Kenali Seputar Hernia dan Penanganannya

Apa itu Hernia?

Hernia adalah organ dalam atau internal organ tubuh yang posisinya salah (misplaced) sehingga terlihat menonjol melewati dinding atau rongga dimana seharusnya organ tersebut berada. Kondisi Hernia ini dapat terjadi pada bagian organ mana pun dalam tubuh. Seperti contohnya, Hernia Abdominal merupakan hernia yang terjadi di sekitar perut atau inguinal dan area selangkangan atau yang sering dikenal dengan istilah turun berok.

Terdapat 2 jenis Hernia, yaitu:

  1. Hernia Congenital: Merupakan Hernia bawaan yang sudah ada sejak lahir.
  2. Hernia Acquired: Hernia baru muncul ketika bertumbuh dewasa seiring bertambahnya usia.

Bagaimana Hernia dapat terjadi?

Hernia sebenarnya merupakan penyakit multifaktorial. Terdapat 2 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Hernia, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal biasanya terjadi karena herediter atau keturunan. Risiko terkena Hernia akan meningkat apabila memiliki garis keturunan dengan kondisi Hernia. Sementara faktor eksternal dapat terjadi karena mengangkat beban yang berat, kehamilan, dan lainnya.

Adapun penyebab utama dari Hernia adalah:

  • Pada anak-anak umumnya Hernia terjadi karena adanya kegagalan menutup pada rongga. Hal tersebut salah satunya bisa disebabkan oleh defisiensi vitamin A pada saat kehamilan.
  • Pada orang dewasa biasanya Hernia terjadi karena faktor dari dalam dan luar, seperti merokok yang dapat menyebabkan deteriorasi kolagen atau jumlah kolagen menurun sehingga menjadi lemah serta aktivitas-aktivitas berat yang meningkatkan tekanan/ beban dalam perut.

Apa gejala dari Hernia?

  • Pada Hernia Congenital, terjadi karena adanya kegagalan menutup pada saluran tempat turunnya buah zakar. Pada beberapa kasus saluran atau trek turunnya buah zakar tidak menutup, sementara normalnya adalah saluran tertutup. Gejala yang terasa biasanya adalah terasa nyeri yang akan terasa ketika ada organ dalam perut yang turun atau menonjol sampai ke selangkangan hingga ke kantong kemaluan. Apabila lubang kecil maka tidak akan bergejala, namun semakin bertumbuhnya anak maka saluran tersebut akan bertambah besar pula.
  • Kasus Hernia yang terjadi pada orang tua biasanya terjadi karena adanya genetik bawaan atau hereditas berupa otot penyangga lemah, sehingga saluran turun karena adanya genetik tekanan dalam perut yang besar. Awal gejalanya akan terasa tidak nyaman, jika sudah ada organ yang turun maka akan muncul benjolan. Semakin besar saluran maka semakin besar pula benjolan yang timbul.

Gejala yang harus diwaspadai yaitu benjolan tersebut tidak dapat naik lagi setelah turun. Organ tubuh yang turun yang tidak dapat naik lagi akan menimbulkan risiko terjepit. Jepitan tersebut dapat menghentikan suplai darah sehingga akan terasa sakit, kembung, dan tidak bisa BAB. Pada fase strangulata, pembuluh darah telah mati karena terjepit, maka nyerinya akan terasa sangat hebat bahkan sampai terjadi gangren/pembusukan organ yang terjepit

Kapan saat yang tepat untuk ke dokter?

Apabila terdapat tanda-tanda Hernia seperti adanya benjolan, sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter secepatnya. Karena agar bisa mendapatkan penanganan dan edukasi yang tepat sejak dini. Jangan menunggu hingga benjolan terasa sakit karena hal tersebut berarti organ telah terjepit, sehingga membutuhkan terapi yang lebih ekstensif.

Tips mencegah Hernia

Hernia dapat dicegah dengan cara berikut ini:

  • Berhenti merokok
  • Mengurangi intensitas berjalan dari 6 jam menjadi 4 jam. Hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko Hernia.
  • Hindari mengangkat beban yang berat.
  • Bila terdapat sulit BAB/BAK dalam jangka waktu lama segera berobat

Jika sudah terdapat tanda-tanda terjadinya Hernia, segeralah ke dokter dan jangan ditunda agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, Hernia sebaiknya jangan dipijat, karena dapat memperburuk kondisi Hernia hingga dapat terjadi pendarahan, perlengketan bahkan kebocoran usus/organ. Hernia juga dapat diminimalisir dengan menjaga kesehatan dan berolahrga teratur.

Artikel di review oleh dr. Jacky Junaedi, Sp.B (Dokter Spesialis Bedah Umum RS EMC Sentul).