Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit neuritis? Neuritis merupakan istilah yang umum digunakan untuk kondisi saraf perifer yang meradang. Penyakit ini umumnya lebih sering dialami oleh wanita berumur 55 tahun atau lebih.
Saraf perifer sendiri berada di luar otak dan sumsum tulang yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal dari berbagai bagian tubuh ke otak. Ketika meradang, saraf perifer mulai tidak bisa berfungsi dengan baik seperti biasanya. Kondisi peradangan tersebut tidak hanya memengaruhi satu saraf saja, melainkan dapat melibatkan kelompok saraf di berbagai bagian tubuh.
Penyakit neuritis dapat menyebabkan nyeri dan kaku serta menyebabkan kelemahan dan peletihan otot. Bahkan, penyakit neuritis yang parah dapat memicu kelumpuhan. Saraf-saraf yang bisa meradang adalah saraf yang membawa sinyal dari sumsum tulang ke tangan, lengan, bahu, mata dan telinga.
Gejala utama bagi penderita neuritis biasanya tergantung pada lokasi saraf. Namun, sebagian besar penderita akan merasakan sensasi terbakar dan sensasi abnormal di area saraf yang meradang. Selain itu, ada juga gejala lainnya, yaitu rasa nyeri seperti sedang ditusuk-tusuk dan otot yang melemah. Apabila neuritis sudah parah, Anda akan kehilangan sensasi dan refleks otot serta kulit Anda akan menjadi kemerahan. Kemudian, bila saraf optik terkena neuritis, maka penglihatan Anda akan terganggu dan pandangan menjadi kabur, bahkan jika dibiarkan bisa sampai terjadi kebutaan. Lalu, bagi Anda yang mengalami radang pada saraf telinga dalam, gejala yang bisa muncul adalah masalah keseimbangan dan pendengaran. Anda juga akan mengalami masalah penglihatan dan vertigo karena saraf Anda kehilangan kemampuannya untuk mengirimkan sinyal ke otak.
Mengapa neuritis dapat terjadi? Neuritis umumnya terjadi karena Anda pernah mengalami cedera atau trauma pada saraf yang dapat memicu kerusakan dan peradangan. Selain itu, saraf-saraf Anda juga bisa rusak saat terpapar radiasi yang berbahaya ketika menjalani pengobatan kanker atau karena penyuntikkan zat kimia beracun ke dalam tubuh. Tidak hanya itu, bagi Anda yang terkena tumor, pertumbuhannya bisa menyumbat saraf sehingga mampu menimbulkan gejala neuritis.
Kemudian, bagi Anda yang sering mengonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti obat statin dan obat-obatan untuk artritis agar menurunkan tekanan darah, sebaiknya segera kurangi karena pemakaian dalam jangka panjang bisa menyebabkan fungsi saraf tidak bekerja dengan baik. Selain itu, jangan lupa untuk memerhatikan kebutuhan vitamin B dalam tubuh Anda. Tubuh yang kekurangan vitamin B dapat meningkatkan risiko terkenanya kondisi neuritis.
Meski begitu, bagi Anda yang sudah terkena neuritis, tak perlu khawatir karena ada berbagai macam penanganan yang bisa Anda lakukan, seperti dengan mengonsumsi suplementasi vitamin B jika neuritis disebabkan oleh kekurangan vitamin B. Anda pun dapat melakukan terapi medis untuk membantu meredakan gejala dari penyakit neuritis melalui konsumsi obat-obatan untuk mencegah pengiriman sinyal ke otak oleh saraf yang meradang. Selain itu, penanganan neuritis yang lebih efektif adalah dengan melakukan operasi di rumah sakit.
Saat ini, teknologi bedah sudah semakin canggih dan mempermudah proses penyembuhan. Salah satu teknik modern yang digunakan untuk penanganan neuritis adalah teknik bedah minimal invasif atau minimal invasive surgery, yaitu sebuah teknik bedah yang menggunakan beragam alat-alat khusus yang canggih sehingga lebih meminimalkan risiko komplikasi.
Teknik bedah minimal invasif hanya membutuhkan sayatan kecil saja, kemudian dokter akan memasukkan alat khusus untuk membebaskan saraf yang meradang dan bermasalah. Setelah operasi selesai, dokter bedah Anda akan menjahit sayatan dengan beberapa jahitan untuk menutupi luka bedah, lalu luka bedah Anda akan diperban. Biasanya, operasi ini dilakukan hanya dengan anestesi lokal, sehingga Anda dapat pulang dengan lebih cepat. Dengan teknik bedah minimal invasif untuk operasi neuritis, banyak pasien menemukan kelegaan tanpa rasa sakit dan komplikasi pasca operasi. Namun, jangan lupa untuk tetap mengikuti instruksi dokter bedah Anda agar Anda dapat sembuh dengan cepat.
Nah, itulah informasi seputar neuritis dan cara penanganannya melalui bedah minimal invasif. Tak perlu ragu lagi untuk mencoba teknik bedah minimal invasif di rumah sakit EMC untuk penanganan terbaik karena prosesnya aman, efektif, minim risiko, pemulihannya pun lebih cepat. #LiveExcellently