Penyebab pasti Fibromyalgia masih belum diketahui, namun diduga penyebabnya berkaitan dengan keabnormalan kadar zat kimia tertentu di otak dan perubahan cara sistem saraf pusat memproses pesan rasa sakit yang dibawa ke seluruh tubuh.
Selain itu diperkirakan pada beberapa orang lebih mungkin mengalami Fibromyalhia karena gen yang diwariskan oleh orangtua. Dalam banyak kasus, kondisi tersebut nampaknya dipicu oleh hal-hal bersifat fiki atau emosional seperti cedera, infeksi, atau stres.
Fibromyalgia, sebuah kondisi kesehatan yang ditandai dengan rasa nyeri muskuloskeletal (badan, leher, punggung) dan lelah di sekujur tubuh yang disertai dengan gangguan tidur merupakan kondisi yang dapat mengganggu aktivitas penderitanya. Lebih lanjut, kondisi ini juga dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan kecemasan atau depresi. Secara umum, kondisi ini dapat memperkuat sensasi rasa menyakitkan yang dirasakan oleh tubuh dengan cara mempengaruhi kerja otak dan sumsum tulang belakang dalam memproses sinyal sakit. Biasanya gejala ini bisa menyerang siapapun termasuk anak-anak, namun lebih umum dialami oleh perempuan berusia 30-50 tahun. Beberapa survey menunjukkan sekitar 1 dari 20 orang mengalami fibromyalgia sampai tingkat tertentu.
Apa saja gejala fibromyalgia?
Gejala utama dari kondisi ini adalah adanya rasa sakit yang dialami oleh banyak bagian tubuh dan berlangsung setidaknya selama 3 bulan. Rasa sakit tersebut dapat berupa nyeri yang tumpul, sensasi terbakar, maupun ditusuk-tusuk. Adapun tingkat keparahan dari gejala fibromyalgia sendiri dapat berbeda setiap orangnya dikarenakan adanya pengaruh dari aktivitas dan tingkat stres penderita.
Terdapat beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita fibromyalgia, diantaranya:
- Rasa nyeri pada sebagian tubuh dan lebih parah pada bagian leher dan punggung
- Sensitif terhadap rasa sakit, bahkan terasa nyeri ketika disentuh dengan lembut
- Kelelahan yang menyebabkan penderita tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas atau malaise
- Kaku otot yang akan terasa lebih parah setelah terlalu lama berada dalam posisi tertentu
- Gangguan tidur seperti insomnia dikarenakan nyeri otot yang sangat mengganggu
- Penurunan kualitas tidur sehingga penderita tetap merasa lelah meskipun sudah mendapatkan banyak tidur
- Sakit kepala terutama ketika penderita mengalami nyeri dan kaku di leher dan bahu
- Gangguan kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi, mengingat sesuatu, dan lambat dalam berbicara
Selain itu, ada pula beberapa gejala lain yang mengiringi gejala fibromyalgia, seperti sindrom iritasi usus, sindrom kelelahan kronis, migrain, sindrom kandung kemih, kecemasan, depresi, dan sindrom takikardia postural.
Kapan harus ke dokter?
Apabila Anda atau orang terdekat Anda telah mengalami nyeri otot selama 3 bulan, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter. Hal ini juga berlaku apabila nyeri otot yang dirasakan semakin memburuk atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagaimana pengobatan fibromyalgia?
Meskipun sulit untuk dicegah dan disembuhkan, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala fibromyalgia dan membantu penderita untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pengobatan tersebut meliputi:
- Pemberian obat-obatan untuk membantu meredakan nyeri dan meningkatkan kualitas tidur, seperti obat pereda nyeri (paracetamol, ibuprofen, tramadol), obat antikejang (gabapentin dan pregabalin), obat antidepresan (amitriptyline dan duloxetine)
- Pelaksanaan terapi seperti fisioterapi (meningkatkan kekuatan dan stamina), okupasi (membantu penderita menjalani aktivitas sehari-hari), dan psikoterapi (menguatkan keyakinan penderita dalam menghadapi kondisinya)
- Melaksanakan pola hidup sehat seperti memakan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur cukup, serta mengelola stres dengan baik
Artikel ditulis oleh dr. Irene Halim Subrata, Sp.N (Spesialis Neurologi / Saraf RS EMC Pekayon & Cikarang).