Memiliki urat-urat menonjol pada bagian betis bagi sebagian orang, terutama wanita, adalah hal yang sangat ditakuti karena dianggap menggangu penampilan. Urat-urat menonjol yang sering timbul di area betis dikenal sebagai varises. Perlu Anda ketahui, varises bukan hanya masalah kecantikan saja, melainkan adalah sebuah penyakit yang perlu Anda waspadai.
Penyebab varises
Bagi wanita, mereka memiliki pendapat bahwa penggunaan sepatu hak tinggi atau high heels dianggap sebagai penyebab varises. Perlu Anda ketahui, saat menggunakan high heels, pergerakan kaki menjadi terbatas karena posisi kaki dipaksa untuk jinjit. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka varises bisa timbul. Dari segi medis, varises disebabkan karena terjadi kerusakan pada katup pembuluh darah balik yang membawa darah kotor dari tubuh kembali ke jantung. Akibat kerusakan katup ini, maka darah tidak dapat dialirkan kembali ke jantung dengan sempurna. Karena itu, terjadi pelebaran pembuluh darah balik superfisial yang ditandai dengan munculnya 'urat' menonjol di permukaan kulit di daerah betis. Hal inilah yang sering membuat wanita, pada khususnya, tidak percaya diri karena tonjolan urat di betis.
Meskipun begitu, penggunaan high heels tidak menjadi faktor tunggal penyebab varises. Beberapa kondisi seperti obesitas, kehamilan, faktor hormonal, kebiasaan berdiri lama, dan faktor keturunan dapat meningkatkan faktor risiko seseorang bisa terkena penyakit varises.
Gejala varises dan tanda yang menyertainya
Pasien varises umumnya mengeluhkan kaki pegal, berat, kram, bengkak, timbul urat yang berkelok berwarna kebiruan serta rasa nyeri dan timbul luka yang sulit sembuh. Tanda-tanda tersebut merupakan gejala seseorang terkena penyakit varises. Jika Anda mengalaminya, segera lakukan konsultasi ke dokter bedah vascular (pembuluh darah).
Pemeriksaan akan dilakukan secara komprehensif oleh dokter bedah dengan mengetahui riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang menggunakan USG doppler untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pengobatan varises
Mengobati varises dilihat dari tingkatan penyakit yang bersifat non invasif dan invasif (pembedahan). Untuk varises bersifat non invasif bisa ditangani dengan penggunaan kompresi stoking dan suntik varises menggunakan agen sklerosan.
Untuk varises bersifat invasif, diperlukan tindakan bedah pengikatan (ligasi) dan pengangkatan dari pembuluh darah balik yang rusak. Ada juga tindakan lain yang berupa ablasi, dengan menggunakan laser atau radiofrekuensi melalui teknik endovascular (bedah minimal invasif). Anda bisa mendapatkannya di RS EMC Tangerang yang menyediakan layanan klinik bedah vascular.
Melalui penanganan yang tepat di bawah pengawasan dokter bedah vascular berkompeten, serta didukung dengan alat-alat modern dan lengkap, penyakit varises bisa ditangani secara tepat dan efektif tanpa membutuhkan waktu yang lama. Anda bisa melakukan konsultasi di bidang vascular dengan mengunjungi klinik bedah vascular RS EMC Tangerang dan berkonsultasi dengan dr. Londung Brisman Sitorus., Sp.B.SubBVE , pada hari Senin-Sabtu pukul 09.00-13.00.
Pencegahan varises
Untuk mencegah timbulnya varises, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Pertama, jika Anda memang harus menggunakan high heels setiap hari, Anda bisa melakukan senam kaki beberapa menit. Senam kaki bisa dilakukan sambil duduk, kemudian memutar pergelangan kaki searah jarum jam dan putar dengan arah yang berlawanan secara bergantian. Lalu, angkat kaki dan tekuk lutut ke arah depan dan belakang. Anda juga dianjurkan untuk tidak berdiri terlalu lama dan tetap menjaga berat badan agar tetap ideal untuk menghindari beban berlebih pada kaki. #LiveExcellently