Tidak seperti penyakit pada umumnya di mana penderitanya mengalami suatu tanda atau gejala tertentu, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang seringkali ditemukan tak bergejala. Namun, perlu diketahui bahwa meski tak bergejala, bukan berarti penyakit ini tidak berbahaya. Bahkan, hipertensi dapat menjadi penyebab serius dari berbagai komplikasi masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, bahkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu hipertensi tanpa gejala, bagaimana cara mendeteksinya, dan apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Baca juga: Apakah Hipertensi dapat menyebabkan Komplikasi?
Apa Itu Hipertensi Tak Bergejala?
Hipertensi tak bergejala adalah kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah tinggi namun tidak mengalami gejala yang khas atau jelas terkait dengan kondisi tersebut. Ini berarti bahwa meskipun tekanan darah seseorang berada pada level yang tinggi dan berpotensi membahayakan, individu tersebut mungkin tidak merasakan atau menyadari adanya masalah kesehatan ini.
Hipertensi tak bergejala sering kali dianggap sebagai silent killer karena dapat merusak organ tubuh tanpa memberikan tanda atau gejala yang jelas. Oleh karena itu, banyak orang dengan hipertensi tak bergejala mungkin tidak menyadari kondisi mereka sampai mereka menjalani pemeriksaan tekanan darah secara rutin atau mengalami komplikasi serius yang terkait dengan tekanan darah tinggi, seperti serangan jantung, stroke, atau kerusakan ginjal.
Penyebab Hipertensi
Secara umum, terdapat beberapa faktor risiko penyebab hipertensi atau darah tinggi. Faktor-faktor penyebab tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
- Faktor genetik, seperti riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.
- Gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan rendah serat dan nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.
- Obesitas, karena tubuh dengan berat badan berlebih memerlukan lebih banyak darah untuk menyuplai nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan dan organ.
- Usia, sebab kakunya arteri akibat proses penuaan alami dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.
- Kondisi medis lainnya, seperti penyakit ginjal, diabetes, gangguan tiroid, atau obstruksi saluran napas (sleep apnea) dapat berkontribusi terhadap pengembangan hipertensi.
- Stres kronis, atau tingkat stres yang tinggi secara terus-menerus.
- Konsumsi alkohol, terlebih lagi jika konsumsi alkohol berlebihan.
- Kurangnya istirahat cukup, karena dapat menyebabkan gangguan hormonal dan neurologis yang dapat meningkatkan tekanan darah.
- Obat-obatan tertentu, seperti obat kontrasepsi hormonal, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan lain-lain.
Cara Mendeteksi Hipertensi yang Tak Bergejala
Berdasarkan panduan medis, tekanan darah sistolik normal adalah < 120 mmhg dan 800 untuk tekanan darah diastolik sementara itu prehipertensi didefinisikan ketika sistolik berada pada rentang 120-139 diangka berkisar 80-89 selain kondisi hipertensi memiliki 2 tahapan yang pertama kisaran nilai angka 140-159 sekitar 90-99 sedangkan tahap ke dua 160 100
Oleh karena itu, mendeteksi hipertensi tanpa gejala dapat dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Pemeriksaan tekanan darah yang rutin sangatlah penting untuk dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti riwayat keluarga dengan hipertensi, kebiasaan merokok, atau kelebihan berat badan. Selain itu, pengukuran tekanan darah mandiri juga dapat membantu mendeteksi hipertensi secara dini.
Penanganan Hipertensi yang Tak Bergejala
Penanganan hipertensi yang tak bergejala melibatkan langkah-langkah seperti konsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat, penerapan gaya hidup sehat seperti diet seimbang dan olahraga teratur, penghindaran faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, pemantauan rutin tekanan darah, penggunaan obat-obatan antihipertensi jika diperlukan, serta kunjungan ke dokter berkala untuk mengevaluasi respons terhadap pengobatan atau perubahan gaya hidup.
Dengan memahami pentingnya deteksi dini dan pengelolaan hipertensi, risiko komplikasi akibat tekanan darah tinggi akan dapat dikelola dengan baik. Kesehatan jantung dan pembuluh darahpun dapat dipertahankan. Terapkanlah gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan tekanan darah rutin, serta berkonsultasi dengan dokter-dokter terbaik di Rumah Sakit EMC jika Anda mengalami tensi tinggi atau memiliki faktor risiko tekanan darah tinggi. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang berguna terkait hipertensi tak bergejala dan mendorong langkah-langkah positif dalam mengatasinya. Salam Sehat!
Artikel ditulis oleh dr. Natalia Budisantoso, Sp.PD, FINASIM (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Tangerang).