Penyakit Autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada penderita autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat tersebut sebagai organisme asing. Sehingga sistem imun tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit autoimun, kenali beberapa jenis penyakit yang dapat terbentuk karena kondisi tersebut, antara lain:
- Lupus
Gejala dari penyakit lupus dapat dilihat dari munculnya ruam, nyeri otot dan sendi, mudah lelah, dan gangguan lainnya yang dapat menurunkan kualitas hidup. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka akan merusak jaringan tubuh lainnya, seperti menyerang kulit, jantung, paru-paru, ginjal, sendi dan bisa sampai ke seluruh bagian tubuh.
- Rheumatoid Arthritis
Penyakit yang menyerang lapisan sendi ini dapat menyerang segala usia. Rheumatoid arthritis dalam kondisi yang parah dapat menyebabkan persendian bergeser atau berubah bentuk.
- Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadiel-sel penghasil insulin diserang sistem kekebalan tubuh sendiri. Dengan begitu, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula darah menjadi tinggi. Jumlah gula darah yang berlebihan ini dapat merusak berbagai organ, seperti mata, gigi, gusi, saraf dan ginjal.
- Alopecia Areata
Alopecia areata ini menyerang tempat tumbuhnya rambut hingga dapat mengakibatkan kebotakan. Biasanya kondisi autoimun ini lebih banyak dialami oleh usia 20 tahun ke bawah.
- Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pada kulit yang bersifat kronis. Pada umumnya ditandai dengan kulit kemerahan, terkelupas, kapalan, kering dan bersisik. Biasanya gejala-gejala tersebut muncul pada area kulit kepala, lutut, punggung bagian bawah dan siku.
- Sindrom Behcet
Sindrom behcet adalah penyakit peradangan yang menyebabkan nyeri dan luka di mulut, alat kelamin, juga kulit dan sendi yang membengkak. Meski dapat sembuh, luka-luka tersebut biasanya sering muncul kembali.
Penyebab pasti mengapa sistem imun dapat menyerang sel sehat dalam tubuh memang belum benar-benar diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang lebih berisiko terkena penyakit autoimun, seperti faktor-faktor berikut ini:
- Lingkungan
Faktor ini menjadi salah satu faktor besar yang berpengaruh pada timbulnya penyakit autoimun. Lingkungan yang tercemar zat kima seperti asbes, perak, emas dan merkuri lebih berisiko membuat orang-orang di sekitarnya mengalami kondisi penyakit autoimun.
- Keturunan atau genetik
Jika di dalam keluarga ada penderita autoimun, risiko untuk mengalami penyakit autoimun yang sama menjadi lebih besar karena penyakit ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
- Stres
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi tubuh. Meski stres adalah hal yang tak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari, namun ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelolanya, seperti dengan berolahraga dan mengomunikasikan masalah penyebab stres dengan orang yang Anda percaya. Dengan mengelola stres, risiko terkena penyakit autoimun pun menjadi berkurang.
- Perubahan hormon
Beberapa penyakit autoimun sering kali menyerang perempuan pasca melahirkan dan masa menopause, di mana banyak perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh wanita.
Lalu, apakah penyakit autoimun dapat disembuhkan? Saat ini, penyakit autoimun memang belum bisa disembuhkan secara total. Pengobatan yang diberikan saat ini masih sebatas untuk mengendalikan imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan. Meski begitu, dengan melakukan perawatan rutin ke dokter, menjaga pola hidup yang sehat, dan melakukan pengelolaan stres, maka gejala-gejala dari kondisi autoimun sendiri dapat berkurang sehingga Anda bisa tetap memiliki kualitas hidup yang baik dan #LiveExcellently.