Batu kandung empedu atau cholelithiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat bentukan batu empedu pada kandung empedu. Adapun batu empedu juga bisa terjadi di dalam saluran empedu, sebagian besar batu empedu berasal dari endapan kolesterol yang mengeras menjadi bentukan batu. Kondisi tersebut terkadang tidak menimbulkan gejala atau asimptomatik tetapi juga dapat menimbulkan gejala atau simptomatik baik ringan sampai dapat menyebabkan gejala berat sehingga diperlukan upaya penanganan segera untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi.
Pembentukan cairan empedu terjadi di dalam hati, yang berfungsi sebagai deterjen untuk melarutkan dan penyerapan lemak serta beberapa vitamin essensial . Komposisi empedu terdiri dari bahan anorganik meliputi Na, K, Ca, Cl, P serta bahan organik berupa kolesterol, fosfolipid, garam empedu, bilirubin terkonjugasi. Pada sistem saluran empedu terdapat kandung empedu yang berfungsi sebagai reservoir dan pemekatan empedu.
Ada beberapa jenis batu kandung empedu yaitu batu kolesterol, batu pigmen/ batu infeksi atau campuran dari batu kolesterol dan infeksi. Batu kolesterol merupakan batu tersering ditemukan di kandung empedu yang disebabkan adanya kelebihan kolesterol sehingga terjadi super saturasi empedu dan terbentuk kristal yang makin lama berubah menjadi batu. Batu pigmen timbul dari pelepasan bilirubin, pigmen bilirubin hasil pemecahan darah bergabung dengan kalsium pada saluran empedu sehingga membentuk batu.
Predisposisi
- Jenis kelamin, wanita lebih banyak dibanding laki-laki
- Obesitas
- Konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat
- Usia di atas 40 th
- Hamil
- Penurunan berat badan secara drastis
- Penyakit radang pencernaan kronis
- Diabetes melitus
- Kelainan darah
- Penyakit liver kronis
Gejala Klinis
Nyeri pada perut bagian kanan atas dan ulu hati yang menjalar ke punggung kanan terkadang disertai mual dan muntah dan nyeri meningkat jika makan makanan berlemak. Pada sebagian orang bisa tanpa gejala.
Pemeriksaan
Adanya nyeri tekan pada perut kanan atas terkadang disertai demam, mual, muntah. Pada sebagian orang tidak didapatkan tanda nyeri . Pemeriksaan selanjutnya yang disarankan adalah pemeriksaan darah untuk evaluasi adanya proses inflamasi dan tanda sumbatan saluran empedu. Pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan adalah pemeriksaan USG (Ultrasonografi) dan bila diperlukan lagi bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan MRCP (Magnetic Resonance Cholangio Pancreatography).
Komplikasi
Batu kandung empedu bisa menyebabkan radang kandung empedu (kolesistitis) yang bisa berlanjut dengan peradangan hebat yang mengakibatkan terjadinya perlengketan dengan organ sekitar atau terjadi kebocoran, batu juga bisa masuk ke dalam saluran utama empedu sehingga menyebabkan keluhan kuning serta dapat memicu terjadinya radang pankreas (pancreatitis). Iritasi kronis yang disebabkan batu juga bisa memicu timbulnya tumor ganas pada kandung empedu.
Penatalaksanaan
Pada cholelithiasis asimptomatik (tanpa gejala) untuk penatalaksanaan non pembedahan perlu dipertimbangkan secara cermat terkait dengan ada tidaknya komorbid, ukuran batu, kondisi kandung empedunya serta keadaan klinis penderita.
Pada cholelithiasis simptomatik (dengan gejala) tatalaksananya adalah dengan tindakan kolesistektomi yaitu dengan mengangkat batu beserta kandung empedunya. Adapun untuk gold standar operasi kolesistektomi adalah berupa tindakan minimal invasif laparoscopi dengan sayatan minimal, nyeri yang minimal, serta lama rawat inap lebih pendek. Pada kondisi dengan adanya penyulit, operasi laparoskopi dapat dikonversi menjadi sayatan yang lebih panjang untuk meminimalkan penyulit yang ada.
Bila Anda memiliki keluhan atau kondisi seperti di atas jangan ragu untuk berkosultasi kepada Dokter.
Artikel ditulis oleh dr. Agung Sumastoro, Sp.B, SubBDig (Spesialis Bedah – Subspesialis Bedah Digestif RS EMC Pulomas).