Demam tifoid, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan tipes merupakan penyakit yang dapat terkena pada semua umur. Pada dasarnya, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang berkembang dalam usus bernama salmonella typhi yang biasanya bisa ditemukan pada makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan pada orang lain melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh urine atau feses penderita.
Adapun penyakit tipes tidak sama dengan tifus/typhus. Bakteri penyebab penyakit tifus merupakan bakteri berjenis rickettsia typhi atau r. Prowazekii dan orientia yang dibawa oleh ektoparasit seperti kutu, tungau, atau caplak.
Apa Saja Gejala Demam Tifoid?
Terdapat beberapa gejala awal yang muncul dalam kurun 7-14 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri salmonella typhi, diantaranya:
- Demam yang terus meningkat hingga 39-40℃
- Sakit pada bagian kepala
- Berkurangnya nafsu makan
- Gangguan pada bagian pencernaan, meliputi diare dan sembelit
- Sakit pada bagian perut
- Tubuh terasa lebih lemah dan lelah saat beraktifitas
- Keringat berlebih yang disebabkan oleh demam tinggi
- Batuk kering
- Ruam kemerahan pada bagian kulit
- Pembengkakan pada bagian perut
Bagaimana Cara Mendiagnosis Demam Tifoid?
Untuk melakukan diagnosis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti mengukur suhu tubuh, mengecek ruam pada kulit, dan menekan perut. Lalu, dokter juga akan melaksanakan beberapa pemeriksaan lanjutan seperti:
- Tes darah, urin, dan feses
- Aspirasi sumsum tulang
- Tes widal
- Tes IgM anti Salmonella
Bagaimana Cara Mengobati Demam Tifoid?
Secara umum, pengobatan demam tifoid akan tergantung dengan tingkat keparahannya. Beberapa kasus dapat dirawat di rumah secara mandiri dengan meminum antibiotik dari Dokter. Namun, ada pula kasus bergejala berat yang perlu dirawat di rumah sakit dan antibiotik diberikan melalui suntikan dan cairan infus. Hal terpenting bagi pasien adalah berobat terlebih dahulu untuk ditentukan derajat keparahan sakitnya.
Pengobatan dilakukan dengan meminum obat yang disarankan dokter dan melakukan berberapa hal berikut ini:
- Membatasi aktivitas terutama yang berat
- Mendapatkan istirahat yang cukup
- Makan sering namun dengan porsi yang sedikit
- Mengonsumsi makanan rendah serat
- Mencukupi kebutuhan minum air putih
- Mencuci tangan secara rutin dengan air mengalir dan sabun
Bagaimana Cara Mencegah Demam Tifoid?
Dalam rangka mencegah penyakit tipes, pemerintah telah menganjurkan program vaksin imunisasi yang umumnya diberikan pada anak-anak dan orang dewasa yang berisiko terkena demam tifoid seperti petugas kuliner yang berhubungan dengan pengelolaan makanan dan minuman, dewasa muda, anggota TNI, petugas laboratorium mikrobiologi, individu yang mempunyai kontak dengan tifoid karier, dan wisatawan yang berpergian ke daerah endemik demam tifoid.
Selain itu, terdapat pula beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah, diantaranya:
- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air yang mengalir terutama sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet
- Mencuci buah-buahan dan sayuran yang mentah sebelum dikonsumsi
- Merebus air yang akan diminum hingga matang
- Menghindari konsumsi makanan yang mentah atau setengah matang
- Mengurangi dan membatasi konsumsi makanan/minuman yang dijual di pinggir jalan yang tidak terjamin kualitas kebersihannya.
Itulah dia beberapa gejala dari penyakit demam tifoid yang perlu Anda kenali lengkap dengan cara mengobati dan pencegahannya. Segera hubungi dokter pada rumah sakit terpercaya apabila Anda atau kerabat Anda mengalami gejala serupa.
Artikel ditulis oleh dr. Marcella Adisuhanto, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Pulomas).