"Gegar otak" merupakan sebuah kondisi dimana otak mengalami cedera ringan yang dapat terjadi setelah adanya benturan di kepala atau cedera whiplash (kepala dan otak terguncang dengan cepat).
Gegar otak bukan hanya mengancam nyawa, namun juga dapat menyebabkan gejala serius yang memerlukan perawatan medis. Siapapun bisa mengalaminya saat terjatuh, kecelakaan mobil, atau kegiatan sehari-hari lainnya.
Gejala gegar otak
Gejala gegar otak bermacam-macam tergantung pada tingkat keparahan cedera dan siapa yang mengalaminya. Hal penting yang harus diingat adalah tidak semua kasus perubahan kesadaran setelah trauma kepala disebabkan oleh gegar otak. Bahkan beberapa orang yang mengalaminya bisa kehilangan kesadaran saat setelah kejadian, ada juga yang bergejala beberapa hari bahkan sebulan pasca terjadinya trauma.
Gejala gegar otak dapat dialami segera mungkin, atau bahkan tidak muncul selama berjam-jam, hari, minggu, atau beberapa bulan setelah cedera. Berbagai tanda gegar otak yang perlu diwaspadai adalah:
- Pingsan singkat setelah cedera
- Gangguan memori atau ingatan
- Linglung, sakit kepala, pusing atau sempoyongan
- Rasa kantuk yang hebat tanpa sebab jelas atau merasa lesu
- Penglihatan ganda atau penglihatan kabur
- Mual atau muntah
- Kepekaan terhadap cahaya atau suara
- Gangguan keseimbangan
- Reaksi melambat terhadap rangsangan
Selama masa pemulihan setelah gegar otak, Anda mungkin merasakan gejala berikut:
- Sifat lekas marah
- Kepekaan terhadap cahaya atau suara
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sakit kepala ringan
Penyebab gegar otak
Otak kita dilindungi oleh lapisan gelatin. Lapisan ini melindungi otak dari guncangan atau benturan yang mungkin terjadi saat melakukan aktivitas sehari-hari. Guncangan dan benturan yang jadi penyebab gegar otak bisa terjadi akibat:
- Pukulan keras di kepala atau leher yang menyebabkan otak cedera.
- Gerakan tubuh yang menyebabkan guncangan keras dan mendadak di otak, contoh ketika kecelakaan mobil.
Cedera otak juga dapat menyebabkan perdarahan di otak. Jika perdarahan terjadi, ini bisa berakibat fatal. Oleh karena itulah, orang yang mengalami gegar otak akan dipantau beberapa jam setelah cedera terjadi.
Cara penanganan gegar otak
Istirahat adalah cara paling efektif untuk pemulihan cedera otak. Ini dilakukan selama beberapa hari setelah cedera terjadi. Pada perawatan ini, dokter akan membatasi aktivitas yang memerlukan kinerja otak dalam berpikir dan memusatkan konsentrasi.
Sakit kepala dapat terjadi beberapa hari atau minggu setelah cedera otak. Untuk mengatasi rasa sakit, tanyakan kepada dokter apakah aman mengonsumsi pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya). Hindari pereda nyeri lain seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan aspirin, karena obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Anda diwajibkan untuk beristirahat di rumah untuk memulihkan diri dari cedera otak. Hindari aktivitas maupun olahraga berat. Imbangi dengan konsumsi makanan bergizi untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Itulah hal-hal yang perlu diketahui seputar gegar otak, gejalanya dan cara penanganannya. Jika Anda sudah berada dalam masa pemulihan namun gejala kembali, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Artikel di review oleh dr. Zainy Hamzah, Sp.BS (Spesialis Bedah Saraf RS EMC Pekayon).