Apa itu ejakulasi dini?
Sebelum masuk pada pengertian ejakulasi dini, Anda harus memahami dulu apa itu ejakulasi. Ejakulasi adalah pelepasan sperma dan cairan semen melalui penis oleh seorang pria yang terjadi akibat proses rangsangan seksual. Dalam berhubungan intim tidak terdapat patokan durasi dan semua tergantung pada masing-masing pasangan. Namun berdasarkan penelitian, berhubungan intim rata-rata berlangsung sekitar lima setengah menit sebelum akhirnya pria mencapai ejakulasi.
Ejakulasi dini merupakan suatu gejala yang ditandai dengan ketidakmampuan seorang pria untuk mengontrol ejakulasinya. Seseorang dianggap mengalami ejakulasi dini jika pada 75% - 100% hubungan seksual yang dilakukan, sperma keluar dalam waktu kurang dari 1 menit dihitung dari penetrasi dan keluhan menetap setidaknya selama 6 bulan. Efek yang muncul apabila seorang pria mengalami ejakulasi dini adalah munculnya kecemasan, ketakutan, juga stres pada pasien atau pasangannya. Namun jangan khawatir apabila seorang pria sesekali mengalami ejakulasi dini karena ini adalah hal yang sangat wajar.
Apa perbedaan antara ejakulasi dini dengan disfungsi ereksi?
Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi termasuk bagian disfungsi seksual namun keduanya sangat berbeda. Ejakulasi dini adalah gejala dimana sperma keluar dalam waktu kurang dari 1 menit, sementara disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Efek yang ditimbulkan adalah kesulitan melakukan penetrasi saat berhubungan seksual sehingga timbul masalah psikologis serta stres.
Apa penyebab ejakulasi dini?
Ejakulasi dini sebagian besar disebabkan oleh faktor biologis atau faktor psikologis. Faktor biologis dapat berupa penyakit yang diderita sedangkan faktor psikologis dapat disebabkan oleh kecemasan, stres atau masalah pada pekerjaan atau keluarga. Semakin bertambah usia, risiko ejakulasi dini juga bertambah besar.
Apakah penyakit seperti obesitas bisa menyebabkan ejakulasi dini?
Tak hanya obesitas yang dapat menyebabkan ejakulasi dini, diabetes dan penyakit jantung pun dapat berkontribusi terhadap kondisi ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke penis dan berujung pada ejakulasi dini ataupun disfungsi seksual lainnya.
Bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini?
Untuk mengatasi ejakulasi dini, segera datang ke rumah sakit terpercaya dan bertemu dengan dokter spesialis Urologi untuk mendapatkan terapi yang tepat dan aman. Terapi yang diberikan untuk mengatasi ejakulasi dini pada pria bisa berupa obat-obatan. Jika belum berhasil, terdapat terapi vacuum erection device yang berfungsi untuk menyedot udara dan membuat aliran darah ke penis menjadi lebih lancar. Apabila masih belum berhasil juga, maka pasien dianjurkan untuk melakukan operasi. Sebagai alternatif lain, disfungsi ereksi juga dapat ditangani dengan Extracorporeal shockwave therapy (ESWT). ESWT adalah salah satu terapi non-invasif dengan menembakkan gelombang tertentu yang dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru sehingga meningkatkan aliran darah ke penis dan meningkatkan fungsi ereksi.
Pasien juga disarankan untuk menemui psikiater dan melakukan konsultasi masalah depresi, kecemasan, ataupun stres yang bisa menjadi salah satu penyebab utama ejakulasi dini. Selain itu, pola hidup sehat juga terbukti sangat efektif dalam mencegah terjadinya disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Mulai konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga teratur demi tubuh yang lebih sehat dan kuat. #LiveExcellently
Artikel ditulis oleh dr. Arie Asnafi, Sp.U (Dokter Spesialis Urologi RS EMC Tangerang).