Stroke adalah kondisi terganggunya fungsi otak akibat penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak. Prevalensi kejadian stroke di Indonesia pada usia 40 – 60 tahun. Penyakit ini tidak dapat dianggap ringan, karena dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Umumnya, lansia rentan terkena stroke akibat gaya hidup yang tidak sehat saat masih muda dan mengidap penyakit yang meningkatkan risiko stroke, seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan sebagainya.
Apakah orang berusia muda rentan terkena stroke?
Meskipun demikian, stroke tidak hanya mengintai kesehatan lansia saja. Orang berusia muda atau yang masih produktif berpotensi mengalami stroke, namun mereka hanya menganggap remeh hal tersebut. Mereka merasa masih sehat sehingga cenderung mengabaikan risiko mengalami stroke.
Padahal, salah penyebab stroke adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, bahkan penyakit jantung yang meningkatkan risiko terkena stroke. Hal ini tidak dapat dianggap sepele karena dapat menyebabkan kematian di usia muda.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah stroke di usia muda?
Orang berusia muda diharapkan untuk menerapkan pola hidup yang sehat untuk mencegah stroke. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke di usia muda:
- Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang meningkatkan risiko stroke. Namun, kamu dapat menghindarinya dengan mengurangi asupan garam (tidak lebih dari 1.500 mg/hari), menghindari makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, rutin mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari, berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, dan berhenti merokok. - Menurunkan Berat Badan
Selain hipertensi, obesitas berpotensi menyebabkan seseorang terkena stroke. Mengurangi sedikitnya 10 pon dapat mengurangi risiko stroke jika kamu mengalami kelebihan berat badan.
Akan tetapi, hindari melakukan diet sembarangan. Jangan sampai diet yang kamu lakukan berujung petaka bagi kesehatanmu akibat kekurangan nutrisi. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui program diet yang sesuai. - Mengobati Diabetes
Pemicu diabetes adalah gula darah yang tinggi sehingga dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah secara perlahan. Untuk mengobati diabetes, ingatlah untuk memantau gula darah secara rutin. Selain itu, patuhi arahan dokter dengan mengatur pola makan, olahraga, serta mengonsumsi obat-obatan. - Membatasi Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol lebih dari dua gelas setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke. Dilansir dari studi genetik yang dipublikasikan di The Lancet, mengonsumsi segelas atau dua gelas minuman beralkohol setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga 10-15 persen.
Jika mengonsumsi empat gelas minuman beralkohol setiap hari, maka risiko stroke meningkat sebesar 35 persen. Alhasil, semakin tinggi konsumsi alkohol, maka semakin besar pula risiko terkena stroke.
Jadi, pastikan konsumsi harian alkohol tidak melebihi batas, yaitu tidak lebih dari satu gelas setiap harinya. - Menghentikan Kebiasaan Merokok
Merokok berkaitan erat dengan penyakit jantung yang serius, seperti serangan jantung dan stroke. Allan Hackshaw, seorang peneliti dari University College London, menjelaskan bahwa merokok menimbulkan masalah dengan aliran darah ke otak dan mempercepat pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke. Menakutkan, bukan?
Berhenti merokok dapat dikatakan sebagai perubahan gaya hidup yang paling signifikan untuk mencegah risiko stroke. Tentunya, hal tersebut juga harus diimbangi dengan olahraga teratur dan diet yang sehat. - Menghindari makanan cepar saji
Makanan cepat saji banyak mengandung tinggi kadar garam dan minyak berlebih yang harus dihindari, karena kandungan ini tidak baik jika terlalu banyak dalam tubuh.
Selagi masih muda, mencegah stroke penting dilakukan agar tidak menyesal di kemudian hari. Menjalankan pola hidup sehat, olahraga secara rutin, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok adalah hal yang dapat kamu lakukan sedari dini untuk mencegah stroke. Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika membutuhkan bantuan dan penanganan.
Artikel ditulis oleh dr. Irene Halim Subrata, Sp.N (Spesialis Saraf RS EMC Cikarang & Pekayon).