Setiap tenaga medis yang anda temui, pasti mengatakan kepada anda untuk jangan merokok. Dan anda tentunya sering kali mendengar bahwa rokok dapat menyebabkan stroke, kanker hingga serangan jantung. Tentunya menjadi pertanyaan, apakah betul sebuah produk dapat menyebabkan masalah kesehatan yang begitu banyak? Maka jawabannya adalah, Ya!
Dalam sebatang rokok, sesungguhnya tidak hanya ada satu zat berbahaya. Selain nikotin, terdapat ratusan zat kimia berbahaya dalam daun tembakau, kertas pembungkus maupun unsur-unsur lainnya. Seiring dengan waktu, maka akumulasi dari zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan serius pada berbagai organ tubuh.
Apa saja yang dapat tejadi pada pembuluh darah anda akibat dari merokok?
Merokok merupakan salah satu penyebab kematian yang dapat dicegah tertinggi di dunia. Rokok dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan pembuluh darah tepi dan stroke karena adapat menyebabkan kerusakan terhadap pembuluh darah arteri.
Nikotin pada rokok memiliki dampak sebagai stimulan, yang dapat meningkatkan laju denyut jantung sebesar 20 kali per menit melalui setiap batang rokok. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan membuat diameter pembuluh darah menjadi kecil, sehingga jantung dapat mengalami kesulitan dalam memompa darah melalui pembuluh darah arteri yang mengecil dan tubuh akan mengeluarkan simpanan lemak dan kolesterol ke dalam darah.
Rokok akan mempercepat proses pengerasan dan penyempitan pada arteri, hingga dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah sebesar 2-4 kali lebih tinggi. Ketika terjadi penyumbatan dalam pembuluh darah arteri, maka jaringan tidak bisa memperoleh suplai oksigen dan nutrisi, sehingga jaringan sel dapat mati dalam hitungan menit. Peningkatan kolesterol di dalam aliran darah juga dapat menyebabkan penumpukan pada pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan risiko kejadian serangan jantung, stroke dan gangguan aliran darah pada anggota gerak.
Rokok Dan Gangguan Darah Tepi
Seluruh pembuluh darah arteri rentan terhadap efek yang dapat ditimbulkan oleh rokok seperti penyempitan pembuluh darah, hingga risiko penyumbatan. Merokok adalah penyebab utama pada banyak kejadian kasus gangguan pada pembuluh darah arteri yang berada di perifer (ujung tepi) yang datang ke fasilitas kesehatan. Gangguan arteri perifer sendiri merupakan penyempitan pada pembuluh darah arteri yang membawa darah menuju otot-otot pada tungkai dan lengan.
Ketika terjadi gangguan arteri perifer, maka pada pasien dengan riwayat merokok, akan cenderung lebih sering untuk mengalami nyeri pada tungkai dan kaki saat berjalan, terjadi luka yang mengalami infeksi hingga terbentuk gangren yang dapat memerlukan amputasi dan kesulitan dalam melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut.
Gangguan pembuluh darah lainnya yang dapat terjadi adalah stroke, terjadinya pecah pada pembuluh darah kecil maupun besar, hingga gangguan pada fungsi seksual, terutama pada organ vital.
Apa yang akan terjadi bila anda berhenti merokok?
Dalam 48 jam setelah berhenti merokok, maka tekanan darah dan denyut jantung akan mulai menurun, dan temperatur dari tangan dan kaki akan mulai meningkat menuju nilai normal. Kadar karbon monoxida dalam darah akan menurun dan kadar oksigen akan naik menuju angka normal. Hal ini tentunya akan menyebabkan kemungkinan terjadinya serangan jantung menurun, ujung-ujung saraf yang rusuk akan mulai memperbaiki kembali dan kemampuan dalam mengecap makanan dan mencium aroma akan meningkat.
Dalam 1 tahun setelah berhenti merokok, maka fungsi sirkulasi darah dan paru akan meningkat, sehingga terjadi penurunan frekuensi untuk batuk, sumbatan sinus dan sesak napas.
Karena itu, mulailah mengambil langkah untuk berhenti merokok, dan bila anda mengalami gejala gangguan pembuluh darah akibat rokok, terutama gangguan arteri perifer, maka segera berkonsultasi dengan dokter spesialis Bedah Thoraks-Kardiovaskular untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Artikel ditulis oleh dr. Panji Utomo,Sp.BTKV(K)-P (Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular RS EMC Sentul).