Laparoskopi, Cara Cerdas Penanganan Masalah Kandungan Yang Relatif Lebih Aman

Saat seseorang menderita penyakit di rongga perut atau panggul. Identifikasi dan Terapi nya seringkali memerlukan prosedur pembedahan, baik dengan cara Bedah Invasif Minimal / Laparoskopi atau dengan Pembedahan Terbuka / Laparotomi. Tapi pertanyaan utamanya adalah mana yang harus kita pilih? Laparoskopi atau Laparotomi? dan mengapa? Mari selami lebih dalam untuk mencari tahu.

Laparoskopi kandungan adalah prosedur tindakan untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita, terutama gangguan yang melibatkan rahim dan sel indung telur. Bedah Laparoskopi umumnya dikenal sebagai Bedah Invasif Minimal/ Minimally Invasive Surgery, merupakan prosedur pembedahan yang telah digunakan secara luas dalam bidang medis sejak tahun 1975.

Bedah Invasif Minimal atau Operasi Lubang Kunci / Key Hole Surgery mengurangi trauma pada tubuh yang disebabkan oleh Operasi Terbuka Konvensional / Laparotomy, karena sayatan yang dibuat jauh lebih kecil (0,5 cm – 1,5 cm). Prosedur yang efisien ini dilakukan dengan menggunakan instrumen laparoskopi canggih yang dimasukkan melalui 3 - 4 sayatan kecil di permukaan perut, dimana Dokter bedah akan dapat melihat organ dalam secara detail und menjalankan prosedur operasi dengan baik karena visualisasi yang optimal. Setelah prosedur selesai, sayatan kecil dijahit, meninggalkan bekas luka yang sedikit terlihat.

Pembedahan invasif minimal / Laparoskopi dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dan berbagai jenis pembedahan dan prosedur di berbagai disiplin ilmu seperti Bedah, Urologi, Ginekologi, bahkan menjadi “Gold Standard” untuk berbagai prosedur ginekologi seperti ligasi tuba, pengangkatan kista ovarium, pengangkatan indung telur, pengobatan kehamilan ektopik, ruptur hemorrhagic pada kista, eksplorasi nyeri panggul kronis, kemandulan, pengobatan endometriosis, pengangkatan miom sampai  pengangkatan rahim / histerektomi, selain dari itu untuk pengobatan prolaps organ panggul, inkontinensia urin dan bahkan pada kanker ginekologi.

Tehnik Laparoskopi mempunyai keunggulan antara lain:

  1. Risiko komplikasi yang kecil jumlahnya
  2. Waktu pemulihan yang lebih cepat
  3. Meminimalkan rasa sakit
  4. Memperpendek waktu rawat inap
  5. Hasil estetika yang lebih baik. Pada laparoskopi, ahli bedah biasanya hanya memerlukan empat sayatan kecil. Sayatan kecil ini memastikan pasien tidak merasakan banyak rasa sakit selama operasi dan sesudahnya, sehingga lebih sedikit analgesia (obat penahan sakit) yang diperlukan.
  6. Jaringan parut pasca operasi yang lebih sedikit
  7. Laparoskopi memastikan lebih sedikit keluarnya darah, mis. mengurangi pendarahan
  8. Berkurangnya angka kejadian Anemia dan kebutuhan transfusi darah selama dan sesudah pembedahan
  9. Berkurangnya efek samping dari analgesia yang tidak diinginkan.
  10. Risiko infeksi pada laparoskopi minimal karena organ dalam tidak banyak terpapar ke lingkungan luar.

Menurut dr. Aries Joe, Sp.OG, DMAS ,Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Pulomas, dengan keunggulan tersebut diatas maka pasien tidak perlu lagi khawatir untuk penanganan ligasi tuba, pengangkatan kista ovarium, pengangkatan indung telur, pengobatan kehamilan ektopik, ruptur hemorrhagic pada kista, eksplorasi nyeri panggul kronis, kemandulan, pengobatan endometriosis, pengangkatan myom sampai  pengangkatan rahim / histerektomi.