Apa itu Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal adalah kondisi kanker atau keganasan yang terjadi pada jaringan usus besar, yaitu pada kolon (bagian paling panjang dalam usus besar) atau rektum (bagian kecil yang menghubungkan antara usus besar dan anus). Pada umumnya, kanker kolorektal berasal dari sebuah polip usus yang kemudian berkembang menjadi kanker. Namun, tidak semua polip akan berubah menjadi kanker karena tergantung dari jenis polip itu sendiri.
Menurut American Cancer Society, kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan merupakan kanker penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Risiko penyakit kanker kolorektal ini lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Dengan presentase risiko untuk terkena kanker kolorektal adalah sebesar 5%. Seiring dengan adanya peningkatan pada deteksi dini dan kemajuan pada upaya pencegahan kanker kolorektal, angka kematian akibat penyakit ini telah menurun sejak 20 tahun terakhir.
Apa penyebab dan faktor risiko kanker kolorektal?
Pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh secara tidak normal dapat menimbulkan adanya tumor. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi penumpukan dan perkembangan tumor yang dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan bertumbuhnya sel-sel penyebab tumor tersebut. Meskipun begitu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, yaitu:
- Berusia 50 tahun atau lebih.
- Memiliki riwayat keluarga terkena kanker kolorektal.
- Memiliki riwayat polip adenomatosa.
- Memiliki riwayat inflammatory bowel disease atau kanker kolorektal.
- Memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
Apa saja gejala kanker kolorektal?
Kanker kolorektal memiliki gejala yang bervariasi dan biasanya gejala penyakit ini tidak terlihat pada tahap awal. Gejala baru akan terlihat pada saat kanker dalam tubuh sudah semakin berkembang. Gejala yang dialami penderita penyakit ini pun dapat berbeda-beda dan tidak spesifik. Gejala dari kanker kolorektal di antaranya adalah:
- Diare atau sembelit yang terjadi secara terus menerus.
- Terdapat darah pada feses karena adanya pendarahan pada anus.
- Sering mengalami nyeri pada perut.
- Sering merasa lelah.
- Mual dan muntah
- Terjadi penurunan berat badan.
Bagaimana cara mencegahnya?
Untuk mencegah kanker kolorektal dapat dengan cara melakukan skrinning sehingga kanker dapat terdeteksi sedini mungkin. Kanker kolorektal akan lebih mudah ditangani dan memiliki peluang sembuh lebih besar apabila dapat terdeteksi sedari dini. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk melakukan skrinning kanker kolorektal, di antaranya adalah:
- Kolonoskopi
Kolonoskopi adalah skirinning atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya perubahan yang tidak normal pada usus besar (kolon) dan rektum. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang fleksibel yang terdapat kamera kecil pada ujung selang ke dalam anus. Kolonoskopi dianjurkan untuk dilakukan setiap 10 tahun sekali agar dapat mendeteksi kanker kolorektal sedini mungkin.
- CT Colonography
Kolonoskopi virtual atau CT Colonography merupakan sebuah tes visual pada usus besar (kolon) menggunakan CT Scan. Perbedaan antara kolonoskopi virtual dan kolonoskopi biasa yaitu pada pemeriksaan kolonoskopi virtual tidak menggunakan selang fleksibel yang harus dimasukkan ke dalam anus.
- Sigmoidoskopi
Sigoidoskopi adalah jenis pemeriksaan yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi usus besar (kolon) bagian bawah. Prodesur pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang tipis dan lentur atau sigmoidoskop ke dalam anus dengan tujuan untuk melihat kondisi di dalam rektum dan kolon.
- Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses juga meliputi pemeriksaan darah dan mendeteksi sel kanker dari feses. Hal ini dapat membantu mendeteksi kanker kolorektal secara dini. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan setiap 1 hingga 3 tahun sekali.
Dengan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang ada, dapat membantu anda untuk mendeteksi kanker kolorektal sedini mungkin. Sehingga, penanganan kanker kolorektal dapat dilakukan secara tepat dan memiliki peluang sembuh yang lebih besar. Tentunya selain melakukan skrinning, penerapan pola hidup sehat juga berperan penting dalam membantu mencegah berkembangnya kanker kolorektal.
Artikel ini di review oleh dr. Wendell Ken, SpB (Spesialis Bedah Umum RS EMC Sentul).