Kelenjar Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang terletak di leher bagian depan dan bawah, pada laki-laki terletak di bawah jakun. Kelenjar Tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dengan berat ± 15 - 20 gram. Kelenjar tiroid meghasilkan Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) yang berfungsi mengatur metabolisme sel tubuh, suhu tubuh, denyut jantung, mood, fungsi pencernaan, dan lain-lain.
Pembesaran kelenjar tiroid atau struma di kalangan awam sering disebut dengan penyakit gondok, lebih banyak ditemukan pada wanita daripada laki-laki (4:1), hal ini diakibat oleh adanya paparan hormon estrogen dan progesteron pada wanita serta hormon B-Hcg saat kehamilan.
Pembesaran kelenjar tiroid dapat disertai dengan perubahan kadar hormon tiroid baik lebih tinggi (hipertiroid), lebih rendah (hipotiroid) atau bahkan sering dengan kadar yang normal. Penyebab pembesaran kelenjar tiroid ada beberapa sebab, seperti penyakit autoimun, infeksi, kekurangan diet makanan beryodium, fisiologis saat pubertas/hamil/menyusui, tumor dll.
Bila terjadi pembesaran kelenjar tiroid, kadang menimbulkan gejala antara lain :
- Pembengkakan di leher bagian depan bawah yang ikut bergerak saat menelan, sering tanpa keluhan nyeri.
- Ada gangguan menelan, suara serak atau sesak nafas
- Sering tidak disertai keluhan sampai ukuran yang cukup besar
Bila disertai kadar hormon yang tinggi (hipertiroid) maka akan menimbulkan gejala-gejala seperti :
- Jantung berdebar, gemetar atau tremor
- Keringat yang berlebih pada suhu yang normal
- Berat Badan menurun drastis
- Nafsu makan yang meningkat, mual muntah, sering BAB
- Tidak tahan panas
- Mata melotot (exophthalmos)
Bila kadar hormon yang rendah (hipotiroid) akan timbul gejala-gejala seperti :
- Berat Badan meningkat
- Tubuh terasa lemah, gerakan lamban
- Merasa kedinginan
- Gangguan menstruasi
- Kulit kering
Bagaimana menegakkan diagnosa penyakit atau pembesaran kelenjar Tiroid?
Dokter akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan klinis, melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium kadar hormon tiroid, antibodi dan juga pemeriksaan USG tiroid dan bila diperlukan pemeriksaan CT Scan atau MRI dan Pemeriksaan Sidik atau Radionuklir.
Berikut penanganan penyakit tiroid :
- Tidak perlu pengobatan hanya di observasi secara berkala
- Dengan obat-obatan seperti obat Tiroksin untuk yang hipotiroid atau obat untuk Hipertiroid, atau obat-obat anti radang.
- Tindakan biopsi baik dengan jarum halus atau biopsi dengan tindakan operasi
- Tindakan operasi atau yang disebut dengan tiroidektomi baik total atau sebagian kelenjar tiroid.
- Pengobatan dengan radioaktif (Kedokteran Nuklir)
- Pemberian obat-obatan target terapi
Penyakit Tiroid dan pembesaran kelenjar tiroid sering dijumpai pada wanita, dengan melakukan pemeriksaan segera dan pengobatan yang tepat sesuai diagnosa yang akan memberikan hasil yang baik dan komplikasi yang rendah.
Artikel ditulis oleh dr. I Made Chandra Ari Kumara, Sp.B(K)Onk (Spesialis Bedah Konsultan Onkologi – RS EMC Sentul).