Pernahkah anda mendengar istilah “kista ateroma”?
Kista ateroma atau yang disebut juga dengan kista epidermoid merupakan benjolan yang terdapat di bawah kulit berupa kista, dan jenis kista ini paling umum ditemukan dibawah kulit, yang terbentuk dari kerusakan atau penyumbatan dari kelenjar minyak (sebasea) pada kulit. Sehingga isi dari kista ateroma adalah sebum, sel-sel kulit yang mati, dan juga keratin yang jika dikeluarkan akan bertekstur kental, warna putih kekuningan, dan berbau tidak sedap.
Kista adalah sebuah kantung yang terbentuk dari jaringan membran, dapat berisi cairan, udara, dan zat semi padat. Letak dari kista ini paling sering pada wajah, leher, tungkai, namun kista ini bisa terbentuk di area mana saja.
Beberapa faktor risiko dari terbentuknya kista ini adalah :
- Area yang sering tergaruk atau tergores
- Area luka operasi
- Masalah seperti jerawat pada kulit
- Faktor genetik
- Infeksi HPV (Human Papilloma Virus)
Baca juga: Tumor, Miom, dan Kista: Kenali Perbedaan & Penanganannya!
Kista ateroma banyak terjadi pada usia 30-40 tahun dan lebih sering pada pria dibanding wanita dengan rasio 2 : 1. Pada masa-masa awal kehidupan (bayi baru lahir) juga dapat mengalami hal serupa yang disebut sebagai “milia”.
Kista ateroma pada kulit yang tidak terasa nyeri dan pada umumnya berukuran kecil meskipun ukuran dapat bertambah dari waktu ke waktu. Apabila kista tersebut terinfeksi maka akan berubah menjadi nyeri, bengkak, dan kemerahan. Meskipun termasuk benjolan yang bersifat jinak, apabila anda mengalami benjolan serupa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah benjolan ini benar- benar jinak.
Apabila dokter merasa adanya kecurigaan ke arah keganasan, maka benjolan ini akan di biopsi. Penanganan terbaik dari kista ateroma adalah dengan pengangkatan kista beserta kapsul nya, baik dengan sayatan kecil di kista maupun dengan sayatan yang lebih besar dengan pisau bedah atau dengan laser.
Cara mencegah kista ateroma ini adalah dengan menjaga kebersihan kulit dan juga lebih mawas diri guna mendeteksi adanya benjolan yang mencurigakan pada kulit. Penanganan yang baik akan mencegah komplikasi sehingga tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri.
Artikel ditulis oleh dr. Irawan Sukarno, Sp. B (Dokter Spesialis Bedah Umum RS EMC Cikarang).