Diabetes melitus tipe 2 merupakan kondisi disebabkan oleh resistensi insulin dimana insulin tidak berkerja dengan normal yang menyebabkan kadar gula darah memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai normal. Insulin adalah hormon yang membantu gula (glukosa) untuk masuk ke dalam sel tubuh dan nantinya diubah menjadi energi. Sedangkan pada penderita diabetes tipe 2, kadar gula darah menjadi tinggi dikarenakan sel tubuh tidak dapat mengenal hormon insulin tersebut yang disebut sebagai resistensi insulin.
Penyebab pasti dari kondisi ini sebenarnya belum diketahui, namun terdapat dua kondisi terkait yang menyebabkan diabetes tipe 2, diantaranya:
- Sel-sel di otot, lemak dan hati menjadi resisten terhadap insulin, sehingga menyebabkan kelebihan gula darah tidak dapat di pakai dan gula tetap berada di dalam darah.
- Pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.
Apa saja gejala dari diabetes tipe 2?
Kebanyakan penderita diabetes tipe 2 tidak menyadari keberadaan penyakit ini sebelum munculnya gejala-gejala berikut:
- Peningkatan frekuensi buang air kecil terutama pada malam hari.
- Merasa haus terus menerus.
- Merasa sangat lelah.
- Sering merasa lapar.
- Tiba-tiba mengalami penurunan berat badan.
- Mengalami rasa gatal di sekitar kelamin.
- Sering mengalami sariawan.
- Adanya luka-luka yang sulit disembuhkan.
- Penglihatan kabur.
- Mudah terserang infeksi.
- Nyeri atau mati rasa pada bagian kaki dan tangan.
- Sering kesemutan.
Selain gejala tersebut di atas, terdapat pula komplikasi yang dapat dialami oleh penderita diabetes tipe 2 yang meliputi penyakit jantung, luka diabetik, hingga penyakit alzheimer.
Bagaimana pengobatan diabetes tipe 2?
Terdapat beberapa proses pengobatan yang dapat dilaksanakan oleh penderita diabetes tipe 2, diantaranya:
- Mengonsumsi makanan yang sehat.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal untuk makan dan camilan sehat yang teratur, makan makanan dengan porsi yang tidak berlebihan atau cukup, mengonsumsi makanan berserat tinggi dan menghindari konsumsi biji-bijian olahan, sayuran mengandung tepung, cemilan manis dan permen. - Melakukan latihan fisik secara rutin.
Beberapa latihan yang dapat dilakukan adalah latihan aerobik, latihan ketahanan dan sering meluangkan waktu untuk berdiri, berjalan atau aktivitas ringan setiap 30 menit sekali. - Menjalani prosedur mencapai berat badan yang ideal.
Kelebihan berat badan, akan menyebabkan kontrol terhadap kadar gula darah, kolestrol, trigliserida dan tekanan darah akan menjadi buruk. - Memantau kadar gula secara berkala.
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa kadar gula darah tetap berada dalam angka normal dan dapat dilakukan sekali sehari serta sebelum atau sesudah berolahraga. - Terapi insulin atau rutin mengonsumsi obat.
Biasanya, terapi insulin dan konsumsi obat akan disarankan oleh dokter apabila poin-poin di atas tidak dapat membantu mempertahankan kadar gula darah.
Sebagai langkah pencegahan dari diabetes tipe 2, Anda dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat / diet sehat, bergerak secara aktif, cukup istirahat. Jika Anda atau kerabat terdekat Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakanlah ke dokter terdekat agar dapat ditangani lebih lanjut.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetes tipe 2, maka anda dapat berkonsultasi dengan dokter ahli Endokrin Metabolik dan Diabetes.
Artikel ditulis oleh dr. Roi P. Sibarani, SpPD-KEMD, FES (Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Endokrin, Metabolik & Diabetes RS EMC Sentul).