Tak diragukan, banyak sekali kekhawatiran muncul dari pasangan suami istri yang ingin segera mendapatkan keturunan di masa pandemi COVID-19. Khususnya kekhawatiran untuk berkunjung ke rumah sakit yang seringkali dianggap sebagai tempat virus berkumpul. Akibat pandemi COVID-19 yang tak berujung ini, banyak pasangan suami istri menunda untuk menjalankan program hamil. Padahal, hal tersebut dapat mengakibatkan emergency fertility pada si istri.
Emergency fertility yang dimaksud bukan hanya kondisi darurat secara fisik seperti sakit, pendarahan atau meninggal saat melahirkan, namun juga sebuah kondisi darurat atau mendesak dari keluarga, suami, teman, ataupun kerabat yang menuntut istri untuk segera hamil. Emergency fertility ini dapat menyebabkan kondisi darurat psikologis untuk istri. Banyak istri yang merasa stres, mengalami depresi, menangis di hadapan dokter, hingga pada tingkat parah ingin melakukan bunuh diri.
Demi menghindari berbagai penyakit psikis akibat emergency fertility, memiliki jiwa yang positif dan pikiran yang rileks harus selalu ditanamkan. Peran mindset dan kekuatan pikiran yang positif sangat penting untuk meningkatkan fertilitas. Istri dan suami harus berusaha mengurangi perasaan berlebih untuk meninginkan kehamilan agar pikiran menjadi rileks. Saat istri rileks, maka rahim dan tuba juga akan rileks untuk menerima sperma yang membuat proses fertilisasi menjadi lebih lancar dan berkualitas. Ketika pasangan suami istri sehat psikis, kehamilan akan mudah terjadi, bahkan kadang tanpa diduga-duga.
Tak hanya kesehatan psikis, kesehatan fisik juga harus tetap diperhatikan. Ada 4 faktor kesehatan fisik yang harus diperhatikan jika hendak menjalani program hamil, yaitu:
- Sperma yang sehat
Sperma merupakan pemeran utama dalam proses pembuahan. Maka dari itu, sperma harus dicek sedini mungkin. Sebelum mendesak istri untuk hamil, lakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas sperma sang suami terlebih dahulu.
- Rahim yang sehat
Rahim merupakan tempat masuk sperma dan tempat tidur bayi. Oleh karena itu, istri harus memeriksakan rahimnya dengan melakukan histeroskopi (pemeriksaan dengan kamera/teropong rahim) untuk memastikan kenyamanan tempat tidur calon bayi.
- Tuba yang sehat
Tuba merupakan saluran telur yang menjadi tempat sperma dan sel telur bertemu serta melakukan pembuahan. Itulah mengapa kesehatan tuba juga harus diperhatikan sebelum mengharapkan kehamilan.
- Ovulasi
Pemeriksaan ini terkait dengan siklus dan waktu menstruasi untuk mengetahui kapan masa ovulasi atau masa subur demi mencapai kemungkinan terbaik mengalami kehamilan.
Kapan seharusnya pasangan suami istri pergi berkonsultasi dengan dokter fertilitas?
Secara teori, ketika pasangan sudah menikah selama 12 bulan dan rutin minimal 3 hari sekali berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi apapun namun tak kunjung hamil, maka itu adalah tanda adanya gangguan kesuburan. Maka dari itu, pasangan suami istri disarankan untuk segera bertemu dokter spesialis fertilitas dalam kurun waktu 6-7 bulan setelah menikah.
Meskipun kita sedang berada di tengah masa pandemi, jangan takut pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter fertilitas ataupun dokter kandungan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset dalam memilih rumah sakit yang menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan yang memisahkan pasien COVID-19 dan non COVID-19 agar terasa nyaman dan aman bagi pasangan suami istri.
Itu dia beberapa tips emergency fertility dan program hamil yang bisa Anda dan pasangan lakukan di masa pandemi ini. Kunci utama untuk menjalani program hamil adalah menghilangkan rasa cemas dan terdesak. Tiap pasangan harus menikmati keintiman suami istri yang dipenuhi gejolak cinta dan gairah, bukan hanya karena dipaksa menuruti jadwal masa subur istri atau dibebani tuntutan cepat hamil dari keluarga. Jaga pikiran agar tetap rileks dan tetap jaga kesehatan Anda di masa pandemi ini. #LiveExcellently
Artikel di review oleh dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), CHt, Ci D.MAS, F.ART (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan Konsultan Fertilitas RS EMC Tangerang & Pekayon).
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, hubungi Hotline Fertility RS EMC Tangerang & Pekayon : 0858 9009 0986.