Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) lebih rendah dari seharusnya. Kadar hemoglobin normal adalah diatas 11 g/dL pada ibu hamil, di atas 12 g/dL pada perempuan dewasa, di atas 13 g/L pada laki-laki dewasa. Ibu yang mengalami anemia adalah ibu yang memiliki kadar haemoglobin di bawah 11 g/dL.
Hemoglobin bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh agar jaringan dapat melakukan fungsi dengan baik. Jika haemoglobin (Hb) di dalam darah rendah, maka oksigen yang dibawa ke seluruh jaringan tubuh kurang sehingga membuat jaringan tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Penyebab anemia
Disebabkan oleh berbagai macam, tetapi umum nya karena kekurangan zat besi dan vitamin B12. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Kondisi medis lain nya seperti perdarahan, penyakit ginjal dan gangguan imun tubuh juga menyebabkan anemia.
Gejala Anemia
Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan:
- Merasa lesu terus menerus, lemas dan letih
- Tangan dan kaki dingin
- Kulit , bibir dan kuku menjadi pucat
- Denyut jantung tidak teratur
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Sesak napas
Bahaya Anemia untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi
Anemia yang tidak ditangani dengan benar akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada kehamilan. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak sel darah untuk mendukung perkembangan janin, jika ibu mengalami anemia maka akan menyebabkan kebutuhan darah tidak tercukupi sehingga oksigen yang disalurkan ke jaringan tubuh dan janin menjadi kurang. Hal ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti:
- Bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Ibu yang mengalami anemia di trimester pertama, akan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah yaitu berat badan bayi kurang dari 2,5 kg yang berisiko menyebabkan gangguan pernapasan, terjadi infeksi dan gangguan perkembangan motorik.
- Kelahiran premature
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum tanggal perkiraan persalinan atau sebelum minggu ke-37 kehamilan. Kelahiran prematur memiliki banyak risiko bagi bayi mulai dari gangguan tumbuh kembang dan gangguan penyakit lainnya.
- Perdarahan pasca melahirkan
- Bayi lahir dengan anemia
Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan juga mengalami anemia. Jika tidak ditangani dengan benar, bayi akan mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan jantung, kerusakan otak, hingga kematian.
- Kematian janin
Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
- Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan bergizi tinggi
Menambah asupan makanan yang mengandung zat besi dan asam folat yang cukup tinggi. Makanan yang mengandung zat besi yg tinggi , contoh nya :
- Daging rendah lemak yang dimasak matang
- Makanan laut seperti ikan, cumi, dan udang yang dimasak matang
- Telur yang dimasak matang
- Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung
- Kacang polong
- Produk susu yang terpasteurisasi
- Kentang
- Gandum
Makanan yang mengandung asam folat yang tinggi , yaitu :
- Sayuran hijau seperti bayam, brokoli
- Buah-buahan seperti jeruk, alpukat, pepaya, pisang
- Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, kacang kedelai
- Gandum
- Kuning telur
- Mengonsumsi suplemen
Konsumsi suplemen zat besi , vitamin B12, dan asam folat , yang dapat mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil.
- Mengonsumsi Vitamin C
Vitamin C dapat membantu proses penyerapan zat besi dari makanan secara lebih aktif. Konsumsi sayuran dan buah yang tinggi vitamin C seperti jeruk, stroberi, kiwi, jambu biji, mangga , brokoli dan tomat juga dapat membantu mengatasi anemia pada ibu hamil
Pastikan asupan gizi ibu hamil terpenuhi untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Lakukan kontrol secara rutin dengan dokter spesialis kandungan, jika ada keluhan gejala-gejala anemia.
Baca juga: Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan dalam Mengatasi Anemia
Artikel ditulis oleh dr. Elita Gustiana Ardi, Sp.OG (Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Alam Sutera).