Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, tidak hanya usia tua namun juga ditemui pada usia muda. Kejadian kematian mendadak paling sering disebabkan oleh penyakit jantung. Sudden cardiac death atau kematian jantung mendadak adalah kematian mendadak yang tidak terduga tanpa trauma sebelumnya, yang terjadi dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 1 jam sejak timbulnya gejala. Sebanyak 75 persen dari penyebab kematian jantung mendadak disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyebab kedua adalah kardiomiopati yakni kelainan pada otot jantung seperti dilated cardiomyopathies, hypertrophic cardiomyopathies dan Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia (ARVD). Selain itu sindroma gangguan irama jantung misalnya long QT syndrome, Brugada syndrome, early repolarisation syndrome merupakan penyebab kematian jantung mendadak yang juga sering ditemui terutama pada usia muda. Usia yang paling sering mengalami kematian jantung mendadak berada di rentang usia 30-40 tahun.
Angka kejadian kematian jantung mendadak pada laki-laki adalah dua kali angka kejadian pada perempuan. Penyakit jantung koroner lebih banyak dialami oleh laki-laki pada kelompok usia yang muda, namun pada kelompok usia yang lebih tua yakni di usia lebih dari 50 tahun angka kejadian pada perempuan lebih tinggi. Menopause dan hormon esterogen juga berhubungan dengan penyakit jantung coroner.
Saat ini terjadi pergeseran tren usia penyakit jantung koroner, penyakit tersebut banyak dialami pada usia muda yaitu pada rentang usia 25-30 tahun. Faktor risiko yang paling sering adalah perokok dan orang dengan riwayat penyakit jantung pada keluarganya. Beberapa faktor risiko lain, menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung koroner adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan dislipidemia.
Gejala awal yang paling sering dirasakan adalah nyeri dada yang disebut juga dengan angina pectoris. Rasanya seperti tertekan atau dihimpit benda berat atau terasa panas, yang berlangsung lebih dari 15-20 menit yang dapat menjalar ke leher, bahu, maupun ke punggung serta biasa disertai gejala tambahan seperti keringat dingin, mual, muntah, dan sesak napas.
Namun ada kalanya keluhan nyeri dada tersebut tidak begitu dirasakan, terutama pada pasien diabetes dan usia lanjut. Tanpa keluhan nyeri dada sewaktu-waktu dapat terjadi kematian jantung mendadak.
Untuk itu, sebaiknya kita tetap menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi faktor risiko terhadap penyakit jantung. Strategi SEHAT dapat diterapkan untuk jantung sehat, yakni Seimbangkan gizi, Enyahkan rokok, Hadapi dan atasi stres, Awasi tekanan darah dan Teratur berolah raga.
Tipe olahraga yang disarankan adalah aerobik. Frekuensinya 3-5 kali dalam seminggu, minimal 30 menit. Hanya saja, pilihan dan intensitas olahraga juga berbeda pada masing-masing individu. Itu karena kondisi dan kapasitas fungsional setiap orang berbeda-beda. Treadmill test adalah salah satu test yang dapat dilakukan untuk menentukan kapasitas fungsional seseorang sehingga kemudian dapat dibuat program latihan yang spesifik dan sesuai.
Artikel ini ditulis oleh dr. Ina Nadia, Sp.JP, FIHA (Dokter Spesialis Jantung di RS EMC Sentul). Jadwal praktek dr Ina Nadia : Senin & Rabu, pk 08.00 – pk 17.00 ; dan Jumat pk 14.00 – pk 17.00