ULTRASONOGRAFI (USG)

ULTRASONOGRAFI (USG)


Ultrasonografi atau dikenal dengan USG adalah sebuah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran organ dalam tubuh. Pemeriksaan USG tidak menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak menimbulkan efek samping.

Terdapat beberapa jenis pemeriksaan USG yang berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi. Awalnya, pemeriksaan ultrasonografi hanya menghasilkan citra hitam putih dan tidak bergerak. Saat ini, pemeriksaan USG berkembang menjadi dimensi gambar (3D) hingga yang bergerak (4D).

USG atau ultrasonografi mempunyai banyak kegunaan dalam pengobatan, seperti untuk mendiagnosis kondisi tertentu, serta membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat.

Keunggulan USG

Ultrasonografi atau USG mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

  • Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit ketika dilakukan dan tidak memerlukan jarum, suntikan, dan sayatan.
  • Tidak terpapar radiasi sinar X
  • Tidak menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai prosedur yang ada.
  • Dapat menangkap gambar jaringan lunak yang tidak terlihat jelas oleh sinar-X.
  • Mudah untuk ditemukan dan lebih murah dibanding metode lain.

Indikasi USG

Berikut ini adalah beberapa penggunaan USG pada sejumlah organ tubuh sesuai jenis-jenisnya:

  • USG kepala. Biasanya dilakukan pada bayi untuk mendeteksi kelainan otak yang mungkin terjadi pada kelahiran prematur, cedera atau perdarahan otak, kelainan bawaan lahir (misalnya hidrosefalus), dan peradangan selaput otak (meningitis) atau radang otak.
  • USG leher. Untuk mengevaluasi keadaan organ dalam leher, seperti kelenjar tiroid dan kelenjar air liur, pembuluh darah leher, serta kelainan yang terbentuk di dalam leher, misalnya benjolan, infeksi, abses, kista, dan tumor. Selain itu, USG leher juga bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengarahkan dalam prosedur pengambilan sampel jaringan di daerah leher (biopsi).          
  • USG mammae. USG mammae atau payudara berfungsi untuk mendeteksi ukuran, lokasi, dan jenis benjolan pada payudara, serta sebagai alat pemandu saat melakukan pengambilan sampel benjolan pada jaringan payudara (biopsi).       
  • USG perut. Untuk memeriksa jika terdapat kelainan organ hati, ginjal, limpa, empedu, dan pankreas. USG perut juga dapat melihat kelainan seperti radang usus buntu, hernia, dan pembesaran kelenjar getah bening dalam perut. Selain itu, USG perut dapat digunakan untuk melihat aliran pembuluh darah dalam perut, serta sebagai alat pemandu saat melakukan tindakan biopsi jaringan pada organ dalam perut, atau saat mengeluarkan cairan dari rongga perut pada asites.
  • USG panggul. Untuk mendeteksi kelainan kandung kemih yang menyebabkan gangguan saat buang air kecil. Secara khusus, USG panggul dilakukan pasien wanita untuk mencari tahu kelainan pada rahim dan indung telur yang dapat menyebabkan nyeri panggul, perdarahan lewat vagina, dan radang panggul. USG panggul juga dapat membantu mencari lokasi KB spiral, serta membantu mengarahkan dokter saat tindakan pengambilan sel telur untuk bayi tabung. Bagi pasien pria, USG panggul dilakukan untuk memeriksa kelenjar prostat.
  • USG testis. USG testis atau buah zakar berfungsi untuk memeriksa kelainan pada testis seperti tumbuhnya tumor atau kista, testis yang tidak turun (kriptorkismus), dan varises pada pembuluh darah testis (varikokel) yang dapat menyebabkan kemandulan.
  • USG kehamilan. Untuk memastikan kehamilan, memeriksa denyut jantung janin, kondisi perkembangan janin, perkiraan usia kehamilan dan waktu persalinan, perkiraan jenis kelamin, jumlah air ketuban, dan aliran darah pada janin. USG kehamilan juga dapat melihat kelainan yang mungkin terjadi pada rahim, indung telur, leher rahim, dan plasenta, serta untuk mendiagnosis jika terdapat kehamilan etopik, hamil kembar, kelainan bawaan pada janin, tumor, atau keguguran. USG kehamilan juga digunakan untuk membantu mengarahkan dalam prosedur amniocentesis atau proses pengambilan sampel cairan air ketuban, bila diperlukan.
  • USG transvaginal. USG transvaginal ditujukan untuk wanita yang sudah menikah. USG transvaginal memiliki fungsi yang hampir mirip dengan USG panggul untuk melihat keadaan rahim dan indung telur pasien wanita, namun dengan gambar yang lebih jelas. Umumnya disarankan untuk mendeteksi kelainan pada rahim yang dapat menyebabkan perdarahan dari vagina, nyeri panggul, dan kemandulan. USG transvaginal juga dapat melihat pertumbuhan kista dan jaringan abnormal lainnya pada rahim, seperti mioma.

