Jetlag merupakan suatu gangguan tidur akibat terjadinya gangguan irama sirkadian atau jam internal tubuh yang mengatur fungsi tubuh baik secara fisik, mental, maupun perilaku selama 24 jam. Jetlag sering dianggap hal yang umum dan wajar bagi seseorang yang telah melakukan perjalanan dengan pesawat, namun sebetulnya memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.
Gejala jetlag:
Seseorang yang terkena jetlag akan mengalami gejala-gejala berupa:
- Merasa mengantuk berlebihan pada siang hari
- Berkurangnya total waktu tidur yang signifikan setelah pulang dari melakukan penerbangan.
- Mengalami kelelahan tubuh yang menyeluruh setelah melakukan penerbangan.
- Merasakan nyeri pada anggota tubuh seperti kepala ataupun nyeri badan setelah melakukan penerbangan.
- Mengalami gejala-gejala pada saluran cerna seperti sulit buang air besar maupun diare.
- Merasakan gelisah setelah melakukan perjalanan.
Dimana gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh adanya kondisi kesehatan lain serta terjadi setelah seseorang melakukan penerbangan setidaknya melewati 3 zona waktu yang berbeda.
Kondisi yang meningkatkan risiko terkena jetlag
- Arah perjalanan yang dilalui menuju kearah Timur
- Lama tinggal ditempat tujuan kurang dari 3 hari
- Lebih banyaknya zona waktu yang dilalui
- Waktu perjalanan dimulai disaat malam hari
- Seringnya melakukan perjalanan menggunakan pesawat
- Penumpang lanjut usia
Bagaimana cara menurunkan risiko jetlag?
- Pastikan kondisi sebelum berpergian fit
- Lakukan penyesuaian jam tidur minimal 3 hari sebelum melakukan perjalanan. Apabila akan terbang ke arah Timur usahakan tidur 1-2 jam lebih awal dari waktu biasanya, begitupun sebaliknya.
- Paparan cahaya merupakan salah satu hal utama yang mempengaruhi irama sirkadian, apabila telah melakukan perjalanan ke arah Barat paparkan tubuh dengan sumber cahaya pada malam hari dan apabila perjalanan ke arah Timur, pastikan tubuh terpapar cahaya pada pagi hari.
- Banyak minum air putih ketika melakukan perjalanan menggunakan pesawat dan sebisa mungkin hindari alkohol.
- Usahakan dapat tertidur di atas pesawat terutama apabila menggunakan penerbangan di malam hari.
- Hindari penerbangan dengan transit yang terlalu lama.
- Jadwalkan penerbangan yang memiliki waktu ketibaan lebih awal dengan jadwal kegiatan dilokasi tujuan, untuk memastikan tubuh dapat beradaptasi terlebih dahulu.
Apabila muncul gejala-gejala lain seperti demam, nyeri dada, ataupun gejala dari jetlag dirasakan sangat berat dan/atau tidak menghilang setelah 3 hari disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
Itulah sedikit penjelasan mengenai jetlag. Meskipun kondisi tersebut tampak biasa dan ringan, namun kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan gangguan aktivitas saat serta sesudah melakukan perjalanan yang tentu dapat menurunkan kualitas perjalanan anda.
Artikel ditulis oleh dr. Andyka Banyu Sutrisno, Sp.KP (Spesialis Kedokteran Penerbangan RS EMC Cibitung).