Di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, angka penderita penyakit liver atau hati terbilang tinggi. Sayangnya, kebanyakan orang belum mengetahui tentang penyakit yang menyerang organ satu ini. Bahkan tak sedikit juga yang termakan mitos hingga salah mengerti mengenai risiko dan pengobatan dari penyakit liver. Maka dari itu, mari kita kupas tuntas mitos dan fakta penyakit liver atau hati.
- Mitos: Penyakit liver hanya menyerang peminum alkohol dan pengguna obat-obatan.
Fakta: Banyak pula penderita penyakit liver yang merupakan anak-anak atau orang yang bukan peminum alkohol maupun pengguna obat-obatan. - Mitos: Penyakit Liver tidak akan menyebabkan komplikasi penyakit
Fakta: Penyakit liver atau penyakit hati dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya pada tubuh. Ketika hati mulai gagal berfungsi, organ lain akan terpengaruh. Jika penyakit liver tak segera ditangani akan berbahaya bagi tubuh.
Salah satu komplikasi yang umum muncul adalah gagal ginjal. Jika fungsi hati tak berfungsi dengan baik, ginjal akan bekerja lebih keras dan kesulitan mengelola penyaringan racun dalam tubuh. Tak hanya itu, tubuh juga akan lebih rentan terkena infeksi. Khususnya infeksi saluran pernapasan dan saluran kencing. - Mitos: Penyakit liver adalah penyakit yang sulit dicegah
Fakta: Kesehatan liver atau hati bisa dan perlu dijaga dengan baik. Hindari kebiasaan buruk yang dapat membuat kualitas liver menurun, seperti merokok atau mengonsumsi minuman keras. Terapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin dan makan makanan gizi seimbang. - Mitos: Obesitas tak ada hubungannya dengan penyakit liver Menjaga Berat Badan Bisa Menghindari Penyakit Liver
Fakta: Obesitas meningkatkan kemungkinan seseorang terserang penyakit liver. Hal ini dikarenakan tingginya kandungan lemak pada tubuh yang membuat fungsi hati menurun. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit liver, salah satunya adalah dengan menjaga berat badan dan rajin berolahraga.
Itulah mitos dan fakta tentang penyakit liver yang perlu kita pahami agar lebih waspada dan lebih cepat tanggap untuk mendapatkan pengobatan. Segera konsultasikan diri ke rumah sakit terpercaya jika Anda merasakan beberapa gejala penyakit liver seperti: mual, muntah, penurunan gairah seksual, penurunan nafsu makan, warna urin dan feses yang menggelap, kulit dan mata kekuningan.
Artikel ditulis oleh Dr. dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD - KGEH, FINASIM (Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Gastro Entero Hepatologi RS EMC Alam Sutera).