Serangan jantung tentu saja terdengar sangat menakutkan bagi setiap orang. Banyak orang yang merasa khawatir terkena serangan jantung. Hal ini tidak mengherankan mengingat serangan jantung masih dikategorikan sebagai penyakit pembunuh nomor satu. Meskipun ada beberapa gejala serangan jantung yang terlihat jelas, namun, ada juga beberapa pertanda yang sangat halus. Sehingga tidak mudah terbayang dalam benak kita kalau itu mungkin adalah tanda penyakit jantung.
Apa saja yang menjadi gejala penyakit jantung?
Secara umum ada 9 pertanda terjadinya penyakit jantung. Jika terjadi gejala seperti berikut ini, mungkin sebaiknya Anda segera mengkonsultasikan diri ke dokter. Tapi juga tidak perlu panik, gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh faktor lain. Beberapa gejala penyakit jantung antara lain:
- Kelelahan Ekstrem
Lelah yang kerap terjadi ini mirip dengan lelah ketika diserang flu, bukan karena kurang tidur. Mayoritas kaum perempuan menganggap enteng terkait rasa lelah mereka, namun, pada kenyataannya, hal ini bisa jadi merupakan peringatan dari jantung. Penyebab kelelahan ekstrim salah satunya adalah karena hipoksia (kekurangan oksigen pada jaringan tubuh), saat demikian, jantung harus bekerja ekstra untuk menyediakan oksigen pada tubuh.
Namun faktor yang menyebabkan kelelahan itu cukup banyak, jika gejala Anda hanya satu ini, Anda bisa konsultasikan dulu dengan dokter, jangan langsung menyimpulkan Anda mengalami serangan jantung. - Edema atau Pembengkakan pada Kaki
Penyebab edema itu beragam, misalnya ibu hamil, varises / pembuluh darah balik mekar (pelebaran pembuluh darah vena yang menjadi bengkak dan berkelok-kelok), atau duduk lama dalam perjalanan jauh dan sebagainya. Tapi juga bisa jadi merupakan tanda dari gagal jantung, sebab di saat demikian jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.
Katup jantung tidak normal, beberapa obat diabetes atau tekanan darah juga dapat menyebabkan edema. Edema bagian kaki yang berhubungan dengan jantung, biasanya akan disertai dengan sesak napas dan kelelahan. - Nyeri Saat Berjalan
Jika pinggul atau otot kaki Anda mengalami kejang ketika mendaki (naik ke tempat tinggi), berjalan atau bergerak, tetapi mereda saat setelah istirahat, maka jangan dengan gegabah mengaitkannya dengan tuanya usia atau kurang berolahraga. Hal itu mungkin merupakan gejala dari penyakit arteri perifer, probabilitas terjadinya obstruksi arteri pada penderita penyakit ini adalah 50%. Namun, kabar baiknya adalah, PAD penyakit yang mudah disembuhkan, jadi tidak perlu panik. - Pusing dan Mata Berkunang-kunang
Penyebab pusing dan mata berkunang-kunang juga cukup banyak, namun, banyak yang tidak berhubungan dengan jantung. Dehidrasi, berdiri cepat, kemungkinan juga akan menyebabkan pusing. Jika sering terjadi, Anda bisa konsultasikan dengan dokter apakah hal itu karena efek samping dari obat, atau karena masalah telinga bagian dalam atau anemia / kurang darah. Beberapa penyebab dari masalah jantung, misalnya arteri tersumbat atau cacatnya katup jantung, sehingga tidak mampu mempertahankan tekanan darah yang stabil. - Sesak Nafas
Meskipun Anda berolahraga 3 kali seminggu, tapi apakah masih terengah-engah ketika naik tangga, atau batuk selalu menyertai Anda ? Ini mungkin asma, anemia, infeksi, atau bisa jadi katup jantung Anda bermasalah. “Ketika katup jantung tidak mampu mengirim darah ke aorta (pembuluh nadi besar) dari jantung, maka darah akan menumpuk di paru-paru, yang memicu terjadinya asma bronkial (bengek). Beberapa olahraga dapat memperkuat jantung, jadi, jika punya gejala seperti tersebut di atas sebaiknya segera diperiksa, jangan sampai mengganggu efektivitas latihan Anda. - Depresi
