Anda sering merasa mudah lemas dan letih? Bisa jadi Anda kekurangan sel darah merah. Sel darah merah dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Saat sumsum tulang belakang menghasilkan terlalu sedikit sel darah merah, maka penyaluran oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh menjadi terganggu.
Kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah disebut juga dengan anemia. Tidak hanya membuat Anda gampang lemas dan letih, pada kasus tertentu anemia juga menimbulkan gejala seperti kulit tampak pucat, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, hingga sesak napas.
Terdapat banyak faktor yang memicu kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Faktor keturunan menjadi salah satu penyebabnya. Jika orang tua Anda menderita anemia, maka Anda juga berisiko memiliki kondisi yang serupa. Selain itu, usia juga berpengaruh terhadap produksi sel darah merah. Orang dengan usia lanjut semakin berisiko terkena anemia akibat kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
Perempuan hamil dan yang sedang melalui masa menstruasi juga rentan mengalami anemia. Umumnya, ibu hamil membutuhkan asupan zat besi lebih banyak. Asupan ini dibutuhkan demi pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi yang membutuhkan hemoglobin. Sementara itu, perempuan yang sedang dalam masa menstruasi juga rentan mengalami kekurangan zat besi akibat kehilangan sel darah merah.
Penyebab anemia lainnya adalah penyakit gangguan usus dan kondisi kronis lainnya. Gangguan usus ini termasuk penyakit Celiac dan Crohn yang memengaruhi penyerapan nutrisi, termasuk nutrisi yang berguna untuk memperlancar produksi sel darah merah. Kondisi kronis yang juga menyebabkan kekurangan sel darah merah adalah penyakit ginjal, kanker, dan juga gagal hati.
Untuk memastikan kebutuhan sel darah merah selalu tercukupi, terdapat beberapa jenis makanan yang bisa Anda konsumsi. Jenis makanan ini harus mengandung asupan nutrisi yang berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah. Berikut ini jenis zat gizi dan bahan makanan yang bisa Anda konsumsi.
Zat besi
Zat besi merupakan pendukung utama produksi sel darah merah dalam tubuh. Zat mineral ini membentuk hemoglobin yang bermanfaat mengikat oksigen agar darah bersih dan kaya nutrisi selalu tersedia.
Zat besi dapat ditemukan dalam bahan makanan hewani dan nabati. Daging unggas, daging sapi, daging kambing, jeroan, dan makanan laut dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuh. Sementara itu, bila Anda menerapkan pola makan vegetarian, Anda bisa mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Vitamin C
Selain berguna untuk menjaga daya tahan tubuh, vitamin C juga merupakan sumber nutrisi yang mendukung produksi sel darah merah dalam tubuh. Vitamin C berfungsi menunjang penyerapan zat besi. Untuk mendapatkan asupan vitamin C, Anda dapat melengkapi menu makanan sehari-hari dengan buah-buahan seperti jeruk, mangga, dan kiwi.
Zat tembaga
Berbeda dengan zat besi, zat tembaga tidak secara langsung memproduksi sel darah merah. Mineral ini berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan zat besi untuk membentuk hemoglobin dan mengalirkan oksigen. Bahan makanan yang kaya zat tembaga di antaranya daging unggas, kerang, dan kacang polong.
Asam folat
Konsumsi asam folat membantu tercukupinya pasokan sel darah merah sehingga mengurangi risiko Anda terkena anemia. Asam folat dapat Anda temukan dalam sayur bayam dan kale, kacang-kacangan, dan gandum.
Vitamin B12
Makanan yang kaya akan vitamin B12 juga membantu produksi sel darah merah. Bila kekurangan vitamin B12, tubuh Anda dapat mengalami kerusakan sel darah merah. Agar asupan vitamin B12 Anda tercukupi, usahakan untuk rutin mengonsumsi telur, susu, ikan, dan daging merah.
Nah, itulah berbagai jenis zat gizi yang bisa Anda konsumsi untuk memperlancar produk sel darah merah dalam tubuh. Bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala anemia, pastikan Anda melengkapi menu sehari-hari dengan bahan makanan sesuai zat gizi yang Anda perlukan. #LiveExcellently