Pendarahan otak atau yang biasa dikenal sebagai stroke hemoragik merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika pembuluh arteri pada otak pecah, sehingga darah keluar menuju jaringan sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi pada beberapa lokasi di otak, mulai dari jaringan otak di bawah selaput pelindung otak, tengkorak kepala.
Apa saja penyebab pendarahan otak?
Pendarahan otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Adanya tekanan darah tinggi
- Terdapat cedera pada bagian kepala
- Ada kelainan pada pembuluh darah
- Gangguan pembekuan darah
- Aneurisma/pembengkakan pada pembuluh darah
- Kelainan pada dinding pembuluh darah
- Sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
Bagaimana gejala pendarahan otak?
Secara umum, seorang penderita pendarahan otak akan mengalami beberapa gejala, seperti :
- Rasa sakit kepala yang sangat parah
Munculnya rasa sakit pada bagian kepala yang sangat berat dan mendadak seperti tersambar petir merupakan salah satu tanda utama dari pendarahan otak. Biasanya, rasa sakit pada 60 detik pertama akan terasa begitu intens dan berlangsung selama lima menit dan akan mulai berkurang beberapa jam setelahnya. Selain itu, gejala ini juga dapat diiringi dengan rasa bingung (delirium) dan muntah menyemprot yang dialami oleh penderita. - Melemahnya sebagian anggota tubuh
Gejala berikutnya yang paling sering terjadi adalah melemahnya sebagian hingga separuh bagian dari tubuh seperti pada tangan dan kaki. Selain itu, dapat pula terjadi kesemutan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, variasi klinis bergantung pada lokasi otak yang mengalami pendarahan. - Kesulitan dalam berbicara
Kondisi pendarahan otak dapat menyebabkan kerusakan saraf kranial, yaitu saraf yang berfungsi untuk mendukung gerakan otot area wajah. Hal tersebut kemudian berujung pada penderita yang mengalami kesulitan bicara akibat kelemahan otot bibir, langit-langit, dan lidah. Gejala lain yang dapat dialami adalah berbicara yang menjadi cadel da terbata-bata. - Kejang
Penderita pendarahan otak dapat secara tiba-tiba mengalami kejang untuk pertama kalinya. - Kehilangan kesadaran
Ketika pendarahan otak terjadi terlalu hebat dan meluas ke ruang yang berada di tengah otak (ventrikel), penderita dapat mengalami kebingungan/delirium, lesu dan lemas, hingga kehilangan kesadarannya. - Kesulitan menelan
Sama seperti kesulitan dalam berbicara, penderita pendarahan otak memiliki kecenderungan untuk sulit mengunyah dan menelan makanan karena kontrol terhadap otot pengunyak berkurang. - Sesak napas dan detak jantung tidak normal
Adanya pendarahan pada bagian batang otak dapat menyebabkan penderita pendarahan otak mengalami kesulitan dalam bernapas dan perubahan detak jantung. - Mual dan muntah
Penderita pendarahan otak akan mengalami rasa mual dan muntah menyemprot sebagai akibat terangsangnya kemoreseptor oleh pendarahan otak. Kemoreseptor ini secara normal merupakan bagian otak yang berfungsi untuk. Memantau zat dan obat di tubuh ketika kadar zat berlebih, ia akan memerintahkan tubuh untuk muntah.
Itulah penyebab hingga gejala dari pendarahan otak yang harus diwaspadai. Jika Anda atau kerabat terdekat Anda mengalami gejala serupa, segera konsultasikan pada dokter dan rumah sakit terpercaya untuk ditindaklanjuti.
Artikel ditulis oleh dr. Kevin, Sp.N (Spesialis Neurologi / Saraf RS EMC Alam Sutera).