Depresi adalah salah satu masalah yang paling umum di dunia, yang setiap tahun menyerang 19 juta penduduk Amerika. Depresi mungkin bukan merupakan tanda masalah (penyakit) jantung, tapi kesehatan mental pasti akan mempengaruhi kesehatan fisiologis. Banyak penelitian menyebutkan bahwa mereka yang mengalami depresi, rasio menderita penyakit jantungnya juga jauh lebih tinggi. Apalagi fisiologi juga akan mempengaruhi psikologi seseorang, Steinbaum mengatakan: “Mereka yang menderita penyakit jantung atau berisiko tinggi menderita penyakit jantung itu juga akan mengalami kecenderungan depresi.” Bagaimanapun juga, mereka yang memiliki tanda-tanda seperti ini, sebaiknya mencari bantuan sesegera mungkin. - Migrain
Terkadang migrain hanya sakit kepala biasa. 12% migrain terjadi pada kaum proletariat (istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan kelas sosial rendah). Tapi terkadang itu merupakan masalah jantung, penderita kardiovaskular yang mengalami migrain mencapai hingga 40%. Meskipun migrain sekilas tampak tidak terkait langsung dengan jantung, namun, beberapa migrain memang ada kaitannya dengan kelainan jantung. Ada argumen teoritis yang menyebutkan, bahwa penyakit jantung dan migrain berhubungan dengan gangguan sistem saraf otonom. - Mendengar Detak Jantung Ketika Tidur
Beberapa penderita dengan disfungsi katup jantung, bahkan bisa mendengar irama detak jantungnya sendiri.” Beberapa orang sudah terbiasa dengan suara seperti itu, namun, dengan mengganti posisi tidur, telinga Anda tidak akan diganggu oleh suara itu. Tapi itu tidak berarti Anda dapat mengabaikan gejala tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui sebabnya. Irama detak jantung yang terdengar jelas mungkin adalah gejala hipotensi, hipoglikemia (gula darah rendah), anemia, obat-obatan, dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), atau mungkin juga disebabkan faktor lain. - Tiba-tiba Merasa Cemas Berkeringat dan Mual
Cemas, berkeringat, mual adalah penyakit yang khas dari Anxiety Disorders (penyakit mental yang serius), tapi mungkin juga merupakan gejala dari serangan jantung. Jika gejala-gejala awal penyakit jantung ini disertai dengan sesak napas, kelelahan ekstrim, atau pembengkakan dada, nyeri dada yang meluas ke punggung, bahu, lengan, leher atau tenggorokan, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, terlambat sedikit saja mungkin akan mengancam jiwa. Makan untuk penderita penyakit jantung.
Bagaimana pola makan yang disarankan terkait dengan penyakit jantung?
Penderita penyakit jantung perlu memperhatikan perawatan harian. Terutama pola makan minum membutuhkan lebih banyak perhatian. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita penyakit jantung dari sisi makanan yang direkomendasikan pakar gizi :
- Makanan dengan kadar minyak sedikit, rendah garam dan rendah gula.
- Pilihlah sayuran, buah-buahan atau makanan biji-bijian berserat tinggi.
- Menyerap vitamin E, untuk mencegah pembentukan bekuan darah.
- Makan beberapa tahap dalam jumlah porsi kecil.
- Mengonsumsi makanan dengan kandungan lesitin kedelai atau lesitin nabati.
Informasi tentang beberapa gejala penyakit jantung ini dapat membantu Anda memahami seberapa besar risiko terkena penyakit jantung berkaitan dengan gejala yang Anda rasakan. Anda dapat melakukan pencegahan dengan memahami keterkaitan antar gejala sedini mungkin dan segera berkonsultasi dengan spesialis jantung untuk mendapat arahan serta penangan yang tepat terkait kondisi Anda.