Banyak dari kita pernah mendengar dan melihat benjolan yang disebut dengan hernia. Tahukah anda, bahwa hernia dapat terjadi di berbagai area tubuh, dengan bagian tubuh paling sering terdampak adalah area selangkangan. Hernia adalah celah dari jaringan kuat yang menahan otot pada tempatnya sehingga muncul tonjolan di area yang lemah tersebut.
Kebanyakan kejadian hernia terjadi karena bagian usus atau lapisan pada dinding perut mendorong ke arah celah di dinding perut. Kejadian hernia dapat dialami oleh bayi hingga orang berusia lanjut. Beberapa faktor risiko diketahui meningkatkan risiko hernia, yaitu obesitas yang meningkatkan tekanan dalam rongga perut, tumor pada rongga perut, wanita hamil, merokok, diabetes, dan pada orang yang sering mengangkat benda berat dan batuk dapat meningkatkan ukuran dari benjolan hernia yang sudah ada.
Terdapat beberapa jenis hernia yang dapat terjadi pada tubuh manusia.
- Hernia inguinalis yaitu benjolan yang terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan. Jenis hernia ini sering terjadi pada pria, dengan prevalensi 25 dari 100 pria. Sedangkan prevalensi pada wanita lebih rendah yaitu 2 dari 100 wanita.
- Hernia femoralis merupakan benjolan berupa jaringan lemak atau sebagian usus mencuat ke paha atas bagian dalam. Risiko lebih tinggi terjadi pada wanita hamil atau memiliki berat badan berlebih (obesitas).
- Hernia umbilikalis terjadi bila sebagian usus atau jaringan lemak mendorong ke dinding perut area pusar. Jenis hernia ini dialami oleh bayi dan anak dibawah 6 bulan yang terjadi akibat dinding perut area pusar pada bayi gagal menutup.
- Hernia insisional terjadi ketika jaringan atau usus mencut melalui bekas luka operasi bagian perut atau panggul. Hal ini dapat terjadi bila luka operasi tidak menutup dengan sempurna.
- Hernia diafragma terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat ke rongga dada melalui celah diafragma. Hal ini terjadi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.
Tanda dan gejala dari hernia adalah benjolan pada area perut atau selangkangan yang awalnya tidak terasa nyeri. Benjolan tersebut bisa hilang timbul tergantung posisi tubuh. Seringkali benjolan mengecil atau bahkan menghilang ketika berbaring namun akan membesar ketika penderita berdiri.
Penderita hernia harus mewaspadai kejadian hernia strangulata atau kondisi usus atau jaringan yang terjepit sehingga asupan darah ke jaringan berkurang. Ada beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai penderita hernia yaitu :
- Nyeri hebat dan kemerahan pada area benjolan,
- Nyeri mendadak yang semakin berat dalam waktu cepat,
- Gangguan pada pergerakan usus sehingga kesulitan mengeluarkan gas,
- Mual muntah
- Demam
Penatalaksanaan dari hernia dimulai dengan evaluasi dokter terkait kondisi umum pasien, jenis serta lokasi hernia, gejala yang muncul, isi hernia, dan tanda-tanda kemungkinan terjadinya komplikasi. Sehingga berdasarkan pertimbangan tersebut, diputuskan tindakan operasi apa yang tepat untuk pasien tersebut. Pada penanganan operasi, kantung hernia akan dikembalikan kedalam rongga perut kemudian celah hernia akan ditutup sehingga memperkuat dinding perut mencegah kembalinya hernia.
Jenis operasi yang dapat dilakukan antara lain dengan operasi terbuka dimana ukuran sayatan lebih besar dan laparaskopi atau operasi lubang kunci dengan ukuran sayatan lebih kecil. Selain itu, pasien juga dapat mengenakan “hernia belts” atau sabuk hernia yang dapat menahan sehingga benjolan tidak tampak menonjol, namun hal ini sebenarnya tidak mengobati hernia.
Jika anda memiliki benjolan di area perut, selangkangan, maupun paha, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Irawan Sukarno, Sp. B (Spesialis Bedah Umum RS EMC Cikarang).