Atur Pola Makan Saat Lebaran Agar Tak Terkena 3 Penyakit Ini

Selain sebagai hari kemenangan umat muslim, hari raya Idulfitri juga identik dengan beragam makanan Lebaran yang menggugah selera, mulai dari ketupat dan opor ayam, rendang, hingga beragam kue kering yang nikmat. Sayangnya, di balik makanan-makanan lezat tersebut, ada risiko penyakit yang bisa menyerang jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan.

Dalam hidangan khas Lebaran, biasanya banyak kandungan santan, gula, dan lemak yang tinggi dan berpotensi menimbulkan sejumlah masalah kesehatan jika pola konsumsinya tidak diatur dengan baik. Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul dari pola makan yang berlebihan dan tidak sehat saat Lebaran? Simak penjelasannya di bawah ini.

Kolesterol Tinggi

Selain diproduksi sendiri oleh organ hati, kolesterol juga banyak berasal dari makanan berlemak. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan bersantan di hari Lebaran, seperti opor ayam, rendang, sambal goreng hati dan makanan Lebaran lainnya, bisa memicu kolesterol tinggi.

Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam darah bisa membahayakan karena akan menumpuk pada dinding-dinding arteri. Penumpukan tersebut bisa menyebabkan penyempitan dan terhambatnya aliran darah di pembuluh nadi sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung dan stroke.

Meski begitu, bukan berarti Anda sama sekali tak boleh mengonsumsi makanan khas Lebaran. Sebaiknya konsumsi makanan Lebaran favorit Anda dengan porsi yang kecil-kecil atau sedikit, lalu segera berhenti jika perut sudah kenyang. Sebelum makan, cobalah untuk mengisi piring Anda dengan makanan yang benar-benar ingin Anda konsumsi dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ketika Anda sudah selesai, jauhkan piring kosong dari hadapan Anda untuk mencegah Anda mengambil makanan lagi. Anda pun dapat mengisi perut dengan minum segelas air untuk mencegah Anda mengalami lapar palsu.

Diabetes

Anda pasti sudah familier dengan beragam kue Lebaran yang nikmat dijadikan camilan selagi bercengkerama dengan tamu dan keluarga. Meski begitu, sebenarnya kue Lebaran, seperti kue nastar, lidah kucing, putri salju dan lainnya, memilki kandungan gula yang cukup tinggi sehingga bila dikonsumsi dapat meningkatkan kadar gula darah (hiperglikemia). Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi kue Lebaran agar tidak berlebihan.

Selain itu, ada baiknya Anda mengimbangi makanan manis tersebut dengan makanan yang dapat membantu menjaga kadar gula darah, seperti makanan yang mengandung krom dan asam alpha lipoic. Krom, yang terkandung pada ragi, jamur, kacang kering, asparagus, dan biji-bijian dapat membantu meregulasi kadar gula darah. Lalu, asam alpha lipoic yang terkandung pada bayam, brokoli, dan kentang dapat membantu mengubah glukosa jadi energi. Dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut, kadar gula darah dalam tubuh pun cenderung akan lebih seimbang.

Hipertensi

Hidangan daging merah di hari Lebaran, seperti rendang, sate, dan gulai, jika dikonsumsi dengan berlebihan, dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi). Kondisi hipertensi yang parah dapat menyebakan pusing, sakit kepala, mual, penglihatan buram, dan kelelahan. Jika dibiarkan, kondisi hipertensi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya jangan konsumsi hidangan daging merah dengan berlebihan dan seimbangkan asupan tersebut dengan konsumsi sayur dan buah agar perut kenyang oleh makanan yang lebih sehat.

Nah, itulah masalah-masalah kesehatan yang bisa muncul jika Anda meninggalkan pola makan sehat saat Lebaran. Meski makanan melimpah, usahakan untuk tetap mengontrol yang Anda konsumsi agar tubuh selalu sehat dan silaturahmi Lebaran tetap lancar. #LiveExcellently