Penyakit Batu Saluran Kencing adalah batu yang terletak di sepanjang saluran kencing yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Seseorang dapat menderita penyakit batu saluran kencing jika terdapat faktor penunjangnya yaitu kurang minum sehingga konsentrasi zat pembentuk batu dalam air seni menjadi lebih pekat sehingga mengakibatkan mudah terbentuk batu. Selain itu terdapat faktor penunjang lainnya diantaranya adalah: riwayat keluarga yang menderita batu saluran kencing, memakan makanan yang banyak mengandung kalsium atau oksalat (coklat, kacang, teh, cola), penyakit gout (peningkatan kadar asam urat darah), pernah menderita batu saluran kencing atau sering menderita infeksi saluran kencing serta terjadinya sumbatan pada saluran kencing.
GEJALA KLINIS
Gejala penyakit batu saluran kencing yang sering terjadi adalah : Nyeri pinggang yang menjalar ke perut bagian depan atau lipat paha, kadang-kadang disertai air seni berwarna kemerahan, atau nyeri pada waktu akhir kencing.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah : riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah dan urin, USG ginjal dan kandung kemih, foto rontgen perut dan pyelografi intravena (IVP) maupun CT-Scan.
KOMPLIKASI
Jika batu saluran kencing tidak diobati hingga tuntas maka batu tersebut makin lama makin membesar sehingga mengakibatkan sumbatan aliran kencing pada ginjal yang mengakibatkan kerusakan ginjal permanen. Selain itu batu saluran kencing juga dapat mengakibatkan infeksi yang akan merusak jaringan ginjal.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan konservatif hanya dilakukan pada batu berukuran lebih kecil dari 4 mm dan tidak ada komplikasi lainnya. Diharapkan batu dapat keluar sendiri melalui saluran kencing dengan minum banyak air dan obat pelancar kencing.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) merupakan tindakan memecahkan batu dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan halus, sehingga dapat keluar bersama air seni. Tindakan ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan dan dapat tanpa rawat inap. Tindakan ini dapat dilakukan pada batu ginjal atau ureter berukuran 5 mm hingga 30 mm dengan fungsi ginjal masih baik. Untuk batu yang berukuran lebih besar diperlukan tindakan tambahan.
URS (Ureterorenoscopy) adalah suatu prosedur spesialistik dengan menggunakan alat endoskopik berukuran kurang dari 3 milimeter yang dimasukkan melalui saluran kencing ke dalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang udara. Pecahan batu akan keluar bersama air seni. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap 1-2 hari.
PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) adalah suatu tindakan untuk menghancurkan batu ginjal dengan bantuan alat endoskopi yang dimasukkan ke dalam ginjal dengan membuat suatu lubang sehingga batu dapat dihancurkan dengan alat pemecah batu. Sementara itu tindakan pembedahan hanya perlu dilakukan jika ketiga prosedur di atas gagal atau tidak dapat dilaksanakan atau jika ginjal telah terinfeksi berat dan tidak berfungsi lagi.
Artikel ditulis oleh dr. Johan R. Wibowo, Sp.U (Spesialis Bedah Urologi RS EMC Pulomas).