Mengenal Kista Ovarium, Penyebab dan Pemeriksaannya

Buat para wanita perlu banget untuk mengenal dan tentunya memahami apa yang dimaksud dengan Kista ovarium..

Kista ovarium adalah massa berupa kantong berisi cairan di ovarium atau di permukaannya, massa ini bisa berukuran kecil atau besar, cystic atau padat, jinak ataupun bisa juga ganas. Wanita normal memiliki dua ovarium yang seukuran dan berbentuk almond - di setiap sisi rahim. Sel Telur (ovum) yang berkembang dan matang di ovarium, dilepaskan dalam siklus bulanan selama tahun-tahun pada usia subur. 

Kista ovarium = Tumor

Kista ovarium merupakan  tumor yang paling umum dengan prevalensi melebihi 30% dan potensi keganasan hanya 2%. Kejadian tersering pada usia 20 – 40 tahun. Kebanyakan kista ovarium menimbulkan sedikit atau tidak ada ketidaknyamanan dan tidak berbahaya. Sebagian besar menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.

Namun, jika kista ovarium ini memiliki ukuran yang besar, persisten, dan simtomatis (mis.menyebabkan nyeri) maka pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kista dan adanya komplikasi yang dapat terjadi seperti ruptur kista yang dapat menyebabkan perdarahan dan torsio ovarium. Pada kasus-kasus tersebut terapi pembedahan seperti pengangkatan kista bahkan ovarium mungkin dibutuhkan. Saat ini RS. EMC Tangerang terus mengembangkan dan terdepan dalam pelayanan kebidanan dan kandungan yang tentunya dapat menangani pengangkatan kista tersebut dengan lebih aman dan dengan tehnik yang mampu membuat pasien lebih cepat pulih

Kaum wanita juga harus tau jenis-jenis kista, antara lain :

  1. Kista Ovarium Fisiologis
  • Kista folikuler dan kista luteal
  1. Kista Ovarium Patologis
  • Jinak : Kistadenoma, Teratoma, Endometrioma
  • Ganas : Kanker Ovarium

Nah kemudian ketahui juga faktor resikonya antara lain :

  • Nullipara
  • Melahirkan pertama kali diatas usia 35 tahun
  • Gangguan hormonal
  • Endometriosis
  • Penyakit Radang Panggul yg berat
  • Riwayat Kista Ovarium sebelumnya

PENYEBABNYA :

Ovarium Anda biasanya menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel setiap bulan. Folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan sel telur saat Anda berovulasi. Jika folikel bulanan normal terus tumbuh, itu dikenal sebagai kista fungsional.

Ada dua jenis kista fungsional:

  • Kista folikel. Di sekitar titik tengah siklus menstruasi Anda, sel telur keluar dari folikelnya dan berjalan ke tuba falopi. Kista folikel dimulai ketika folikel tidak pecah atau melepaskan telurnya, tetapi terus tumbuh.
  • Kista korpus luteum. Ketika folikel melepaskan telurnya, ia mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan. Folikel ini sekarang disebut corpus luteum. Terkadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista.

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan sering hilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga siklus menstruasi.

Jenis kista yang tidak berhubungan dengan fungsi normal dari siklus menstruasi Anda meliputi:

  • Kista dermoid/ teratoma, ini dapat berisi jaringan, seperti rambut, kulit atau gigi, karena terbentuk dari sel embrio. Mereka jarang bersifat kanker.
  • Tumbuh di permukaan ovarium dan berisi lendir.
  • Sebagai akibat dari suatu kondisi di mana sel-sel endometrium rahim tumbuh di luar rahim Anda (endometriosis). Beberapa jaringan dapat menempel pada ovarium Anda dan mengakibatkan kista Endometrioma.

Biamana anda mengalami salah satu atau beberapa kondisi dibawah ini, maka segeralah periksakan ke dokter antara lain:

  • Nyeri panggul — nyeri tumpul atau tajam di perut bagian bawah di sisi kista
  • Rasa penuh atau berat di perut Anda
  • Kembung
  • Nyeri perut atau panggul yang tiba-tiba dan parah
  • Nyeri disertai demam atau muntah
  • Tanda – tanda Syok seperti kulit dingin dan lembap, pernapasan cepat, pusing atau lemas

Pemeriksaan dini bisa dilakukan di RS.EMC Tangerang dengan peralatan yang lengkap, antara lain:

  • Pemeriksaan ginekologi. Kista ovarium dapat didiagnosis dengan pemeriksaan panggul. Tergantung dari ukuran dan jenis kista (padat, cairan atau campuran) kista ovarium membutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya seperti :
  • Tes kehamilan. Jika positif kemungkinan kista korpus luteum.
  • USG panggul, CT Scan dan MRI. Dapat menentukan lokasi kista, membantu mengidentifikasi lokasinya dan menentukan apakah itu padat, berisi cairan atau campuran.
  • Selain mendiagnosa kista ovarium, prosedur ini bisa mengangkat kista ovarium pada saat yang bersamaan.
  • Tes darah CA125. Sering meningkat pada wanita dengan kanker ovarium. Peningkatan kadar CA 125 juga dapat terjadi pada kondisi non-kanker, seperti endometriosis, fibroid rahim, dan penyakit radang panggul. 

Terapi untuk penanganan kista ini dapat dilakukan dengan berbagai alternative yang tentunya akan dipilih sesuai dengan usia, jenis dan ukuran kista dan gejala.

  • Dalam banyak kasus, Anda dapat menunggu dan diperiksa ulang untuk melihat apakah kista hilang dalam beberapa bulan
  • Obat-obatan. Seperti kontrasepsi hormonal / pil KB, untuk mencegah kista ovarium berulang. Namun, pil KB tidak akan mengecilkan kista yang ada.
  • Operasi dengan cara konvensional seperti Laparotomy/Open Surgery atau operasi bedah minimal dengan Laparoscopy
  • Tindakan operasi diperlukan jika kista berukuran besar > 5cm, kista ovarium kompleks, tidak mengecil dalam waktu 2-3 bulan atau menyebabkan rasa sakit, serta kista ovarium yang timbul saat menopause.

Jenis pembedahan : Hanya dilakukan pengangkatan kista nya (kistektomi ovarium). Mengangkat sebagian atau seluruh indung telur (ooforektomi).

Jika massa kistik bersifat kanker, Anda akan dirujuk ke spesialis kanker ginekologi. Dalam hal ini perlu dilakukan pengangkatan rahim, ovarium, dan saluran tuba (histerektomi total) dan organ2 yang terdapat anak sebar kanker, sesudahnya bisa dilanjutkan dengan kemoterapi atau radiasi.

Waspada kemingkinan terjadinya komplikasi yaitu:

  • Keganasan : Massa ovarium kistik yang berkembang setelah menopause mungkin bersifat kanker (ganas).
  • Torsi ovarium : Kista yang membesar, meningkatkan kemungkinan terpelintirnya ovarium (torsi ovarium) yang menyakitkan.
  • Pecahnya kista ovarium menyebabkan rasa sakit yang parah dan pendarahan internal.

Menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting, pola hidup yang sehat, olah raga teratur tentunya dapat membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Bilamana anda mengalami kondisi seperti yang tersebut diatas, percayakan layanan kesehatan anda ke EMC Healthcare.

Artikel ditulis oleh dr. Aries Joe, Sp.OG, DMAS (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Pulomas).