Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang lebih rendah dari normal. Tekanan darah normal pada seseorang biasanya adalah 120/80 mmHg atau lebih rendah. Hipotensi dapat terjadi ketika aliran darah ke organ-organ vital seperti otak dan jantung menjadi terganggu karena tekanan darah yang terlalu rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, pingsan, mual, kelelahan, dan penurunan konsentrasi yang tentunya menghambat kegiatan sehari-hari menjadi kurang nyaman.
Siapa saja yang bisa terkena Hipotensi dan apa penyebabnya?
Jika Anda selama mengetahui bahwa Hipotensi hanya terjadi pada orang yang lanjut usia, maka Anda kurang tepat. Faktanya, perlu diketahui bahwa hipotensi bisa terjadi pada semua umur, baik pada anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun lanjut usia terutama pada mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, atau masalah tiroid. Hipotensi juga dapat terjadi pada wanita selama kehamilan atau menstruasi, dan pada orang yang mengalami kehilangan darah yang signifikan atau dehidrasi. Terdapat berbagai faktor penyebab Hipotensi seperti dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah turun, pendarahan internal, riwayat penyakit jantung, efek samping obat tertentu seperti diuretik dan antidepresan, syok karena organ-organ vital tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin B12 dan asam folat dan yang terakhir bisa diakibatkan stres berlebihan dapat menyebabkan pelepasan hormon stres yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa Hipotensi tidak selalu merupakan gejala penyakit yang serius. Banyak orang yang memiliki tekanan darah yang rendah secara alami tanpa mengalami masalah kesehatan yang signifikan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghindarinya untuk meminimalisir terkena Hipotensi.
Bagaimana cara agar diri kita dan keluarga terkasih terhindar dari Hipotensi? Berikut adalah hal sederhana yang bisa dilakukan :
- Rutin meminum banyak air putih
Kekurangan cairan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Pastikan untuk selalu minum cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Jangan lupa untuk rutin minum air minimal sebanyak 8 gelas sehari untuk menjaga kadar cairan di dalam tubuh tetap stabil. - Konsumsi makanan sehat
Hal sederhana yang satu ini tentu bisa Anda lakukan setiap hari. Makan makanan sehat yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan lemak sehat dapat membantu mengatasi tekanan darah rendah secara alami dan membantu Anda terhindar dari risiko Hipotensi. Jangan lupa untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam dan lemak jenuh. - Hindari makanan dan minuman yang berpotensi menurunkan tekanan darah
Minuman beralkohol, minuman berkafein, makanan tinggi gula, dan makanan yang mengandung MSG (monosodium glutamate) dapat dikategorikan sebagai makanan yang berpotensi membuat tekanan darah menurun dan bahkan dapat mendatangkan berbagai jenis penyakit lainnya. Sebaiknya hindari kategori makanan dan minuman ini. - Berolahraga secara teratur
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan tekanan darah, karena membantu melancarkan sirkulasi darah. Tak perlu berolahraga berat, sekadar jogging ringan atau bersepeda dapat membantu memperlancar sirkulasi darah. Selain itu, saat Anda berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang membuat Anda merasa lebih bahagia. - Hindari perubahan posisi yang tiba-tiba
Jangan berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, karena hal ini dapat menyebabkan pusing dan penurunan tekanan darah. Apabila sedang berbaring dan ingin berdiri sebaiknya dilakukan perlahan sambil menghembuskan nafas selama beberapa saat. - Kurangi stres
Salah satu hal pemicu Hipotensi yang seringkali dilupakan adalah stres. Stres dapat mempengaruhi tekanan darah, sehingga hindari stres dan berbagai faktor pemicunya, seperti kurang tidur, kelelahan, atau beban kerja yang berlebihan. Tanpa kita sadari stres dapat terjadi dan menjadi hal yang sulit untuk dikontrol. Namun, hal ini bisa diminimalisir dengan kebiasaan baik seperti beristirahat yang cukup dan menjaga kesehatan rohani serta jasmani. - Periksa kesehatan secara rutin
Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah, agar dapat mengetahui kondisi kesehatan Anda secara lebih akurat dan bisa melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Setelah mengetahui bagaimana Hipotensi dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia serta cara menghindarinya, Anda bisa mulai menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas secara teratur sehingga dapat terhindar dari risiko Hipotensi. Ingatlah, mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Artikel ditulis oleh dr. Mirna Nurasri Praptini, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Tangerang).