Gangguan makan, atau yang biasa dikenal dengan eating disorder merupakan sebuah kondisi gangguan dimana penderita memiliki kecenderungan perilaku pola makan yang tidak normal dan disertai dengan adanya gangguan emosi. Eating disorder dapat dialami oleh semua kelompok usia, namun paling banyak terjadi pada usia 25-29 tahun (Global Burden of Disease, 2019). Adapun kondisi ini dapat terjadi pada beberapa aspek, mulai dari obsesi pada makanan, berat badan, maupun bentuk tubuh. Sehingga, eating disorder dapat ditandai dengan adanya obsesi seseorang terhadap makanan atau berat badan dan bentuk tubuh.
Tipe-tipe Eating Disorder
1. Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa merupakan gangguan yang terjadi ketika seseorang memiliki berat badan yang jauh lebih rendah dari berat badan normalnya dan diiringi dengan rasa ketakutan jika berat badannya naik. Biasanya, penderita kondisi ini akan terus menganggap berat badannya berlebih sehingga mereka akan membatasi asupan makan. Padahal, kenyataannya adalah mereka kurus atau bahkan terlalu kurus.
Penderita anorexia dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
- Berat badan turun dan sangat kurus jika dibandingkan dengan orang lain dengan usia dan tinggi badan yang sama
- Membatasi pola makan
- Adanya rasa takut yang mendalam serta penghindaran terhadap kenaikan berat badan meskipun berat badannya kurang
- Penolakan terhadap mempertahankan berat badan sehat
- Berat badan atau bentuk tubuh yang dilihat sebagai harga diri
Dengan minimnya kalori yang didapatkan oleh penderitanya, anorexia dapat membuat penderitanya mengalami berbagai keluhan terkait kesehatan seperti kulit kering, rambut rontok, tubuh lemas, menstruasi tidak teratur, tekanan darah rendah, gangguan irama jantung, kerusakan otak, hingga depresi atau bahkan kematian.
2. Bulimia nervosa
Berbanding terbalik dengan penderita anorexia yang mengurangi asupan makanan dan kalori yang masuk, penderita bulimia nervosa memiliki kecenderungan untuk makan secara berlebihan hingga kenyang atau bahkan hingga tidak dapat makan lagi dalam jangka tertentu. Kemudian, penderitanya akan membuang makanan yang baru dikonsumsi tersebut dengan cara yang tidak sehat. Adapun beberapa cara yang sering dilakukan oleh penderita bulimia adalah memuntahkan makanan dengan paksa, mengonsumsi obat pencahar atau diuretik, puasa, serta olahraga berlebihan.
Berikut merupakan beberapa gejala yang kerap dialami oleh penderita bulimia:
- Periode makan berlebihan dan tidak terkontrol yang berulang dalam beberapa waktu tertentu
- Berulang kali melakukan pembersihan diri/mengeluarkan asupan dengan cara yang tidak sehat
- Bentuk tubuh dan berat badan yang dilihat sebagai harga diri
- Ketakutan akut terhadap naiknya berat badan meskipun sudah memiliki berat yang normal
Adanya paksaan untuk mengeluarkan makanan dari tubuh, seorang penderita bulimia dapat mengalami beberapa permasalahan fisik seperti rasa sakit pada bagian tenggorokan, pembengkakan pada bagian wajah atau kelenjar pada rahang, gangguan menstruasi, gigi rusak, hingga gusi berdarah.
3. Binge Eating Disorder
Sama dengan namanya, binge eating disorder merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika seorang individu mengalami gangguan makan berlebihan tanpa memaksa mengeluarkan makanan tersebut. Seseorang yang mengalami kondisi ini cenderung memiliki pola makan yang teratur, tetapi dengan porsi makan yang tidak dapat dikendalikan dan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar dalam waktu singkat.
Beberapa gejalanya adalah:
- Bisa makan makanan dalam jumlah yang besar dengan sangat cepat dan tenang sampai kenyang
- Tidak dapat mengendalikan diri saat sedang makan
- Munculnya perasaan tertekan seperti malu, jijik, hingga bersalah ketika mengingat perilaku makan berlebihan yang dialami
- Tidak menyeimbangkan pola makan dengan olahraga
Banyaknya makanan dan kalori yang masuk ke tubuh tanpa ada penyeimbangan dengan olahraga menyebabkan penderita dari kondisi ini mengalami berat badan berlebih atau bahkan obesitas yang bisa berujung pada masalah kesehatan lain yang lebih parah.
Penanganan Eating Disorder
Untuk menangani eating disorder, perlu adanya bantuan dari tim yang terdiri atas dokter, psikiater, serta dokter gizi. Tujuan utama dari penanganan ini adalah untuk membantu penderita eating disorder memiliki pola makan yang sehat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan bisa meliputi psikoterapi, obat-obatan, serta konsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Itulah beberapa tipe dan ragam dari eating disorder, gejala, dampak, hingga penanganannya. Apabila Anda atau kerabat terdekat Anda mengalami gejala serupa, segera konsultasikan pada dokter terpercaya terdekat.
Artikel ditulis oleh dr. Eva Suryani,Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa / Psikiater RS EMC Alam Sutera).