Wabah virus Corona atau COVID-19 masih menjadi kekhawatiran masyarakat di seluruh penjuru dunia. Jumlah kasus di beberapa negara selalu bertambah, sementara itu, hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat khusus yang mampu mencegah ataupun mengobati COVID-19. Beberapa negara seperti Spanyol, Italia, bahkan Malaysia memberlakukan lockdown untuk membatasi pergerakan warganya. Meski di Indonesia belum diberlakukan lockdown, Pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk melakukan physical distancing agar penyebaran COVID-19 dapat terputus.
Secara global, sesuai data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga minggu ke-4 di bulan Maret 2020, sudah lebih dari 571 ribu orang di sekitar 186 negara terjangkit virus ini. WHO sudah menyatakan wabah COVID-19 atau SARS-CoV-2 sebagai pandemi. Melansir WHO, tanda-tanda mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru ini adalah batuk, demam, hingga mengalami kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Gejala pasien COVID-19
Pada awalnya, orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala demam tinggi yang disertai, batuk, nyeri otot, hingga sulit bernapas. Namun, saat ini banyak ditemukan orang yang positif terinfeksi COVID-19 tanpa disertai demam, batuk, ataupun flu (asimtomatik) bahkan selama periode 14 hari inkubasi. Beberapa pasien COVID-19 saat ini ada yang memiliki gejala dini seperti sulit (bahkan tidak bisa) mencium atau membaui. Hal ini ternyata menjadi indikasi adanya gangguan pada sistem pernapasan.
Berikut adalah penjelasan tentang 7 gejala yang umum dirasakan oleh orang yang terinfeksi virus corona:
- Demam
Orang yang terinfeksi virus corona pada umumnya mengalami demam akibat infeksi dan peradangan saluran pernapasan. Demam yang dimaksud adalah apabila suhu tubuh anak-anak atau dewasa mencapai 38 derajat celcius.
- Batuk
Menurut WHO, sebanyak 67% pasien corona mengalami batuk sebagai gejala awal. Namun batuk yang dialami lebih banyak berupa batuk kering. Batuk akan terasa seperti sangat menyesakkan, terasa seperti berasal dari tulang dada atau sternum kita.
- Gangguan pernapasan
Infeksi virus corona seringkali ditandai dengan munculnya gejala sesak napas akut pada penderitanya. Gejala kesulitan bernapas ini juga dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa disertai dengan batuk. Dada akan terasa berat, seolah-olah tidak bisa menarik udara dengan baik.
- Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan berkepanjangan dapat terjadi akibat peradangan saluran napas saat seseorang terpapar virus Corona. Sakit tenggorokan yang dimaksud adalah rasa sakit pada tenggorokan saat menelan sesuatu.
- Letih & lemas
Penderita virus Corona pada umumnya merasakan letih dan lemas berkepanjangan dan sulit untuk beraktivitas. Bahkan, orang-orang dengan gejala ini merasa sangat susah untuk bangun dari posisi tidur.
- Diare
Pada beberapa kasus tertentu, penderita COVID-19 juga mengalami gejala pencernaan seperti diare. Tak hanya diare, ada juga penderita yang mengalami muntah-muntah dan tiba-tiba kehilangan nafsu makan.
- Nyeri otot
Nyeri pada otot tubuh juga terindikasi sebagai salah satu tanda seseorang terinfeksi oleh virus corona. Nyeri juga dapat dirasakan di bagian persendian seperti siku dan lutut.
Kapan Kita Harus Melakukan Tes COVID-19 ke Rumah Sakit?
Jika kita tidak mengalami gejala-gejala di atas, tentu kita tidak perlu memeriksakan di ke rumah sakit. Cukup jaga kesehatan dan lakukan physical distancing dalam kurun waktu yang dianjurkan pemerintah. Namun, jika kita mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan di atas (terutama jika mengalami demam di atas 38°C, batuk, dan sesak napas), kita perlu segera menghubungi COVID-19 hotline KEMENKES RI di 119 ext. 9. Kita juga bisa segera periksakan diri ke rumah sakit rujukan COVID-19 terdekat dengan menggunakan masker. Lakukan konsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan penanganan dengan tepat dan cepat. Stay safe dan tetap #LiveExcellently.
Cek sekarang untuk hari esok yang lebih baik!