Hemofilia merupakan suatu kelainan yang terjadi pada proses pembekuan darah akibat kurangnya jumlah protein dalam darah sebagai faktor pembekuan darah. Penyakit hemofilia merupakan salah satu jenis penyakit genetik yang diturunkan dari ibu terhadap anak laki-laki. Biasanya anak perempuan menjadi carrier (pembawa) gen hemofilia yang dapat diturunkan kepada anak laki-laki.
Gejala hemofilia
Gejala utama hemofilia adalah sulitnya darah membeku, sehingga jika terjadi luka yang berdarah, maka darah akan susah berhenti. Tidak hanya gejala tu saja, penderita hemofilia dapat merasakan gejala lainnya, seperti:
- Mudah memar
- Sering mengalami pendarahan pada gusi dan mulut
- Terdapat perdarahan pada urin dan tinja
- Mudah kesemutan
- Jika terjadi luka atau mimisan, darah yang mengalir susah berhenti
- Mengalami pendarahan pada sendi ditandai dengan rasa nyeri dan bengkak di bagian siku atau lutut.
Penderita hemofilia perlu berhati-hati apabila mengalami kejadian yang menyebabkan benturan kepala, karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya perdarahan intrakranial atau pendarahan di dalam tengkorak.
Cara menangani pendarahan pada penderita hemofilia
Jika terjadi perdarahan ringan pada penderita hemofilia, berikut beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
- Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami perdarahan, usahakan jangan terlalu banyak bergerak
- Kompres bagian perdarahan dengan menggunakan es yang dibalut. Hal ini bertujuan untuk memperlambat jalannya perdarahan
- Balut bagian perdarahan menggunakan perban elastis dan berikan sedikit tekanan untuk memperlambat perdarahan
- Posisikan bagian tubuh yang mengalami perdarahan di tempat yang lebih tinggi dibandingkan jantung.
Usaha mencegah pendarahan pada pasien hemofilia
Hemofilia merupakan suatu kelainan genetik yang diturunkan dari ibu ke anak, sehingga hemofilia tidak dapat dicegah. Namun melalui pemeriksaan genetik pada ibu hamil mampu mendeteksi sejak dini resiko ibu menurunkan hemofilia pada janin. Meskipun tidak ada cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari hemofilia, tetapi terjadinya pendarahan pada pasien hemofilia dapat dihindari dengan upaya menjauhi faktor pemicu pendarahan, seperti:
- Hindari aktivitas berbahaya yang beresiko menyebabkan cedera
- Menggunakan pelindung tubuh seperti helm, pelindung siku, dan lainnya saat melakukan kegiatan berbahaya
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
- Memilih olahraga yang ringan seperti berenang, yoga, jalan kaki, dan lain-lain
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin
- Menghindari konsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping terhadap pembekuan darah
- Menjaga kesehatan gigi dan mulut
Itulah penjelasan singkat mengenai hemofilia. Meskipun sampai saat ini kelainan genetik hemofilia tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan rutin. Jika anda mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan, segera periksa dan konsultasi kan diri anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Ryan Ardian Saputra, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Alam Sutera).