Keputihan merupakan kondisi normal dialami hampir semua wanita, terutama ibu hamil. Faktanya, keputihan sering muncul pada ibu hamil dikarenakan adanya perubahan hormon di dalam tubuh ibu. Walaupun tidak berbahaya, namun keputihan seringkali membuat ibu jadi merasa kurang nyaman saat beraktivitas. Maka, baca artikel ini sampai bawah untuk mengatasinya!
Apa yang menyebabkan ibu hamil mengalami keputihan?
Pada masa awal kehamilan (trimester pertama), ibu hamil tak hanya mengalami perubahan hormon yang drastis, melainkan kondisi psikologis yang juga kerap berubah-ubah. Jadi, wajar apabila saat hamil muda, ibu tiba-tiba merasa sedih, mood-nya jelek, atau sering mengalami stres. Kondisi psikologis yang kurang terkontrol ini sangat berpengaruh pada munculnya keputihan.
Pada trimester kedua, biasanya keputihan akan berhenti muncul. Tapi, keputihan akan kembali meningkat di trimester ketiga, tepatnya menjelang waktu persalinan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya darah yang mengalir ke dalam leher rahim (serviks).
Beberapa hari sebelum persalinan, biasanya cairan keputihan yang keluar lebih pekat dan disertai dengan bercak darah. Saat ibu dalam masa ovulasi, keputihan juga bisa bertambah banyak. Terlebih lagi saat ibu merasakan gairah seksual yang tinggi, atau saat sedang menyusui.
Bagaimana cara mengatasi keputihan saat hamil?
- Menjaga kebersihan Miss V
Cara mengatasi keputihan saat hamil yang pertama adalah pastikan untuk selalu membersihkan Miss V setiap kali selesai buang air kecil atau besar. Hal ini dilakukan dengan cara membasuhnya menggunakan air bersih dari arah depan ke belakang. - Rajin mandi
Mandi secara teratur dapat langsung membersihkan alat kelamin dan menghilangkan keputihan. Mandi juga dapat membantu tubuh menghindari akumulasi bakteri dan mencegah infeksi. - Makan makanan sehat
Lendir dari serviks dapat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Hindari konsumsi makanan yang menimbulkan peradangan atau masalah pencernaan. Ibu juga perlu mengontrol asupan gula selama hamil untuk mengurangi produksi cairan keputihan. - Pakai celana yang nyaman
Pakai pakaian dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hindari celana dalam maupun luar yang terlalu ketat. Saat ibu sedang hamil atau tidak, kualitas pakaian dalam perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan alat kelamin. - Menggunakan pantyliner
Agar terasa lebih nyaman, ibu dapat menggunakan pembalut atau pantyliner, karena bahannya yang mampu menyerap cairan keputihan tersebut. Tapi, selalu rajin untuk menggantinya karena pantyliner terbuat dari bahan kapas yang dapat menimbulkan kelembaban sehingga bebas dari bakteri.
Itulah beberapa hal yang wajib diketahui untuk ibu hamil. Perlu diingat, selama keputihan berwarna bening atau putih, tidak berbau dan tidak terasa gatal atau perih, maka keputihan masih termasuk kondisi normal.
Segera periksakan diri ke dokter apabila keputihan menunjukkan tanda-tanda yang tidak normal (beraroma busuk, cairannya kental atau menggumpal, berwarna abu-abu, dan nyeri)
Penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan daerah kewanitaan agar ibu bisa terhindar dari keputihan yang berisiko mengganggu kesehatan janin, seperti infeksi bakteri di Miss V yang bisa menyebabkan keguguran.
Jika telah mengalami keputihan, alangkah baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter di rumah sakit terpercaya agar segera dapatkan pengobatan yang tepat. Karena semakin cepat mendapatkan pengobatan, semakin minim juga risiko yang akan terjadi.
Artikel ditulis oleh dr. Heryzal, Sp.OG, M. Kes (Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Cikarang).