
Masalah kesehatan gigi dan mulut sering dianggap sepele, padahal dampaknya dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu gangguan kesehatan gigi yang sering ditemui adalah penyakit periodontal, yang terbagi menjadi dua tahapan utama: gingivitis dan periodontitis. Meski keduanya saling berkaitan, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar bisa mencegah komplikasi yang lebih serius yang dapat mengakibatkan gigi geligi goyang sampai infeksi gusi.
BACA JUGA: Kenali 9 Penyebab Gusi Bengkak yang Perlu Anda Ketahui!
Mengenal Apa Itu Gingivitis
Gingivitis adalah tahap awal penyakit periodontal yang ditandai dengan peradangan pada gusi, biasanya disebabkan oleh penumpukan plak bakteri. Jika tidak dibersihkan, bakteri menghasilkan racun yang meradang pada gusi. Gejalanya meliputi gusi merah, bengkak, lunak, mudah berdarah, dan bau mulut tidak sedap.
Gingivitis tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan gigi. Dengan perawatan yang tepat, seperti menjaga kebersihan gigi, menggunakan benang gigi, dan pembersihan karang gigi di dokter gigi, kondisi ini dapat diatasi sepenuhnya, mencegah perkembangan lebih lanjut ke periodontitis.
Mengetahui Apa Itu Periodontitis
Jika gingivitis tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi periodontitis, yang merusak jaringan penyangga gigi, termasuk ligamen dan tulang. Gejalanya meliputi gusi yang turun (resesi gusi), gigi goyang, dan kantong periodontal berisi bakteri (poket gusi).
Selain itu, penderita dapat merasakan nyeri saat mengunyah dan bau mulut lebih parah. Berbeda dengan gingivitis, periodontitis memerlukan perawatan lebih intensif, seperti scaling, root planing, terapi medikamen gusi atau bahkan bedah flap periodontal untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang terjadi.
Perbedaan Utama Antara Gingivitis dan Periodontitis
Gingivitis dan periodontitis memiliki perbedaan mendasar yang terletak pada tingkat keparahan dan kerusakan yang ditimbulkan. Gingivitis adalah tahap awal yang hanya melibatkan peradangan pada gusi tanpa menyebabkan kerusakan permanen. Sebaliknya, periodontitis adalah kondisi lanjutan yang dapat merusak jaringan pendukung gigi seperti ligamen dan tulang, serta berisiko menyebabkan goyangnya gigi sehingga gigi tidak dapat dipertahankan dan harus diangkat.
Dari segi gejala, gingivitis biasanya hanya menunjukkan gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah. Sementara itu, pada periodontitis, gejala melibatkan pembengkakan gusi, resesi gusi, terbentuknya kantong gusi, gigi yang goyang, dan nyeri saat mengunyah.
Penyakit periodontal, seperti gingivitis dan periodontitis, tidak hanya disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk tetapi juga oleh berbagai faktor risiko. Berikut adalah faktor- faktor ini dapat membantu Anda mencegah dan mengelola kerusakan gigi tersebut:
- Kebersihan Gigi yang Buruk
Tidak menjaga kebersihan gigi menyebabkan penumpukan plak yang mengeras menjadi karang gigi. Plak mengandung bakteri yang memicu gingivitis dan, jika dibiarkan, berkembang menjadi periodontitis yang merusak tulang penyangga gigi.
Perawatan rutin seperti scaling 6 bulan sekali dan penggunaan alat bantu profesional spt dental floss,water flosser menjadi suatu hal penting dilakukan untuk mencegah semakin parahnya kerusakan gusi dan tulang.
- Kebiasaan Merokok
Merokok meningkatkan risiko penyakit periodontal dengan merusak jaringan gusi, mengurangi aliran darah, dan menghambat penyembuhan luka. Zat beracun juga menutupi tanda awal penyakit gusi, seperti perdarahan, yang menyebabkan diagnosis dan pengobatan terlambat.
- Diabetes
Penderita diabetes dengan kadar gula darah tinggi memiliki risiko lebih besar terkena penyakit periodontal. Gula darah yang tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri, sementara peradangan akibat diabetes memperburuk kondisi gusi, menciptakan lingkaran setan yang berbahaya bagi kesehatan.
- Faktor Genetik
Beberapa individu memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit periodontal, meskipun menjaga kebersihan mulut. Faktor genetik memengaruhi respons tubuh terhadap peradangan dan kerusakan gusi.
- Stres
Stres yang berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi, termasuk infeksi periodontal. Selain itu, orang yang stres sering kali cenderung mengabaikan kebersihan mulut, memperburuk kondisi kesehatan gigi dan gusi mereka.
- Pola Makan yang Buruk
Asupan nutrisi yang tidak seimbang, seperti kekurangan vitamin C dan kalsium, dapat memengaruhi kesehatan jaringan gusi dan tulang penyangga gigi. Vitamin C penting untuk memperkuat jaringan gusi, sedangkan kalsium mendukung kekuatan tulang rahang yang menyangga gigi agar tetap kokoh.
Pentingnya Pencegahan
Menjaga kesehatan gigi dan gusi memerlukan perhatian dan tindakan preventif yang konsisten. Dengan langkah sederhana namun efektif, Anda dapat mencegah penyakit seperti gingivitis dan periodontitis yang berpotensi merusak kesehatan mulut.
- Sikat Gigi Secara Rutin
Sikat gigi Anda minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluorida untuk melindungi enamel gigi dari kerusakan. Gunakan juga benang gigi atau interdental brush untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat, sehingga sisa makanan tidak menjadi plak.
- Kunjungi Dokter Gigi Secara Teratur
Pemeriksaan rutin setiap enam bulan membantu mendeteksi masalah gigi dan gusi sejak dini. Pembersihan karang gigi yang dilakukan oleh dokter gigi dapat mencegah pembentukan plak yang berisiko menyebabkan gingivitis atau periodontitis.
- Berhenti Merokok
Merokok dapat merusak jaringan gusi dan mengganggu aliran darah ke area tersebut. Dengan berhenti merokok, Anda tidak hanya memperbaiki kesehatan gusi tetapi juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
- Konsumsi Makanan Seimbang
Makanan kaya vitamin C, seperti buah jeruk, dan vitamin D, seperti ikan berlemak, mendukung kesehatan gigi dan gusi. Serat dari buah dan sayur juga membantu membersihkan mulut secara alami saat dikunyah.
- Kelola Stres
Stres dapat memengaruhi sistem imun, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit, termasuk pada gusi. Lakukan meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi stres dan mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Kenapa Harus Berkonsultasi dengan Dokter Gigi?
Jika Anda mengalami gejala seperti gusi bengkak atau gigi goyang, segera konsultasikan ke dokter gigi. Penanganan dini mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga kesehatan mulut Anda. Mulut sehat, tubuh sehat! Jangan abaikan kesehatan gigi dan gusi, karena mulut yang sehat adalah pintu gerbang menuju tubuh yang sehat!
Artikel ini ditulis oleh drg. Eric Sulistio, Sp.Perio (Dokter Gigi Spesialis Periodonsia RS EMC Grha Kedoya).