
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini memiliki tiga fase utama yang perlu diwaspadai, terutama karena gejalanya dapat berkembang dengan cepat dan berisiko menyebabkan komplikasi serius. Memahami tiga fase demam berdarah dapat membantu Anda mengenali kapan harus segera mencari pertolongan medis.
Fase 1: Fase Demam
Fase awal DBD ditandai dengan demam tinggi secara tiba-tiba, sering kali mencapai 39–41°C, yang berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Demam ini biasanya tidak disertai gejala pilek atau batuk yang khas pada infeksi virus lainnya. Selain demam, pasien juga bisa mengalami sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, kelelahan, serta mual dan muntah.
Pada fase ini, banyak orang mengira bahwa demam yang dialami hanya demam biasa atau flu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala lain yang muncul bersamaan. Jika mengalami demam tinggi tanpa penyebab jelas, terutama di daerah yang rawan DBD, segera periksakan diri ke dokter.
Fase 2: Fase Kritis – Waspada Bahaya
Setelah beberapa hari mengalami demam, suhu tubuh bisa tiba-tiba menurun hingga di bawah 38°C. Penurunan ini sering kali membuat pasien merasa lebih baik, sehingga banyak yang mengira dirinya sudah sembuh. Padahal, fase ini justru merupakan fase paling berbahaya dalam siklus DBD.
Pada fase kritis, pembuluh darah mengalami kebocoran, menyebabkan penumpukan cairan di rongga tubuh seperti paru-paru dan perut. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Mimisan atau gusi berdarah
Mimisan dan gusi berdarah terjadi akibat penurunan trombosit yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Jika perdarahan semakin sering atau parah, pasien harus segera mendapatkan pemeriksaan medis untuk mencegah risiko syok dengue yang berbahaya.
2. Munculnya bintik-bintik merah di kulit
Bintik merah muncul akibat pecahnya pembuluh darah kecil karena rendahnya trombosit. Bintik ini tidak hilang saat ditekan. Jika jumlahnya bertambah atau disertai perdarahan lain, pasien perlu segera diperiksa oleh tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Nyeri perut hebat
Nyeri perut bisa terjadi akibat kebocoran plasma darah ke rongga perut atau pembesaran hati. Jika nyeri bertambah parah, berlangsung lama, atau disertai muntah, pasien harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit agar tidak mengalami komplikasi.
4. Muntah terus-menerus
Muntah berulang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika terjadi lebih dari tiga kali sehari dan membuat pasien sulit makan atau minum, segera cari pertolongan medis agar mendapat cairan pengganti.
5. Sesak napas atau tubuh terasa sangat lemah
Sesak napas terjadi akibat akumulasi cairan di rongga dada atau tekanan darah yang turun drastis. Jika disertai kelemahan ekstrem, segera cari bantuan medis untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Jika tidak ditangani dengan baik, fase ini bisa berkembang menjadi syok dengue, yang berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan bahkan kematian. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis.
Fase 3: Fase Pemulihan
Jika pasien berhasil melewati fase kritis, mereka akan memasuki fase pemulihan yang berlangsung sekitar 48 hingga 72 jam. Pada fase ini, kebocoran pembuluh darah mulai membaik, cairan tubuh yang hilang kembali ke sirkulasi, dan kondisi pasien perlahan-lahan membaik.
Pasien yang memasuki fase ini akan mengalami peningkatan nafsu makan, tubuh terasa lebih bertenaga, dan frekuensi buang air kecil yang lebih sering. Namun, penting untuk tetap memperhatikan hidrasi dan asupan nutrisi agar proses pemulihan berlangsung optimal.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Demam tinggi tanpa penyebab yang jelas selama lebih dari dua hari
- Muncul bintik merah pada kulit atau perdarahan dari hidung dan gusi
- Nyeri perut yang hebat atau muntah terus-menerus
- Tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, urin sedikit, atau lemas ekstrem
Mengenali tiga fase DBD dan tanda-tanda bahaya dapat membantu Anda mengambil tindakan yang tepat dan menghindari komplikasi serius. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Patriotika Ismail, Sp.PD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Cikarang).