Entropion adalah suatu kondisi kelainan pada posisi kelopak mata yang menggulung terlipat ke arah dalam mata. Kondisi ini dapat menyebabkan bulu mata menghadap ke arah dalam ke arah permukaan bola mata lalu menyentuh dan bergesekan dengan permukaan bola mata sehingga menimbulkan iritasi pada permukaan mata dan rasa tidak nyaman. Kelainan ini adalah salah satu kelainan posisi kelopak mata yang paling banyak terjadi terutama pada orang yang sudah tua. Entropion dapat menyebabkan kerusakan kornea yaitu bagian transparan pada permukaan depan bola mata dan juga pada konjungtiva mata yang mengakibatkan terganggunya penglihatan, infeksi, peradangan, bahkan kebutaan sehingga memerlukan penatalaksanaan segera.
Pentingnya Peran Kelopak Mata
Salah satu fungsi utama kelopak mata adalah untuk melindungi mata dan mencegah benda asing masuk ke dalam mata. Fungsi penting lainnya dari kelopak mata adalah untuk secara teratur menyebarkan air mata pada permukaan mata agar tetap lembab. Kelopak mata juga berperan untuk menghasilkan kedipan mata. Dengan setiap kedipan kelopak mata, ada mekanisme pemompaan atau pemerasan yang mengekspresikan air mata di permukaan mata, sehingga tetap merasa nyaman dan jernih saat melihat. Selain itu, kelopak mata juga membantu mendorong air mata ke arah saluran pembuangan air mata agar sekali pakai dan dialirkan dengan tepat. Oleh karena itu, apabila terdapat kelainan entropion pada seseorang, maka dapat terjadi gangguan-gangguan pada fungsi-fungsi tersebut. Selain itu, gangguan pada fungsi kelopak mata juga dapat mengakibatkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan di kemudian hari bila tidak segera dilakukan penanganan atau pengobatan.
Epidemiologi Entropion
Entropion paling banyak terjadi pada usia rata-rata 60 tahun ke atas. Prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Entropion lebih banyak terjadi pada wanita dengan prevalensi 2.4% dibandingkan pria (1,9%). Entropion lebih sering terjadi pada kelopak bawah, namun juga bisa terjadi pada kelopak atas. Selain itu entropion juga dapat berkaitan dengan kondisi akibat trauma luka robekan dan infeksi pada kelopak mata.
Penyebab Entropion
- Entropion paling banyak disebabkan oleh kelemahan otot-otot di sekitar mata dan kelopak mata. Seiring bertambahnya usia, otot-otot di bawah mata cenderung melemah, dan tendon meregang. Kekenduran kulit dan pergeseran lemak pada kelopak mata yang terjadi pada masa proses aging juga ikut memperberat kondisi ini.
- Bekas luka atau operasi sebelumnya. Kulit bekas luka akibat luka bakar kimiawi, trauma atau operasi dapat menyebabka tarikan dan mendistorsi bentuk lengkung normal kelopak mata.
- Infeksi pada mata. Infeksi mata yang disebut trakoma, umum terjadi di banyak negara berkembang di Afrika, Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Kepulauan Pasifik. Penyakit ini dapat menyebabkan jaringan parut pada kelopak mata bagian dalam, yang menyebabkan entropion dan bahkan kebutaan.
- Iritasi mata yang disebabkan oleh mata kering atau peradangan dapat membuat seseorang menggosok kelopak mata atau meremasnya hingga tertutup. Hal ini dapat menyebabkan kejang otot kelopak mata dan bergulirnya tepi kelopak mata ke dalam ke arah kornea (entropion spastik).
- Komplikasi dari gangguan perkembangan pada waktu lahir. Jika entropion muncul saat lahir (bawaan), biasanya disebabkan oleh lipatan kulit tambahan yang berlebih pada kelopak mata yang menyebabkan arah bulu mata berubah.
Tanda dan Gejala Entropion
Seseorang yang mengalami kelainan entropion biasanya mengeluhkan :
- Sensasi seperti mengganjal, berpasir, ada benda asing pada mata
- Mata berair berlebihan
- Keluar banyak kotoran atau lendir dari mata
- Rasa kering pada mata , sensitif terhadap angin
- Rasa tidak nyaman, nyeri, iritasi dan mata merah
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Gambar 2. Entropion pada usia tua. Panah merah menunjukkan bulu mata yang mengarah ke dalam dan menyentuh permukaan bola mata.
