Toraks adalah rongga dada, yang terdiri dari tulang, otot, pembuluh darah besar dan organ dalam seperti paru-paru dan jantung. Trauma toraks merupakan jenis trauma kedua tersering dan memiliki mortalitas yang sangat tinggi. Trauma toraks bisa disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam. Trauma pada toraks bisa menyebabkan pneumothorax, hemothorax ataupun fraktur costae.
Pneumotoraks adalah kumpulan udara didalam rongga pleura. Pleura adalah suatu lapisan tipis yang melapisi paru-paru. Pada keadaan normal, didalam rongga pleura hanya terdapat sedikit cairan untuk melumasi paru-paru. Pneumotoraks bisa disebabkan oleh trauma tumpul, trauma tajam dengan atau tanpa luka terbuka pada dinding dada. Pneumotoraks merupakan suatu kegawatdaruratan yang dapat menyebabkan kematian. Udara yang terperangkap pada rongga pleura dapat menekan paru-paru sehingga membuat paru kolaps dan menjadi sulit bernapas. Udara yang terperangkap jika tidak dikeluarkan lama-kelamaan bisa menekan jantung dan pembuluh darah besar yang bisa menyebabkan syok obstruktif, dengan kata lain mengganggu pompa darah sehingga aliran darah ke jaringan tubuh berkurang.
*Gambar 1. Pneumotoraks
Hemotoraks adalah kumpulan darah dalam rongga pleura. Perdarahan bisa terjadi akibat lesi pada pembuluh darah arteri dinding dada, lesi pada jaringan paru, maupun patah tulang iga. Gejala yang ditimbulkan hemotoraks mirip dengan gejala dari pneumotoraks. Darah yang terperangkap dalam rongga pleura dapat menekan organ dalam sehingga menimbulkan sesak, dan perdarahan yang terus berlangsung dapat membuat pasien dalam keadaan syok hemoragik/ syok akibat perdarahan.
*Gambar 2. Hemotoraks
Penanganan pada kasus pneumotoraks dan hemotoraks adalah dengan dipasang WSD (Water Sealed Drainage)/ Chestube. WSD merupakan suatu tindakan pemasangan tube/selang di rongga toraks yang dihubungkan ke dalam suatu botol untuk mengeluarkan udara, darah ataupun cairan. Pemasangan WSD merupakan tindakan minimal invasif yang mudah dilakukan dan bisa mencegah perburukan dari kasus pneumotoraks ataupun hemotoraks.
Fraktur Costae atau bisa disebut juga patah tulang iga juga merupakan salah satu kasus akibat trauma. Gejala yang ditimbulkan dari fraktur costae adalah nyeri. Fraktur costae juga dapat menyebabkan terjadinya pneumotoraks, hemotoraks ataupun laserasi dari jaringan paru. Penanganan fraktur costae adalah dengan operasi fiksasi internal dengan plate dan screw. Pemasangan plate dan screw pada fraktur costae dapat mempercepat penyembuhan dan meminimalisir rasa nyeri yang timbul akibat fraktur.
Kasus fraktur costae yang tidak dilakukan pemasangan plate and screw maka penyembuhan akan semakin lama dan tidak ada yang meminimalisir rasa nyeri yang muncul setiap menarik nafas, juga penudaan produktifitas.
*Gambar 3. Fraktur Costae dan Plate & Screw
Karena organ yang terkena pada trauma ini merupakan organ yang sangat penting, yaitu fungsi pernafasan dan peredaran darah, maka penangan yang cepat dan tepat akan menghasilkan kesembuhan yang lebih baik, dan memperbaiki kualitas hidup.
Artikel ditulis oleh dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV(K), MH (Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular RS EMC Cikarang & Pekayon).