Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu kondisi adanya gangguan suplai darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot jantung, akibat adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner jantung. Hal ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak lemak atau pengerasan pada dinding pembuluh darah tersebut.
Seringkali gejala yang timbul diantaranya nyeri dada seperti tertimpa beban berat, sesak nafas saat beraktivitas, atau mudah lelah. Namun, kita tidak boleh lengah atau menganggap sepele bilamana tidak ada gejala tersebut berarti kita aman dari kondisi PJK, karena PJK bisa ditemukan pada seseorang yang tanpa gejala sekalipun, apalagi kecenderungan penderita PJK yang berusia muda atau produktif semakin meningkat.
Nah, langkah apa yang paling tepat untuk mencegah PJK terutama pada kalangan usia muda atau produktif? Seperti kita ketahui, untuk terjadinya PJK terdapat beberapa faktor risiko, diantaranya riwayat PJK di keluarga, merokok, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, hipertensi, diabetes, maupun kadar kolesterol darah yang tinggi.
Dengan memeriksakan diri, menghindari maupun mengobati dari faktor-faktor risiko tersebut, akan dapat menurunkan risiko terjadinya PJK. Selain itu, deteksi dini ada tidaknya sebelum timbulnya keluhan amatlah penting. Dokter anda akan melakukan pemeriksaan yang komprehensif meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, laboratorium maupun pemeriksaan penunjang lain seperti elektrokardiografi (perekaman aktivitas listrik jantung), ekokardiografi (ultrasonografi jantung), uji treadmill (uji latih beban jantung), CT scan koroner jantung maupun kateterisasi pembuluh koroner jantung sesuai dengan indikasi. Dengan melakukan pengecekan lebih dini diharapkan deteksi awal ada tidaknya PJK bisa diketahui. Salam jantung sehat!
Artikel ditulis oleh dr. Muhammad Ikhsan, Sp.PD-KKV (Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardio Vaskular RS EMC Pulomas).