Siapa yang tidak menyukai cokelat? Panganan yang satu ini memang digemari banyak orang. Rasanya yang legit dan teksturnya yang lembut membuat hampir semua orang menyukai cokelat dan menjadikannya sebagai camilan sehari-hari. Namun, di balik rasanya yang manis, kadar gula yang tinggi pada cokelat kerap dianggap sebagai salah satu penyebab meningkatnya risiko diabetes dan obesitas. Oleh karena itu, cokelat dan penderita diabetes seakan menjadi dua hal yang tidak bisa disatukan.
Cokelat dianggap berbahaya bagi penderita diabetes karena menjadi sumber asupan glukosa yang berlebih bagi tubuh. Pada pasien diabetes, hormon insulin atau hormon hasil sekresi pankreas yang seharusnya mendistribusikan glukosa dalam darah ke sel-sel tubuh memiliki kadar yang terlalu sedikit sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal. Kadar insulin yang rendah menyebabkan glukosa yang didapat dari makanan tidak dapat terdistribusi dengan baik sehingga menyebabkan penumpukan dan peningkatan jumlah glukosa dalam aliran darah. Itulah mengapa penderita diabetes tidak boleh banyak-banyak mengonsumsi makanan manis.
Meski konsumsi makanan manis secara berlebih perlu dihindari oleh pasien diabetes, namun bukan berarti pasien diabetes tidak boleh makan cokelat sama sekali. Pasien diabetes tetap boleh makan cokelat, khususnya dark chocolate. Cokelat hitam berbeda dengan cokelat susu (milk chocolate) atau cokelat putih. Cokelat hitam memiliki kandungan flavonoid lebih banyak dibandingkan cokelat susu, sedangkan cokelat putih sama sekali tidak memiliki flavonoid di dalamnya. Flavanoid sendiri adalah jenis antioksidan yang dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas, juga mengurangi risiko kanker, hipertensi, dan diabetes. Jadi, konsumsi dark chocolate memberikan efek yang baik bagi tubuh dibandingkan dengan konsumsi jenis cokelat lainnya.
Cokelat hitam atau dark chocolate juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada peserta studi yang sehat. Perbaikan sensitivitas insulin dapat membantu mencegah kadar gula darah pada pasien diabetes melonjak naik. Senyawa flavonoid pada dark chocolate juga mencegah peningkatan kadar glukosa pada darah bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Mengonsumsi dark chocolate juga dapat membuat perut kenyang lebih lama dan mencegah hasrat konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak. Maka, bagi orang yang diabetes atau sedang menurunkan berat badan, dark chocolate bisa menjadi pilihan camilan yang baik.
Banyak dark chocolate di pasaran dijual dengan mencantumkan persentase kandungan cokelat solid di kemasannya dan sebuah cokelat baru dapat dikatakan dark chocolate jika mengandung cokelat solid minimal 70%. Jadi jika Anda ingin memilih dark chocolate, jangan pilih yang kandungan cokelat solidnya di bawah 70%.
Setelah mengetahui penjelasan tentang dark chocolate yang aman untuk Anda konsumsi serta dampak positif mengonsumsi dark chocolate bagi diri Anda. Anda dapat memasukkan dark chocolate ke dalam daftar camilan sehat Anda. Namun, tetap batasi porsi cokelat yang Anda konsumsi agar anda tidak mengalami diare.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan diabetes, saat ini RS EMC Sentul dan RS EMC Tangerang memberikan paket Diabetic Care seharga Rp599.000. Dengan harga yang lebih hemat sebesar 25% ini, Anda sudah bisa mendapatkan pemeriksaan berikut:
- Glukosa puasa
- HbA1C
- Kolesterol LDL
- Trigliserida
- Tekanan darah
- Pengukuran indeks massa tubuh
- Konsultasi dengan internist
Jangan lewatkan promo Diabetic Care ini karena hanya berlaku hingga tanggal 31 Desember 2019. Mari terus jaga kesehatan kita untuk kualitas hidup yang lebih baik. #LiveExcellently