Komplikasi Entropion
Entropion yang terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan tepat dapat berpotensi menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Infeksi pada mata
- Luka pada kornea dan ulkus kornea
- Kebutaan permanen
Pengobatan dan Penatalaksanaan Entropion
Pengobatan tergantung pada apa yang menyebabkan entropion. Perawatan non-bedah ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah mata dari kerusakan. Ketika peradangan atau infeksi aktif menyebabkan entropion (entropion spastik), kelopak mata dapat kembali ke bentuk normal dengan merawat mata yang meradang atau terinfeksi. Pemberian tetes mata lubrikan atau ointment dapat membantu menjaga permukaan bola mata tetap licin dan terlubrikasi. Akan tetapi, entropion cenderung menetap / bertahan bahkan setelah kondisi lainnya telah diobati.
Pembedahan / prosedur operasi yang disebut dengan operasi koreksi entropion umumnya diperlukan untuk sepenuhnya memperbaiki entropion.
Operasi Koreksi Entropion
Operasi koreksi entropion bertujuan untuk memperbaiki posisi kelopak mata sehingga diupayakan kembali ke posisi normalnya. Bulu mata akan kembali ke arah luar menjauhi permukaan bola mata, hal ini akan membuat posisi struktur-struktur tersebut kembali ke posisi normalnya. Dengan demikian permukaan bola mata akan terjaga dan terhindar dari kerusakan yang lebih berat, infeksi, peradangan, dan iritasi yang berpotensi menganggu penglihatan bahkan kebutaan. Operasi koreksi entropion dikerjakan oleh dokter Spesialis Mata yang sudah terlatih dalam bidang bedah kelopak mata. Pada kebanyakan entropion terkait dengan usia, dokter ahli bedah kelopak mata akan mengangkat sebagian kecil bagian dari jaringan kelopak mata. Hal ini bertujuan untuk membantu mengencangkan tendon dan otot yang kendur dan menyebabkan entropion tersebut. Setelah itu dokter akan memberikan beberapa jahitan di sudut luar mata atau tepat di kelopak mata. Sebelum operasi, area kelopak mata akan diberikan anestesi lokal untuk membuat mati rasa kelopak mata dan area di sekitarnya sehingga prosedur operasi dapat berjalan lebih nyaman bagi pasien.
Pasca operasi koreksi entropion biasanya sekitar kelopak mata akan sedikit bengkak dan memar. Setelah operasi, pasien akan diberikan obat-obatan untuk membantu proses pemulihan pasca operasi. Biasanya pasien dihimbau untuk menjaga benar-benar jahitan pasca operasi agar tetap bersih, menggunakan obat secara teratur, dan melakukan kompres dingin pada kelopak mata. Setelah operasi, pasien akan dijadwalkan untuk kontrol kembali beberapa kali pertemuan agar dokter spesialis mata bisa melakukan follow-up pasca operasi.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca operasi koreksi entropion?
Sesaat setelah operasi koreksi entropion, kelopak mata mungkin akan terasa padat. Tetapi saat proses penyembuuhan mulai terjadi, rasa tersebut akan berangsur-angsur berubah menjadi lebih nyaman. Jahitan biasanya diangkat sekitar seminggu setelah operasi. Pembengkakan dan memar biasanya akan menghilang dalam waktu sekitar dua minggu.
Gambar 3. Kondisi sebelum dan setelah dilakukan operasi koreksi entropion. (a) sebelum operasi koreksi entropion : kelopak mata bawah menggulung ke arah dalam (panah hitam). (b) setelah operasi koreksi entropion : kelopak mata kembali ke posisi normal (panah hitam).
Pencegahan Entropion
Umumnya, entropion tidak dapat dicegah. Semakin menua, otot-otot di seluruh tubuh kita semakin melemah, dan hal ini tidak dapat ditahan. Demikian juga dengan otot-otot kelopak mata akan melemah seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, konsultasi dan pemeriksaan secara rutin dengan dokter spesialis mata sangat diperlukan untuk mengetahui cara pencegahan yang tepat dan sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki. Entropion yang disebabkan oleh infeksi trakoma dapat dicegah dengan menghindari bepergian ke daerah dengan kejadian kasus trakoma. Bila mata menjadi merah dan teriritasi setelah seseorang mengunjungi daerah dengan infeksi trakoma, sebaiknya segera dilakukan evaluasi dan perawatan.
Kapan harus periksa ke dokter spesialis mata?
Apabila sesorang mengalami : mata merah, nyeri, rasa mengganjal seperti berpasir atau seperti ada benda asing di mata, sensitif terhadap cahaya dan atau angin, dan penglihatan mulai menurun. Apabila gejal-gejala tersebut terjadi dan mulai dialami, sebaiknya jangan menunda lagi, segera periksakan kondisi mata ke dokter spesialis mata.
Artikel ditulis oleh dr. Andreas Surya Anugrah, Sp.M, AIFO-K, CP.NLP (Spesialis Mata RS EMC Cikarang).