Alzheimer atau Demensia Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang otak dan dapat membuat ukuran otak manusia menyusut secara perlahan, sehingga berujung kepada kelumpuhan otak secara perlahan. Singkatnya, penyakit Alzheimer adalah gangguan pada saraf otak manusia yang terjadi akibat adanya produksi protein Beta-amiloid dan Neurofibril secara berlebihan, sehingga menyebabkan penggumpalan atau penumpukan pada otak selama bertahun-tahun dan mengakibatkan terjadinya disfungsi saraf serta kematian sel.
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2017, kasus Demensia Alzheimer di seluruh dunia terus meningkat, diperkirakan sebanyak 46,8-50 juta orang di diagnosis menderita Demensia Alzheimer. Di Indonesia sendiri diperkiraan 1.2 Juta orang menderita Demensia Alzheimer, di prediksi akan terus meningkat hingga 2 Juta di tahun 2030.
Bagaimana Gejala dari Penyakit Alzheimer?
Biasanya, penyakit ini ditemukan pada lansia yang berusia sekitar 65 tahun ke atas. Gejala dari penyakit Alzheimer pada umumnya meliputi gejala pada tahap awal, menengah, dan akhir. Adapun gejala-gejala dari penyakit tersebut antara lain:
- Gejala Tahap Awal
- Hilangnya sebagian ingatan
- Pengambilan keputusan yang salah
- Hilangnya spontanitas dan rasa inisiatif
- Menggunakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas harian normal
- Adanya pertanyaan berulang
- Mudah kehilangan barang atau meletakkan barang di tempat yang salah
- Adanya perubahan dalam suasana hati dan kepribadian
- Meningkatnya kecemasan
- Kesulitan dalam melakukan pembayaran
- Mudah tersesat meskipun di tempat yang familiar
- Gejala Tahap Menengah
- Penderita Alzheimer kesulitan mempelajari hal-hal baru.
- Kesulitan dalam berbahasa dan bermasalah dengan membaca, menulis, serta berhitung
- Mulai berpikir secara tidak logis dan tidak dapat mengorganisir pikiran
- Tidak mampu fokus atau memperhatikan suatu hal dalam jangka waktu yang lama
- Kesulitan beradaptasi dalam situasi baru
- Kesulitan dalam melakukan pekerjaan dengan langkah-langkah seperti menggunakan pakaian
- Bermasalah dalam mengenali keluarga dan teman
- Halusinasi, delusi, dan paranoia
- Berperilaku impulsif pada waktu atau tempat yang tidak tepat
- Adanya ledakan kemarahan yang tidak pantas
- Pernyataan atau gerakan berulang
- Gejala Tahap Akhir
- Tidak mampu berkomunikasi dengan baik
- Penurunan berat badan secara signifikan
- Kejang-kejang
- Muncul infeksi pada kulit
- Kesulitan untuk menelan
- Kehilangan kontrol atas usus dan kandung kemih sehingga dapat buang air tanpa disengaja
- Meningkatnya jam tidur
Terlepas dari banyaknya tanda yang dapat ditunjukkan oleh pengidap Alzheimer, tanda-tanda yang ditunjukkan oleh masing-masing individu dapat berbeda satu sama lain dan bisa jadi disalahartikan menjadi penyakit pikun. Oleh karena itu, apabila Anda merasa ada anggota keluarga, kerabat, atau teman yang mengalami beberapa atau sebagian dari tanda-tanda tersebut, segera sarankan untuk melakukan pemeriksaan lengkap ke dokter spesialis Neurologi (Saraf) agar dapat ditangani. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir gejala atau tanda-tanda yang dialami oleh pengidap agar mencegah kematian, mengingat hingga hari ini belum ada jenis obat tertentu yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer.
Artikel ditulis oleh dr. Irene Halim Subrata, Sp.N (Spesialis Neurologi / Saraf RS EMC Pekayon).