Kondisi pandemi Covid-19 yang belum tuntas sampai saat ini tentunya membuat semua orang khawatir, khususnya bagi orang tua yang mempunyai anak. Demi melindungi si kecil dari virus Covid-19, tidak cukup hanya dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) tetapi juga dibutuhkan pola makan yang baik, istirahat yg cukup, berjemur sinar matahari dan lengkapi vaksinasi.
Mengapa vaksinasi perlu di saat kondisi pandemi ini? Tubuh si kecil perlu bantuan vaksin untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Bukan berarti kalau sudah divaksin pasti tidak akan sakit tetapi apabila tertular penyakit tentunya akan lebih ringan gejalanya dibandingkan pada anak-anak yang belum divaksin atau vaksinasinya belum lengkap.
Sembari menunggu vaksin Covid-19 untuk anak usia di bawah 12 tahun, mari kita lanjutkan dan lengkapi vaksinasi buah hati kita. Tentunya sambil menjalankan protokol kesehatan, vaksinasi anak akan berjalan baik, aman dan lancar.
Lalu apa manfaat masing-masing imunisasi pada anak?
- Vaksin Hepatitis B untuk mencegah infeksi hati akibat virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit ringan yang berlangsung selama beberapa minggu, atau bisa juga mengakibatkan penyakit berat yang berlangsung seumur hidup.
- Vaksin Polio untuk mencegah penyakit polio pada anak. Kebanyakan orang yang terinfeksi polio memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Akan tetapi, beberapa infeksi dapat menjadi sangat serius dan menyebabkan kelumpuhan atau ketidakmampuan bergerak pada bagian tubuh tertentu, seperti lengan, kaki atau otot pernapasan. Tidak ada obat untuk infeksi polio.
- Vaksin BCG untuk mencegah TB atau tuberculosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
- Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah tiga penyakit, yakni difteri, pertussis dan tetanus.
- Vaksin PCV untuk mencegah penyakit seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bacteremia)
- Vaksin rotavirus untuk melindungi anak dari penyakit gastroenteritis (radang pada lambung dan usus), yang ditunjukkan dengan gejala seperti diare akut, muntah, demam, anak sulit makan dan minum serta sakit perut.
- Vaksin influenza untuk mencegah penyakit flu yang menyerang saluran pernapasan.
- Vaksin MR/MMR untuk mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.
- Vaksin Japanese encephalitis (JE) untuk mencegah penyakit radang otak.
- Vaksin Varisela untuk mencegah cacar air atau chickenpox.
- Vaksin hepatitis A untuk mencegah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
- Vaksin tifoid polisakarida untuk mencegah penyakit tifus.
- Vaksin HPV untuk mencegah virus Human Papillomavirus yang menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin.
Lalu apa dampaknya jika anak2 kita tidak mendapat vaksin? Anak yang tidak diimunisasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Ini karena tubuh tidak memiliki sistem pertahanan khusus yang dapat melindungi tubuh dari penyakit-penyakit berbahaya tertentu, sehingga kuman akan semakin mudah berkembang biak dan menginfeksi tubuh anak.
Artikel ditulis oleh dr. Caroline Mulawi, Sp.A yang merupakan dokter spesialis anak RS EMC Pulomas.