Amandel atau bahasa medis kita sebut dengan tonsil, merupakan suatu jaringan limfoid yang ada di daerah tenggorok kita, lokasi yang sering kita lihat itu berada di kanan dan kiri disebut dengan tonsila palatina, sebenarnya tonsil itu lokasinya banyak, adapun daerah lainnya di pangkal hidung yaitu tonsila faringeal dan dipangkal lidah yaitu tonsil lingual. Beberapa kondisi umum yang dapat terjadi pada amandel melibatkan peradangan atau infeksi.
Beberapa kondisi umum amandel melibatkan:
- Radang Amandel (Tonsillitis): Ini adalah kondisi di mana amandel menjadi meradang dan dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejala termasuk sakit tenggorokan, kesulitan menelan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Batuk Amandel (Tonsil Stones): Terkadang, endapan kalsium dan bahan lain dapat menumpuk di celah-celah amandel, membentuk "batu amandel" yang dapat menyebabkan bau napas tidak sedap dan iritasi tenggorokan.
- Pertumbuhan Amandel yang Berlebihan: Amandel dapat tumbuh terlalu besar, menyebabkan kesulitan bernapas atau masalah lainnya.
- Infeksi Amandel Kronis: Beberapa orang mungkin mengalami infeksi amandel berulang atau kronis, yang dapat memerlukan perhatian medis tambahan, bahkan hingga tindakan operasi.
Baca juga: Kenali Gejala dan Penanganan Radang Amandel pada Anak
Waspada! Kondisi Amandel Memerlukan Tindakan Operasi
Tindakan operasi pada amandel, yang dikenal sebagai tonsilektomi, biasanya direkomendasikan untuk kondisi-kondisi tertentu yang mengakibatkan masalah kesehatan yang signifikan. Berikut adalah beberapa kondisi amandel yang umumnya memerlukan tindakan operasi:
- Sumbatan jalan napas: Jika amandel yang tumbuh terlalu besar dapat menghalangi saluran pernapasan dan menyebabkan masalah seperti sleep apnea, kesulitan bernapas, terutama selama tidur. Jika pembesaran amandel menghambat pernapasan dan menyebabkan masalah tidur, tonsilektomi mungkin direkomendasikan.
- Bentuk spesifik tumor atau kista: adanya kecurigaan tumor, jika dilihat 1 sisi amandel itu membesar, permukaannya amandelnya cenderung tidak rata, harus segera diangkat dan diperiksakan ke PA atau patologi anatomi untuk dilihat jaringannya
- Peradangan yang dapat menimbulkan abses peritonsil atau adanya nanah di rongga peritonsi
- Tonsilitis kronis yang berulang: Jika seseorang mengalami serangan tonsilitis berulang atau infeksi amandel yang kronis, dalam 1 tahun lebih dari 7x kambuh, atau 2 tahun berturut-turut terjadi 5x atau 3 tahun 3x berturut-turut, terutama jika tidak merespons pengobatan medis, dokter dapat merekomendasikan tonsilektomi.
- Amandel karena bau mulut atau halitosis.
Kondisi Amandel Kronis
Amandel kronis, atau tonsilitis kronis, adalah kondisi di mana amandel terus-menerus mengalami peradangan atau infeksi. Beberapa gejala dan ciri kondisi amandel kronis meliputi:
- Sakit tenggorokan berulang: Penderita kronis mungkin mengalami sakit tenggorokan yang berulang tanpa alasan yang jelas.
- Pembengkakan amandel: Amandel yang terus-menerus mengalami peradangan dapat menjadi pembengkakan dan membesar.
- Bau napas tidak sedap: Infeksi kronis atau adanya batu amandel (tonsil stones) dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap.
- Demam: Beberapa orang yang mengalami kondisi kronis mungkin mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh.
- Sering terserang infeksi: Penderita kronis cenderung lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atas.
- Kesulitan menelan: Pembengkakan amandel dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan makanan atau cairan.
Jika Anda atau seseorang mengalami gejala yang kronis yang signifikan dan berulang, dokter mungkin merekomendasikan berbagai opsi pengobatan.
Pengobatan dapat melibatkan pendekatan konservatif seperti antibiotik dalam beberapa kasus, atau jika masalah berlanjut, tindakan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin dipertimbangkan.
Cara Mencegah Kondisi Amandel Kronis
Pencegahan tonsilitis kronis melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi dan peradangan pada amandel. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah amandel kronis:
- Praktik kebersihan tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran infeksi yang dapat menyebabkan tonsilitis. Hindari menyentuh wajah, mulut, atau hidung dengan tangan yang tidak bersih.
- Jaga kebersihan lingkungan: Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, terutama jika mereka menderita infeksi saluran pernapasan. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh di rumah dan tempat umum.
- Hindari rokok dan paparan asap: Merokok atau terpapar asap rokok dapat merangsang peradangan pada amandel dan memperburuk kondisi tonsilitis. Hindarilah rokok dan lingkungan asap.
- Pertahankan kekebalan tubuh yang baik: Menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, cukup istirahat, dan olahraga dapat membantu memelihara kekebalan tubuh, yang dapat membantu melawan infeksi.
- Hindari kontak dengan penderita infeksi tenggorokan: Jika seseorang di sekitar Anda menderita infeksi tenggorokan atau penyakit menular lainnya, hindari kontak dekat dengan mereka selama periode penularan.
Penting untuk diingat bahwa langkah-langkah pencegahan ini dapat bervariasi tergantung pada penyebab spesifik tonsilitis kronis pada setiap individu.
Jika Anda atau orang disekitar Anda mengalami gejala dan kondisi amandel seperti ini, Tindakan tonsilektomi dapat dilakukan dengan berkonsultasi pada profesional kesehatan untuk penilaian yang tepat dan diskusi mengenai manfaat serta resiko tindakan operasi tonsilektomi.
Artikel ditulis oleh dr. Ferry Herjanto, Sp. THT-KL (Spesialis Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher RS EMC Cikarang).