Perhatian!

Penggunaan cairan kontras saat melakukan tindakan radiologi pada saluran cerna dapat mengganggu hasil USG pada perut dan panggul karena zat ini masih bisa mengendap di dalam usus hingga 2 hari.

Pemindaian USG menggunakan teknologi frekuensi suara yang dapat menangkap gambar organ di dalam tubuh. Namun, teknologi ini tidak dapat melewati tulang dan udara, sehingga untuk USG kepala tidak dapat dilakukan pada anak-anak yang ubun-ubunnya sudah menutup (usia di atas 18 bulan).

Faktor-faktor seperti asam lambung berlebih, obesitas, serta sisa makanan di dalam lambung dan usus dapat mengganggu hasil pemeriksaan USG perut. Pastikan Anda mengikuti saran dokter sebelum tes dilakukan.

Bagi yang sedang menjalani pengobatan tertentu, disarankan untuk memberi tahu dokter sebelum pemeriksaan dilakukan.

Sebelum USG

Persiapan yang dilakukan tergantung dari jenis USG yang akan dikerjakan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Mengonsumsi setidaknya 6 gelas air putih 2 jam sebelum tindakan dan menahan buang air kecil untuk USG daerah panggul, karena kandung kemih harus penuh.
  • Terkadang pasien dapat diminta untuk berpuasa selama 6 jam sebelum tindakan USG perut, agar tidak ada sisa makanan di lambung dan usus yang dapat menghalangi gelombang suara. Atau dapat dianjurkan untuk tidak makan lemak sejak sore hari sebelum pemeriksaan untuk USG perut bila ingin melihat empedu, hati, pankreas, dan limpa.
  • Menghindari pemakaian kosmetik, seperti bedak atau lotion pada payudara sebelum USG mammae, karena dapat mempengaruhi hasil akhir.
  • Untuk USG transvaginal, pasien akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu.
  • Persiapan tergantung dari bagian tubuh yang akan diperiksa. Pihak rumah sakit akan memberikan pakaian khusus untuk memudahkan proses USG. Pasien juga akan diminta untuk melepas perhiasan di sekitar area yang akan diperiksa.

Sesudah USG

Secara umum, pasien diperbolehkan pulang dan beraktivitas sesudah USG. Namun bagi yang diberikan obat penenang, pasien tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, seperti mengendarai kendaraan, selama 24 jam pertama. Pasien disarankan untuk menghubungi keluarga atau kerabat guna menemani dan mengantarnya pulang.

Biasanya, pasien akan mendapatkan hasil USG secara langsung. Jika diperlukan analisa lebih lanjut, hasil akan diberikan ke dokter yang merujuk dalam hitungan hari.

Jika pasien mengalami efek samping tertentu setelah melakukan USG, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Efek Samping USG

USG merupakan prosedur yang aman dan tidak menimbulkan efek samping, terutama USG eksternal. Efek samping yang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan.

Pemeriksaan USG tersedia di Instalasi Radiologi RS Grha Kedoya (Lantai Lobby).