Aktivitas Anda sering terganggu akibat nyeri punggung? Tak bisa dipungkiri, nyeri punggung memang gangguan yang cukup sering dikeluhkan oleh orang-orang dewasa. Sayangnya, nyeri punggung juga kerap diabaikan karena dianggap mudah hilang. Namun, sebenarnya nyeri punggung tak boleh diabaikan begitu saja, apalagi jika frekuensi gejalanya sering terjadi dan terasa cukup parah, karena bisa jadi gejala tersebut merupakan pertanda gangguan kesehatan yang serius.
Nyeri punggung yang parah bisa juga menjadi pertanda bahwa tulang belakang Anda dalam kondisi degeneratif atau keropos. Kondisi tulang belakang degeneratif sendiri adalah kondisi keausan dan keusangan yang terjadi secara bertahap pada cakram (disc), persendian dan tulang spina (tulang belakang) yang umumnya terjadi pada:
- Seseorang yang sering mengangkat beban, membungkuk, memutar, atau terlalu sering duduk
- Seseorang yang merokok dan jarang sekali melakukan olahraga
- Seseorang yag sudah lanjut usia
Kondisi tulang belakang degeneratif ini biasanya diawali dengan gejala-gejala berikut:
- Kekakuan yang sering terasa pada pinggang, terutama saat bangun tidur
- Rasa sakit di area pinggang bawah
- Nyeri punggung yang disertai kesemutan
- Lemas atau mati rasa pada punggung belakang, bokong, selangkangan, kaki atau telapak kaki
Jika Anda sudah mencoba menangani gejala-gejala tersebut dengan berbagai cara namun tak kunjung sembuh, besar kemungkinan Anda mengalami kondisi tulang belakang degeneratif.
Kondisi tulang belakang degeneratif lambat laun dapat menekan urat dan saraf tulang belakang sehingga menyebabkan kondisi yang telah disebutkan di atas. Bila keluhan tersebut terus terjadi dan sangat mengganggu aktivitas Anda, operasi adalah tindakan yang disarankan. Operasi tersebut dapat dilakukan dengan teknik Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (TLIF) Konvensional atau Minimal Invasif Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (MIS TLIF).
Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (TLIF) sendiri adalah pendekatan kontemporer untuk operasi fusi tulang belakang. Ini adalah operasi yang dilakukan di area punggung bawah untuk mengeluarkan diskus intervertebralis dan menggabungkan dua atau lebih tulang belakang (vertebra) secara bersama-sama menggunakan screw dan cage.
TLIF dilakukan dengan teknik "terbuka", yang memerlukan sayatan yang lebih besar di sepanjang bagian tengah punggung. Melalui sayatan ini, dokter kemudian memotong, atau menarik kembali, otot tulang belakang dan jaringan untuk mengakses tulang belakang dan ruang diskus. Pemotongan dan penarikan otot dan jaringan ini menjadi salah satu penyebab mengapa setelah operasi, pasien mengalami periode pemulihan yang panjang, yaitu dalam kurun waktu beberapa minggu atau bulan.
Teknik MIS TLIF Terbukti Menjadi Alternatif yang Efektif dan Lebih Aman
Dalam teknik Minimal Invasif TLIF, dokter memasukkan tabung kecil melalui kulit sampai "bersandar" pada tulang belakang. Dengan menggunakan instrumen bedah khusus, dokter kemudian melakukan seluruh prosedur TLIF melalui tabung tersebut. Operasi dilakukan melalui pipa kecil, bukan dengan sayatan "terbuka" yang lebih besar, sehingga sangat mengurangi jumlah otot dan jaringan yang dipotong atau ditarik. Kehilangan darah pun berkurang secara drastis.
Tujuan dari MIS ini adalah untuk meminimalkan kerusakan jaringan sehingga nyeri yang dirasakan setelah operasi jadi lebih minimal. Teknik MIS TLIF ini juga membuat jangka waktu rawat inap menjadi lebih pendek dan waktu pemulihan pasien jadi lebih cepat dibandingkan dengan TLIF.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa teknik Minimal Invasif TLIF memiliki beragam keunggulan, antara lain:
- Jaringan yang rusak/robek jadi lebih sedikit
- Penyembuhan/pemulihan jadi lebih cepat sehingga pasien dapat lebih cepat kembali beraktivitas
- Rasa nyeri pasca operasi jadi lebih ringan dan lebih cepat hilang dibandingkan dengan teknik TLIF
- Bekas luka akibat operasi jadi lebih kecil sehingga lebih baik dari sisi penampilan
- Pasien lebih sedikit mengonsumsi obat pereda nyeri setelah pembedahan
Teknik MIS TLIF ini dapat digunakan untuk penanganan pasien dengan nyeri tulang belakang dengan kondisi:
- Degenerative disc disease
- Herniated disc
- Spondylolisthesis
- Spinal stenosis
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami nyeri tulang belakang dengan kondisi tersebut, segera kunjungi Rumah Sakit EMC Tangerang. Di RS EMC Tangerang, Anda bisa mendapatkan pelayanan Minimal Invasive Transforaminal Lumbar Interbody Fusion (MIS TLIF) dengan peralatan canggih dan modern, serta ditangani langsung oleh Dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K)Spine sebagai dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang.
Anda bisa berkonsultasi dengan Dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K)Spine yang berpraktik di RS EMC Tangerang pada hari Senin dan Rabu pukul 15:00-17:00 WIB. Untuk Informasi lebih lanjut, Anda pun dapat menghubungi nomor telepon 021-5575 2575 atau menghubungi contact person: Ekha (0878 8989 0102) atau Kurnia (0878 8989 0201). Jangan tunda dan membiarkan gejala penyakit semakin parah, segera dapatkan penanganan yang tepat di rumah sakit EMC. #LiveExcellently