Bagi kalian yang pernah mengalami sakit gigi, pasti tau betapa terganggunya aktivitas kita seharii-hari. Menurut Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg Zaura Anggraini, sikat gigi yang ideal dilakukan dua kali sehari, saat pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Pada malam hari, aktivitas mulut berkurang dan secara otomatis air liur juga berkurang. Hal ini mengakibatkan jumlah bakteri di dalam mulut meningkat dua kali lipat.
Sisa makanan lalu akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam. Asam tersebut berbahaya karena melarutkan mineral gigi sehingga mengakibatkan karies serta masalah mulut dan gigi lainnya. Bila tidak rajin berkumur dan menyikat gigi, maka kuman dan bakteri di sekitar gigi dan mulut akan lebih mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan jamur atau sariawan pada rongga mulut juga akan lebih mudah terjadi.
Berikut adalah berbagai gangguan kesehatan mulut dan gigi akibat malas sikat gigi :
- Radang gusi : Kondisi dimana gusi terlihat bengkak dan berwarna lebih merah dari biasanya. Kondisi ini bisa timbul akibat adanya plak serta karang gigi yang menempel dan menumpuk di tepian gusi. Kondisi tersebut bisa mengarah pada komplikasi yang lebih parah, yaitu periodontitis―peradangan gusi serius yang menyebabkan rusaknya jaringan lunak dan tulang pendukung gigi.
- Karies gigi : Karies adalah munculnya lubang pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini adalah gangguan rongga mulut yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat. Karies gigi perlu segera diatasi, dengan penambalan atau cabut gigi, tergantung dari kondisi. Bila tidak, lama-kelamaan lubang yang timbul akan semakin luas dan dalam, sehingga dapat merusak gigi dan menyebabkan infeksi pada saluran akar gigi.
- Gigi sensitif : Gigi sensitif disebabkan oleh adanya penurunan posisi gusi. Keadaan ini bisa terjadi akibat kebiasaan sikat gigi yang tidak tepat, karies gigi yang tidak diatasi dengan baik, gigi patah, dan efek samping proses bleaching gigi yang salah. Gigi sensitif dapat menyebabkan keluhan gigi ngilu, linu, atau terasa nyeri, khususnya saat terpapar makanan atau minuman dingin.
- Bau mulut : Bau mulut umumnya berasal dari kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari gigi berlubang, penumpukan karang gigi, atau pemakaian gigi tiruan yang tidak dibersihkan secara rutin.
- Sariawan : Terjadi dikarenakan daya tahan tubuh yang menurun, cedera mulut akibat tidak sengaja tergigit, pemakaian gigi palsu yang tidak tepat, ataupun kekurangan pasokan vitamin B 12. Sariawan umumnya bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2–3 minggu. Jika sering terjadi berulang atau tidak sembuh dalam waktu lebih dari sebulan, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Studi juga menemukan kalau kebiasaan malas sikat gigi dapat meningkatkan resiko terkena kanker. Orang yang malas sikat gigi menimbulkan masalah pada gusi atau penyakit periodental. Studi dalam jurnal Cancer Research menunjukkan, periodental disease memiliki hubungan dengan angka kejadian kanker esofagus atau kanker yang terjadi dari tenggorokan hingga perut. Jika Anda tak ingin mengalaminya, mulailah untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi dari sekarang.
Source : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3608684/5-penyakit-akibat-malas-menjaga-kebersihan-gigi-dan-mulut
https://www.liputan6.com/health/read/3193488/kanker-tenggorokan-intai-orang-yang-malas-sikat-gigi
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/07/06/mphl3l-ini-akibat-malas-sikat-gigi