The Center for Disease Control (CDC) telah mengonfirmasi bahwa pada tahun 2014, 29,1 juta orang, atau 9,1% warga Amerika Serikat menderita diabetes dan 8,1 juta dari penderita tidak terdiagnosis. Sementara data internasional diabetes (IDF) menunjukkan jumlah penyandang diabetes di Indonesia di perkirakan sebesar 10 juta dan di perkirakan menempati peringkat ketujuh tertinggi di dunia.
Diabetes melitus menciptakan kompleksitas multiorgan yang tinggi. Kondisi buruk akibat kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang tidak terkontrol akan menyerang lapisan dalam pembuluh darah dan pada akhirnya menyebabkan komplikasi ke organ atau bagian tubuh tertentu yang dialiri oleh pembuluh darah tersebut. Salah satu komplikasi dari diabetes melitus adalah suatu kondisi yang disebut Penyakit kaki Diabetes, yang merupakan akibat dari dua komplikasi umum diabetes: berkurangnya aliran darah akibat dari penyempitan pembuluh darah dan kerusakan saraf.
Masalah pada Kaki Diabetes
Dengan berjalannya waktu penderita Diabetes akan mengalami kerusakan saraf yang mengakibatkan hilangnya sensitifitas pada kaki. Penderita kaki diabetes tidak dapat merasakan adanya trauma atau gangguan yang terjadi pada kakinya. Selain gangguan pada saraf juga terjadi gangguan pada dinding pembuluh darah ,dimana terjadi penimbunan lemak yang mengakibatkan sumbatan pada aliran darah paling sering ke kaki. Sumbatan tersebut menyebabkan nyeri, infeksi, luka yang sulit sembuh bahkan dapat mengakibatkan terjadinya amputasi jika terjadi infeksi yang berat pada kaki.
Gejala
Gejala yang dialami masing masing orang dapat berbeda , namun gejala yang sering ditemukan:
- Hilangnya sensasi
- Sering kesemutan
- Bullae ( benjolan berisi cairan) atau luka yang tidak nyeri
- Perubahan warna kulit
- Perubahan pada suhu kulit
- Luka yang tidak mau sembuh
- Perubahan bentuk kaki
Jika terjadi infeksi pada kaki penderita akan merasakan:
- Demam
- Menggigil
- Kadar gula darah menjadi tidak terkontrol
- Syok
Jika terjadi seperti yang telah diuraikan maka segera bawa penderita ke instalasi gawat darurat untuk mendapatkan penanganan.
Komplikasi
Gangguan saraf dan pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes perlu diperhatikan secara ketat karena dapat menimbulkan komplikasi yang sangat serius, antara lain :
- Ulkus pada kaki atau luka pada kaki yang tidak sembuh
- Infeksi termasuk infeksi kulit, infeksi tulang, abses
- Gangren ( kematian jaringan )
- Perubahan bentuk kaki (Charcot foot)
Kapan menemui Dokter
Penderita diabetes sebaiknya rutin menemui dokter yang menguasai tentang diabetes dan perawatan yang paripurna jika menemui
- Perubahan warna dan suhu pada kaki
- Luka yang tidak sembuh
- Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
- Nyeri dan atau kebiruan atau menghitam pada ujung ujung jari kaki
- Tanda tanda infeksi
Penatalaksanaan
Penatalasanaan dibagi menjadi 2 :Non bedah dan Bedah
Non Bedah
- Perawatan luka tetap bersih dan tertutup
- Alat imobilisasi untuk mencegah kaki terkena trauma
- Obeservasi ketat terhadap gangrene pada jari
Bedah
- Membuang jaringan mati
- Amputasi
- Stabilisasi kaki charcot
- By pass pembuluh darah atau tindakan endovascular
Bidang bedah dokter yang dapat menangani masalah penyakit kaki diabetes ini secara paripurna adalah dokter bedah vascular dan endovaskular.
Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati, peribahasa ini sangat cocok diterapkan karena dengan kewaspadaan dan perawatan yang baik penderita penyakit kaki diabetes dapat menghindari terjadinya amputasi.
Yang dapat dilakukan oleh penderita antara lain : Mengontrol kadar gula darah, karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan penderita rentan infeksi. Bagimana caranya? mengkonsumsi obat kencing manis dan olahraga teratur, makan makanan sehat, dan menghindari merokok dan minuman beralkohol, misalnya, dapat meningkatkan peluang Anda untuk terhindar dari kaki diabetes. Penderita kencing manis adalah pasien yang membutuhkan kesadaran dan ketaatan untuk menjaga kadar gula darahnya seumur hidupnya.
Penderita kencing manis jika sudah mulai merasakan baal pada kakinya harus lebih berhati hati dalam hal memilih alas sepatu, harus mencari bahan yang empuk dan tidak keras dan jangan menempelkan “koyo” atau penghangat pada kaki yang ternyata dapat menyebabkan luka bakar pada kaki.
Selain perubahan gaya hidup, Anda juga harus memeriksa kaki Anda setiap hari, terutama jika Anda merasa baal. Luka kecil sangat mudah tidak terlihat (tidak dirasakan), dan ketika tidak ditangani luka ini dapat menyebabkan infeksi. Mencuci dan melembabkan kaki serta menghilangkan mata ikan dan kapalan dengan benar membantu melindungi kaki dari infeksi. Pengguntingan kuku kaki secara teratur, mengenakan sepatu dan kaus kaki sepanjang waktu, dan memastikan bahwa sepatu yang dipakai tidak terlalu sempit juga akan membuat perbedaan besar.
Kesimpulannya, Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan untuk mengurangi timbulnya gejala-gejala dan komplikasi, dengan mengendalikan kadar gula darah kualitas hidup penderita diabetes mellitus dapat dipertahankan seoptimal mungkin (LBS).
Artikel ini ditulis oleh dr. Londung Brisman Sitorus., Sp.B(K)V yang merupakan Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular di RS EMC Grha Kedoya Tangerang. Konsultasikan masalah Kaki Diabetes anda dengan dr Londung yang praktek setiap hari Senin sampai Sabtu pk 09.00 – pk 13.00 WIB di Rumah Sakit EMC Tangerang.