Apa itu Hepatitis A?
Hepatitis A merupakan kondisi peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penyakit ini dapat dengan mudah menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan virus HAV. Meskipun tergolong ringan, namun Hepatitis A dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pada fungsi hati.
Di berbagai negara, penyakit hepatitis A menjadi salah satu penyakit hepatitis menular yang umum terjadi. Di Indonesia sendiri, dalam beberapa tahun terakhir jumlah kasus hepatitis A terus bertambah.
Apa penyebab Hepatitis A?
Pada dasarnya, penyakit hepatitis A ini disebabkan oleh adanya infeksi virus HAV. Virus HAV tersebut dapat dengan mudah menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus hepatitis A. Adapun faktor-faktor yang dapat membuat risiko penyebab penyakit hepatitis A menjadi meningkat adalah:
- Tinggal atau mengunjungi daerah yang memiliki banyak kasus hepatitis A.
- Berada di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
- Melakukan kontak langsung dengan penderita penyakit hepatitis A.
- Melakukan hubungan intim dengan tidak aman.
- Menggunakan jarum suntik yang sudah terkontaminasi.
Bagaimana gejala dari Hepatitis A?
Tidak semua penderita penyakit hepatitis A akan menunjukkan gejala yang signifikan. Biasanya, gejala hepatitis A baru dapat terlihat sekitar 4 minggu setelah terjadinya infeksi virus HAV. Gejala awal yang mungkin akan dialami oleh penderita hepatitis A meliputi:
- Hilangnya nafsu makan.
- Mual
- Merasa letih dan lemas
- Nyeri pada sendi dan otot
- Terasa nyeri pada perut kanan bagian atas
Gejala lanjutan yang muncul setelah adanya gejala awal juga mungkin dialami oleh penderita penyakit hepatitis A. Gejala lanjutan dari penyakit hepatitis A dapat berupa:
- Mata dan kulit penderita berwarna kuning (sakit kuning).
- Urine penderita berwarna gelap.
- Feses berwarna kuning pucat.
- Terjadi pembengkakan hati yang ditandai dengan perut kanan atas yang membengkak.
Diagnosa pasti ditegakkan dengan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Cara mengobati penyakit hepatitis A
Pada umumnya, penyakit hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya sehingga penyakit ini tidak memerlukan perawatan yang khusus. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita akan melawan virus dengan sendirinya dalam waktu tertentu. Tetapi, untuk mengobati gejala dari penyakit hepatitis A dianjurkan untuk melakukan istirahat dengan cukup. Apabila terdapat gejala mual yang dapat menurunkan nafsu makan, penderita dapat menanganinya dengan mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi. Ada baiknya, penderita memeriksakan dirinya ke dokter apabila mengalami gejala yang ada agar mendapat penanganan dengan baik.
Melakukan pencegahan penyakit hepatitis A
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit hepatitis A ini. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Pola hidup yang bersih dan sehat dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan sebelum makan, selalu kupas dan cuci sayuran dan buah menggunakan air bersih, dan hindari memakan daging yang belum matang ataupun setengah matang.
Selain itu, pencegahan penyakit hepatitis A juga dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi hepatitis A. Vaksin hepatitis A dapat membantu tubuh dalam melawan virus HAV dengan membentuk antibodi dalam waktu satu bulan. Agar dapat membangun imun tubuh dengan sempurna, vaksinasi hepatitis A sebaiknya diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak 6 hingga 12 bulan.
Penyakit hepatitis A sering tidak disadari oleh penderitanya, karena tidak semua penderita mengalami gejala yang ada. Itulah pentingnya untuk selalu melakukan pencegahan penyakit hepatitis A dengan cara menerapkan pola hidup yang sehat. Apabila menemui gejala hepatitis A, sebaiknya jangan pernah mengabaikannya dan langsung memeriksakannya ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.
Artikel di review oleh dr. Muhammad Yamin Lubis, Sp.PD-KGEH, FINASIM ( Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Gastro Entero Hepatologi RS EMC Sentul).