Fibroadenoma (FAM) merupakan jenis tumor jinak tersering yang ditemukan pada remaja atau dewasa muda dengan rentang umur 14 hingga 35 tahun. Tumor ini jarang sekali memiliki risiko untuk berkembang menjadi tumor yang ganas atau kanker. Namun, kondisi ini terkadang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, gangguan bentuk payudara, dan pada beberapa kasus dapat tumbuh menjadi benjolan yang cukup besar, disebut “giant fibroadenoma”.
Bagaimana Ciri-ciri Fibroadenoma?
Fibroadenoma terkadang tidak memunculkan suatu gejala, sehingga seringkali penderitanya tidak menyadari. Namun, penting untuk mengetahui ciri-ciri dari fibroadenoma dengan tepat. Adapun ciri-ciri umum pada Fibroadenoma adalah dengan munculnya benjolan pada salah satu atau kedua payudara yang diikuti dengan karakteristik sebagai berikut :
- Umumnya benjolan pada Fibroadenoma, tidak disertai dengan rasa nyeri. Namun, pada beberapa individu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, terasa nyeri, serta bengkak, khususnya pada fase premenstruasi.
- Benjolan pada FAM dapat dirasakan, berbentuk bundar atau oval dengan tepi benjolan yang tegas dan ukuran yang bervariasi. Benjolan pada fibroadenoma bersifat mobile atau mudah digerakkan.
Apa Penyebab dan Faktor Risiko Fibroadenoma?
Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan sensitifitas terhadap hormon estrogen dan progresteron, faktor genetik, serta obesitas juga turut berpartisipasi.
BACA JUGA: Waspada Kanker Payudara dengan Mengenali Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Pencegahannya!
Langkah Diagnosa Fibroadenoma
Disamping melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, diantaranya:
- Ultrasonografi (USG)
- Mammografi
- MRI (Magnetic Resonant Imaging)
- Pengambilan sampel dengan Biopsi (Jarum Halus, FNAB, atau Core Biopsi)
Langkah Pengobatan dan Manajemen Fibroadenoma
Pengobatan fibroadenoma tergantung pada ukuran dan gejalanya. Beberapa pilihan pengobatan dan langkah manajemen yang mungkin dipertimbangkan antara lain:
- Melakukan observasi atau pemeriksaan rutin
- Bila fibroadenoma berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, hanya diperlukan pemeriksaan secara berkala.
- Bila fibroadenoma ukuran terus membesar, dapat dilakukan tindakan untuk pengangkatan fibroadenoma dengan cara:
- Tindakan operasi eksisi atau lampektomi, bila ukuran fibroadenoma cukup besar.
- Melalui tindakan minimal invasif, bila ukuran fibroadenoma cukup kecil dengan ukuran kurang dari tiga sentimeter.
- VAB - teknik minimal invasif menggunakan vacuum dengan panduan USG untuk menyingkirkan fibroadenoma.
- Radiofrequency Ablation - menggunakan teknik radiofrekuensi dalam menghancurkan fibroadenoma
- Cryablation - teknik minimal invasif dengan menggunakan cairan N2O dalam membekukan dan menghancurkan fibroadenoma
Memahami Pentingnya Deteksi Dini Fibroadenoma
Meskipun fibroadenoma adalah tumor jinak, deteksi dini tetap penting untuk memastikan bahwa benjolan yang muncul di payudara bukanlah sesuatu yang lebih serius. Penting bagi setiap wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dan menginformasikan setiap perubahan atau benjolan yang ditemukan kepada dokter.
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang sering ditemukan pada wanita muda dan tidak bersifat kanker. Meskipun tidak berbahaya, penting untuk memonitor dan memeriksakan setiap benjolan di payudara untuk memastikan diagnosis yang tepat. Dengan deteksi dini dan manajemen yang tepat, fibroadenoma bisa ditangani dengan baik tanpa menimbulkan masalah serius. Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan pada payudara Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Artikel ditulis oleh dr. I Made Chandra Ari Kumara, Sp.B(K)Onk (Dokter Spesialis Bedah Onkologi RS EMC Sentul).