Dear Ladies, Hati-hati Terkena Osteoporosis!

Osteoporosis merupakan penyakit yang serius dan merupakan penyakit tulang yang paling umum. Penyakit tulang ini mampu mempengaruhi satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun di seluruh dunia. Akibatnya para pengidap mengalami kerapuhan pada fraktur tulang, sehingga risiko patah tulang meningkat.

Dengan cepatnya penuaan penduduk di seluruh dunia dan perubahan kebiasaan gaya hidup, osteoporosis meningkat secara signifikan dan akan terus meningkat tajam di masa mendatang. Di Asia sendiri diperkirakan akan ada lebih dari 50% kasus patah tulang pinggul terjadi pada tahun 2050 dan hal ini diakibatkan oleh osteoporosis.

Uniknya, berdasarkan fakta medis, ternyata wanita lebih rentan mengalami osteoporosis ketimbang pria. Menurut penelitian dari International Osteoporosis Foundation, diperkirakan sekitar 200 juta wanita mengidap masalah tulang ini. Dalam kebanyakan kasus, osteoporosis ini menyerang kepadatan tulang di pinggul wanita.

Eits tapi bukan cuma itu saja penyebabnya, ada beberapa alasan wanita lebih rentan terserang osteoporosis:

A. Tulang wanita lebih kecil dan ringan

Karena kebanyakan wanita memiliki postur tubuh lebih pendek dan lebih kecil daripada pria, tulang mereka sudah lebih ringan dan lebih rentan patah. Apalagi ditambah dengan massa otot yang kurang. Jika berat badan Anda 56 kg atau kurang, tulang Anda berisiko tinggi mengalami osteoporosis. Melakukan latihan beban, seperti angkat beban dan berlari atau berjalan, ditambah mengonsumsi makanan kaya kalsium dapat membantu tulang Anda tumbuh lebih kuat saat Anda masih muda.

B. Menopause mengurangi hormon pelindung tulang

Jika Anda berada dalam masa perimenopause atau menopause, tubuh Anda telah memperlambat produksi hormon estrogen. Estrogen melindungi tulang Anda dari kehilangan kalsium. Tanpa estrogen yang cukup, Anda dapat kehilangan sebanyak seperempat massa tulang Anda dalam 10 tahun pertama menopause, menurut Kantor Kesehatan Wanita.

Melakukan pemindaian DXA atau Bone Mineral Density (BMD) pada usia 50 tahun atau saat Anda memasuki masa menopause, membantu Anda memahami apa yang terjadi pada tulang Anda.

C. Kehamilan menyebabkan penurunan mineral tulang anda

Jika Anda hamil atau menyusui, Anda perlu melengkapi pola makan Anda dengan kalsium dan vitamin D, yang digunakan oleh bayi Anda yang sedang tumbuh untuk membentuk tulang yang sehat. Jika Anda tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral tersebut dari pola makan Anda, tubuh Anda akan mengambil kalsium dari tulang Anda. Namun, sebagian besar wanita mendapatkan kembali massa tulang setelah melahirkan.

D. Diet yang tidak tepat

Berdiet memang tak ada salahnya, asalkan tubuh tetap mendapatkan asupan gizi yang tercukupi. Namun, kamu perlu berhati-hati bila menjalankan diet ketat. Sebab, diet ini bisa merugikan kondisi tulang, sehingga mengakibatkan osteoporosis.

Menurut seorang fisiolog dari ARS Western Human Nutrition Research Center di San Francisco, Amerika Serikat, perempuan yang membatasi asupan makanannya sehari-hari, memiliki kepadatan dan kandungan mineral tulang yang lebih rendah dibandingkan dengan perempuan yang tak peduli dengan dietnya.

Dari berbagai macam diet, diet tinggi protein mesti diwaspadai. Diet jenis ini bisa membuat kalsium terbuang banyak saat berkemih. Nah, hal inilah yang ujung-ujungnya bisa meningkatkan risiko osteoporosis.

Yang perlu ingat, meski kita sudah mengonsumsi berbagai macam sumber kalsium, kesehatan tulang tak akan tercapai bila kita tak mengonsumsi buah, sayur, dan protein yang cukup. Pasalnya, tubuh membutuhkan protein dan nutrisi lainnya untuk kesehatan tulang.

Cara Mencegah Osteoporosis pada Wanita

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis pada wanita, di antaranya adalah:

1. Penuhi Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D

Kalsium adalah mineral utama yang berperan penting dalam menyehatkan tulang sehingga bisa mencegah pengeroposan tulang. Kamu bisa mendapat asupan kalsium dengan mengonsumsi susu, ikan sarden, ikan teri, tahu, bayam, dan kangkung. Sedangkan, vitamin D dibutuhkan untuk memaksimalkan penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Asupan vitamin D bisa diperoleh dengan mengkonsumsi ikan salmon, hati sapi, telur, susu, jamur kancing, dan ikan kod.

2. Olahraga

Berolahraga teratur bisa menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan untuk menguatkan tulang dan massa otot, yaitu:

  • Latihan beban, seperti naik turun tangga, aerobik, lompat tali, joging, tai chi, jalan santai, dan yoga.
  • Latihan otot, seperti push up, sit up dan angkat beban menggunakan dumbbell.

3. Berhenti Merokok

Nikotin dalam rokok bisa mengurangi aliran darah ke tulang, menghambat produksi sel pembentuk tulang, dan menghambat penyerapan tulang. Selain berhenti merokok, kamu dianjurkan untuk membatasi konsumsi alkohol harian untuk menjaga kesehatan tulang.

Untuk memastikan tulang Anda sehat dan kuat serta cara mencegah keropos tulang dalam jangka panjang, datang ke RS Grha Kedoya dan segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Ortopedi.

4. Batasi Konsumsi Kafein

Tindakan pertama untuk mencegah kondisi pengeroposan tulang adalah dengan mengurangi kebiasaan buruk yang tidak menyehatkan salah satunya dengan konsumsi kafein. Kafein yang berlebihan dapat memengaruhi jumlah kalsium yang diserap tubuh, sehingga mineral penting tersebut keluar dari sistem Anda dan masuk ke toilet saat Anda buang air kecil. Sebaiknya, minum tidak lebih dari dua sampai tiga cangkir per hari.

5. Hindari Minuman Beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebih terbukti bisa meningkatkan risiko osteoporosis karena dapat mengganggu sistem pencernaan dalam menyerap kalsium. Alkohol dapat memengaruhi kerja pankreas dan hati sehingga berdampak pada kadar kalsium dan vitamin D di dalam tubuh dan pada gilirannya memengaruhi kepadatan tulang.

6. Konsumsi Vitamin K

Vitamin K termasuk golongan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini banyak terdapat pada berbagai bahan makanan, misalnya bayam, brokoli, kacang kedelai, telur, daging, stroberi, sereal, dan minyak sayur. Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang, serta menurunkan risiko osteoporosis.

Untuk memastikan tulang Anda sehat dan kuat serta cara mencegah keropos tulang dalam jangka panjang, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Ortopedi.

Artikel ini ditulis oleh dr. Handriadi Winaga,M.Kes, SpOT., AIFO-K (Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi RS EMC Grha Kedoya).